Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Bohemian Rhapsody - Review

Gambar
"Selebrasi biografi band Queen yang megah sekaligus memiliki hati yang besar dan menarik empati" Sebuah film selebrasi terhadap kesuksesan band rock Queen yang melejit hingga ke seluruh planet, bersama vokalisnya Freddie Mercury yang unik dan dicintai para penggemarnya. Namun kesuksesan tersebut melewati halang rintang yang tidak mudah, bahkan sempat membuat Freddie mengejar karir solo. Tetapi akhirnya band kembali bersatu tepat pada saat momen konser amal Live Aid, yang kemudian penampilan Queen dikenang sebagai penampilan panggung terbaik di sejarah musik rock. Gue nggak nyangka ya ternyata momen klimaks dari film ini adalah konser Live Aid yang legendaris itu! Tapi memang konser itu jsdi momen klimas yang paling sempurna untuk ngegambarin perjalanan karir Queen yang luar biasa. Konon, penampilan 20 menit Queen di konser yang ditonton orang terbanyak di planet bumi itu adalah penampilan band rock terbaik sepanjang masa. Nggak heran, meski tampil nggak dibayar tapi Que

A Star is Born - Review

Gambar
"Film romansa-musikal yang kita butuhkan untuk menangis bersama, dengan lagu-lagu yang luar biasa menghangatkan jiwa" Seorang musisi terkenal, Jackson Maine, bertemu dan jatuh cinta dengan Ally seorang penyanyi yang baru saja akan meninggalkan mimpi besarnya. Di saat Ally sudah berpasrah untuk menjadi pegawai restoran, Jackson memberikan kesempatan Ally untuk bersinar dengan vokalnya yang spektakuler. Tetapi melejitnya karir Ally, berbanding terbalik dengan hubungan romansa mereka berdua. Keadaan semakin memburuk ketika Jackson harus melawan sisi gelapnya yang mematikan. Nggak heran kalau Hollywood me- remake A Star is Born berkali-kali, karena ini adalah kisah cinta yang timeless dan sangat menyentuh hati. Setelah tahun 1937, 1954, dan 1976, ini adalah remake ke-empat dan dibintangi oleh penyanyi yang kekinian. Penyanyi yang jelas membuktikan kepada kita semua bahwa dirinya benar-benar bisa berakting di film panjang dengan sangat-sangat-sangat baik. Buat yang nggak me

Bad Times at the El Royale - Review

Gambar
"Studi karakter komprehensif yang dibalut dengan misteri yang segar dan sangat menarik" Tujuh orang asing bertemu dan menginap di hotel El Royale yang penuh misteri. Ternyata, masing-masing tamu hotel ini juga menyimpang rahasia kelam masing-masing - termasuk si satu-satunya staf hotel. Hanya tinggal menunggu waktu ketika masing-masing rahasia terkuak, dan mereka semua harus beradu untuk bertahan hidup. Penulis dan sutradara Drew Goddard memang nggak pernah mengecewakan gue. Setiap naskah yang ditulisnya benar-benar ciamik dan menusuk tulang. Mulai dari Cloverfield (2008), The Cabin in the Woods (2012), World War Z (2013), hingga The Martian (2015). Yang menyenangkan adalah melihat cerita yang ditulisnya sendiri, tidak seperti World War Z dan The Martian yang diadaptasi dari novel. Idenya selalu segar dan renyah, di satu sisi akan membuat garuk-garuk kepala sementara di sisi lain mengundang rasa pertanyaan yang membuncah.

Halloween - Review

Gambar
"Sekuel langsung dari film orisinil tahun 1978 yang sangat menyenangkan dan seru untuk ditonton ramai-ramai" Tepat 40 tahun sejak Laurie Strode berhasil bertahan hidup dari serangan pembunuh berantai di malam Halloween, Michael Myers kabur dari penjara dan ingin menuntaskan perkaranya. Setelah bersiap selama empat dekade, kali ini Laurie sudah siap menghadapi serangan brutal Michael Myers. Film ini adalah direct sequel dari film original Halloween (1978), sekaligus mengabaikan sekian banyak sekuelnya setelah itu. Bisa dibilang, Halloween (1978) adalah perintis film-film pembunuh berantai solo yang jadi booming pada masanya, seperti Friday the 13th dan Scream. Dengan produser, composer, dan beberapa karakter utama dari film originalnya, Halloween tahun 2018 ini benar-benar seru untuk ditonton. Tipikal film slasher dengan cara-cara kematian yang bikin eneg, tetapi juga sanggup membuat penonton tertawa geli sampai tepuk tangan.

First Man - Review

Gambar
"Romantisasi pendaratan di bulan dengan visual dan audio yang sangat indah, sekaligus sangat personal" Film biografi ini fokus pada kehidupan Neil Armstrong tahun 1961 - 1969, di mana dia menjadi manusia pertama yang berjalan di bulan. Perjalanan bersejarah tersebut di mulai dengan proses yang jauh dari kata mudah, dan cenderung berbahaya dalam setiap persiapannya. Konsekuensinya sangat signifikan, baik bagi negara maupun kehidupan keluarga Neil sendiri. Kalau nggak ada nama Damien Chazelle dan Ryan Gosling di sini, mungkin gue akan nggak begitu tertarik untuk menonton hal yang semuanya sudah kita pelajari dari SD. First Man memang jadi ajang reuni bagi sutradara Damien Chazelle dan krunya yang menang banyak Oscar lewat La La Land (2016) dan Ryan Gosling sendiri. Untuk mengangkat kisah perjalanan Neil Armstrong, memang rasanya pilihan penyutradaraan ini jatuh ke tangan yang tepat. Di tangan Damien Chazelle yang ahli memotret masa lalu menjadi cantik, romantisisme perj

Smallfoot - Review

Gambar
"Secara mengejutkan sangat apik dengan tema dan pesan yang rentan jadi bahan debat untuk penonton dewasa" Sekelompok Yeti hidup damai dan nyaman di atas gunung sampai suatu ketika seekor di antaranya melihat penampakan " smallfoot ", atau manusia. Namun masalah timbul ketika Migo tidak bisa membuktikan klaimnya dan diasingkan dari desa. Migo pun bergabung dengan kelompok Yeti yang percaya bahwa manusia itu ada. Migo pun memberanikan diri untuk pergi ke bawah untuk mencari si manusia. Namun penemuannya akan manusia malah membawa masalah baru bagi desa Yeti yang ternyata menyimpan masa lalu pahit. Gue bener-bener gak nyangka ternyata Smallfoot sebagus itu! Dari trailer -nya, gue kira film ini buat anak kecil doank, ternyata gue salah besar! Memang banyak sih humor slapstick yang sukses bikin anak-anak di studio tempat gue nonton pada ketawa ngakak. Tapi yang bikin gue takjub itu ternyata film ini ngebawa pesan yang lumayan dalam - yang bahkan rasanya terlalu dal

Venom - Review

Gambar
"Tom Hardy tidak hanya menyelamatkan orang-orang yang tidak bersalah, tetapi juga menyelamatkan film ini" Eddie Brock adalah seorang wartawan investigatif yang baru saja kehilangan pekerjaannya setelah mewawancarai pemilik perusahaan Life Foundation, Carlton Drake. Eddie mencurigai malpraktik Life Foundation yang bereksperimen menyatukan manusia dengan entitas dari luar angkasa yang disebut dengan simbiot. Namun dalam penyelidikannya, Eddie secara tidak sengaja bersatu dengan simbiot bernama Venom. Kini dengan alter-ego barunya, "mereka" harus bekerja sama untuk menggagalkan usaha Carlton Drake yang ingin mengirim seluruh simbiot untuk membinasakan manusia di bumi. Setelah menjual hak cipta karakter Spider-Man ke Marvel, kini Sony/Columbia berusaha untuk menghidupkan Spider-Man Universe mereka ke layar lebar. Kisah Venom ini jelas akan berada di luar Marvel Cinematic Universe , dan berusaha untuk menjadi franchise baru dengan karakter anti-hero. Satu-satunya