How Do You Know
Sobekan tiket bioskop tertanggal 3 Februari 2011 adalah How Do You Know. Film ini adalah salah satu hasil manuver nonton gue di menit-menit terakhir sebelum mendatangi meja kasir. Entah dorongan apa yang membuat gue ingin menonton film ini. Mungkin karena gue tertarik dengan premis dasar yang ditawarkan oleh film ini; gimana elo tahu bahwa elo sedang jatuh cinta atau he/she is the one.
Lisa (Reese Witherspoon) adalah seorang pemain timnas softball USA yang berbakat dan sedang berada di puncak karirnya.. Namun karena satu dan lain hal, ia tidak dipanggil kembali ke dalam tim. Seakan kehilangan pegangan hidup karena ia harus menata ulang hidup dan masa depannya, ia terjebak dalam sebuah cinta segitiga yang membingungkan. Matty (Owen Wilson) sebagai rekan sesama atlet softball yang mati-matian menyayangi Lisa tetapi sikapnya yang terkadang tidak menyenangkan dan George (Paul Rudd) seorang pebisnis yang baru saja terkena masalah besar; dituntut karena dituduh melakukan penipuan, kehilangan karir, dan baru putus dari pacarnya. Lalu bagaimana Lisa tahu pria mana yang benar-benar ia cintai?
Oke, sejak kemunculan karakter George yang notabene berada di situasi yang sama-sama sulit dengan Lisa, gue sudah bisa menebak kemana jalan cerita akan berjalan. Disamping premis dasar yang juga menjadi judul film ini yang menarik, praktis tidak ada hal yang baru yang ditawarkan sepanjang cerita film ini. Beruntung unsur komedi pada film ini masih ada dan bisa menyelamatkan penonton dari kantuk. Tapi unsur komedi itu juga sebagian besar dipengaruhi oleh kemunculan Jack Nicholson di layar. Setelah absen tiga tahun dari layar lebar, Jack praktis menyelamatkan film ini dengan penampilannya.
Ketiga karakter yang terjebak dalam situasi cinta segitiga di film ini memang menarik untuk ditelusuri hubungan antara ketiganya. Matty dan Lisa memang sama-sama atlet softball, dan mungkin memang hanya hal tersebut yang membuat mereka merasa cocok satu sama lain. Pasangan yang berkarir di bidang yang sama, mengapa tidak. Namun tidak bila Lisa kehilangan karirnya karena dianggap tidak layak lagi masuk timnas, dan seketika hidup Lisa pun berbalik 180 derajat. Frustrasi dan depresi, tapi Lisa mencoba menghadapi itu semua dengan (sok) tegar karena pengalamannya di lapangan softball yang mengajarkan hal tersebut. Muncul George yang permasalahannya pun tidak kalah pelik dibandingkan dengan Lisa; dituduh oleh kejahatan yang tidak dilakukannya, diputusin oleh pacarnya, kehilangan semua uang dan terancam bangkrut. Praktis hal ini membuat George dan Lisa merasa senasib sepenanggungan. Belum lagi dengan karakter dan kepribadian George yang bisa dibilang jauh lebih gentle ketimbang Matty. Jadi, Matty atau George?
Kira-kira seperti itu jalan cerita yang ditawarkan oleh film ini. Bagi anda yang sudah banyak melahap film-film komedi romantis, dijamin pasti sudah bisa menebak ending film di seperempat film pertama. Apalagi dengan berbagai adegan petunjuk yang ditampilkan, walaupun Lisa yang masih bingung dimana harus berpijak. Diluar itu, Reese Witherspoon tampil cukup baik disini. Dengan kulit yang terlihat seperti terbakar matahari (sehubungan dengan bagaimana dia sebagai pemain softball), kecantikan dan keanggunan Reese cukup memanjakan mata penonton.
Tapi diluar adegan-adegan petunjuk dan kebingungan Lisa, penonton disuguhkan sub-plot cerita yang menarik. Malah menurut gue, jauh lebih menarik ketimbang plot utama di film ini. Ada Annie (Kathryn Hahn) sebagai asisten George di perusahaan tempat mereka bekerja yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. Bagaimana Annie yang sangat setia pada bosnya sehingga ingin membantunya untuk keluar dari kesulitan yang ada. Lalu ada juga Charles (Jack Nicholson) sebagai ayah dari George yang mau tidak mau terseret pada kesulitan yang dialami oleh George. Gue selalu suka dan menanti-nanti adegan-adegan dimana ada Annie atau George atau dua-duanya muncul di layar. Entah kenapa kemunculan mereka selalu membawa kelucuan tersendiri dan selalu bisa mengundang tawa atau setidaknya senyum dari penonton. Mungkin kehadiran karakter mereka untuk menyeimbangkan karakter Lisa dan George yang suram.
Film yang ringan dan menghibur, namun tidak ada yang baru dari plot cerita yang ditawarkan.
Rating?
6,5 dari 10
Lisa (Reese Witherspoon) adalah seorang pemain timnas softball USA yang berbakat dan sedang berada di puncak karirnya.. Namun karena satu dan lain hal, ia tidak dipanggil kembali ke dalam tim. Seakan kehilangan pegangan hidup karena ia harus menata ulang hidup dan masa depannya, ia terjebak dalam sebuah cinta segitiga yang membingungkan. Matty (Owen Wilson) sebagai rekan sesama atlet softball yang mati-matian menyayangi Lisa tetapi sikapnya yang terkadang tidak menyenangkan dan George (Paul Rudd) seorang pebisnis yang baru saja terkena masalah besar; dituntut karena dituduh melakukan penipuan, kehilangan karir, dan baru putus dari pacarnya. Lalu bagaimana Lisa tahu pria mana yang benar-benar ia cintai?
Oke, sejak kemunculan karakter George yang notabene berada di situasi yang sama-sama sulit dengan Lisa, gue sudah bisa menebak kemana jalan cerita akan berjalan. Disamping premis dasar yang juga menjadi judul film ini yang menarik, praktis tidak ada hal yang baru yang ditawarkan sepanjang cerita film ini. Beruntung unsur komedi pada film ini masih ada dan bisa menyelamatkan penonton dari kantuk. Tapi unsur komedi itu juga sebagian besar dipengaruhi oleh kemunculan Jack Nicholson di layar. Setelah absen tiga tahun dari layar lebar, Jack praktis menyelamatkan film ini dengan penampilannya.
Ketiga karakter yang terjebak dalam situasi cinta segitiga di film ini memang menarik untuk ditelusuri hubungan antara ketiganya. Matty dan Lisa memang sama-sama atlet softball, dan mungkin memang hanya hal tersebut yang membuat mereka merasa cocok satu sama lain. Pasangan yang berkarir di bidang yang sama, mengapa tidak. Namun tidak bila Lisa kehilangan karirnya karena dianggap tidak layak lagi masuk timnas, dan seketika hidup Lisa pun berbalik 180 derajat. Frustrasi dan depresi, tapi Lisa mencoba menghadapi itu semua dengan (sok) tegar karena pengalamannya di lapangan softball yang mengajarkan hal tersebut. Muncul George yang permasalahannya pun tidak kalah pelik dibandingkan dengan Lisa; dituduh oleh kejahatan yang tidak dilakukannya, diputusin oleh pacarnya, kehilangan semua uang dan terancam bangkrut. Praktis hal ini membuat George dan Lisa merasa senasib sepenanggungan. Belum lagi dengan karakter dan kepribadian George yang bisa dibilang jauh lebih gentle ketimbang Matty. Jadi, Matty atau George?
gambar diambil dari sini |
Tapi diluar adegan-adegan petunjuk dan kebingungan Lisa, penonton disuguhkan sub-plot cerita yang menarik. Malah menurut gue, jauh lebih menarik ketimbang plot utama di film ini. Ada Annie (Kathryn Hahn) sebagai asisten George di perusahaan tempat mereka bekerja yang sedang menunggu kelahiran anak pertamanya. Bagaimana Annie yang sangat setia pada bosnya sehingga ingin membantunya untuk keluar dari kesulitan yang ada. Lalu ada juga Charles (Jack Nicholson) sebagai ayah dari George yang mau tidak mau terseret pada kesulitan yang dialami oleh George. Gue selalu suka dan menanti-nanti adegan-adegan dimana ada Annie atau George atau dua-duanya muncul di layar. Entah kenapa kemunculan mereka selalu membawa kelucuan tersendiri dan selalu bisa mengundang tawa atau setidaknya senyum dari penonton. Mungkin kehadiran karakter mereka untuk menyeimbangkan karakter Lisa dan George yang suram.
gambar diambil dari sini |
Rating?
6,5 dari 10
" Tapi unsur komedi itu juga sebagian besar dipengaruhi oleh kemunculan Jack Nicholson di layar. Setelah absen tiga tahun dari layar lebar, Jack praktis menyelamatkan film ini dengan penampilannya "
BalasHapusSetuju Bro, jack Nicholson belum pernah mengecewakan saya...
@farly: setuju, bro! akting dia di film ini bener2 membawa kesegaran tersendiri
BalasHapus