Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Ganjil Genap - Review

Gambar
Ini adalah film ketiga Bene Dion Rajagukguk sebagai sutradara dan penulis naskah. Tiga film dia otomatis punya genre yang berbeda antara satu dengan yang lain. Ghost Writer (2019) bergenre horror, Ngeri Ngeri Sedap (2022) bergenre dramedy keluarga, dan yang terbaru Ganjil Genap (2023) ini bergenre romansa. Berpegang prestasi dia di Ngeri Ngeri Sedap cukup bikin gue pede untuk punya ekspektasi tinggi di film Ganjil Genap . Film romansa Indonesia itu masih didominasi oleh film-film romansa di kalangan remaja atau anak sekolah. Ya ini balik lagi menjawab kebutuhan pasar dan memang para remaja atau anak sekolah kalau nonton di bioskop pasti kalau nggak horor ya romansa. Nah kisah romansa di segmen pekerja atau umur 20an dan 30an ini yang jarang sekali. Sebelum ini memang ada Lara Ati (2022) dan Cek Toko Sebelah 2 (2022), tapi di tahun 2023 ini baru ada Ganjil Genap yang mewakili segmen pekerja. Gue senang sekali sih nonton Ganjil Genap ini, punya cerita yang bisa dibilang cukup jara

The Flash - Review

Gambar
Berhubung gue nontonnya di minggu kedua setelah rilis, gue udah kenyang dengan baca dan nonton berbagai review positif yang bertebaran di linimasa. Hasilnya malah ekspektasi gue sudah terlanjut terkerek terlalu tinggi. Akibatnya pas nonton gue malah jadi biasa aja. Nggak ada niatan tepuk tangan atau berdecak kagum. Meski filmnya sendiri tetap bagus kok. Menurut gue, The Flash ini adalah film terbaik di DCEU. Sebuah langkah yang tepat memilih Andy Muschietti untuk duduk di kursi sutradara. Beliau sudah sangat piawai memainkan kisah yang berhubungan dengan ibu - layaknya film-film DCEU sebelumnya ya, halo Martha di Batman dan Superman. Taruhan dalam film The Flash ini tentang ibu, hal yang sangat relatable dengan setiap penonton. Jelas ini jadi film superhero yang paling personal dan paling relate dengan banyak penonton. The Flash juga sukses jadi film penutup DC Extended Universe dan jembatan untuk film pembuka DC Universe. Sebuah semesta DC baru (reset) yang kedepannya dipimpin oleh Ja

Elemental - Review

Gambar
Akhirnya nonton film Pixar lagi di bioskop! Pandemi memang menyebalkan bagi studio animasi kebanggaan kita semua. Empat film Pixar sebelumnya (Soul, Luca, Turning Red, Lightyear) harus rela hanya ditayangkan di platform Disney+ dan nggak rilis di bioskop Indonesia. Tapi 2023 ini akhirnya Elemental dirilis di bioskop Indonesia. Nonton Elemental pasti bikin kita teringat sama Inside Out (2015), mungkin karena sama-sama bertema personifikasi. Kalau Inside Out mengandaikan setiap emosi berbentuk layaknya manusia dan punya pikiran dan perasaan, maka Elemental mengandaikan setiap elemen di bumi ini hidup layaknya manusia. Lalu lebih dalam lagi, apa yang akan terjadi jika air dan api saling tertarik dan jatuh cinta? Gue sama sekali nggak sangka kalau ini adalah film romansa pertama dari Pixar! Ya jelas karena selama ini Pixar fokus ke kisah anak-anak meski selalu out of the box . Tapi memang kekuatan Pixar adalah di penyampaian cerita, jadi apapun kisahnya termasuk romansa, maka akan selalu k

Transformers: Rise of the Beasts - Review

Gambar
Gue nggak pernah suka sama franchise Transformers sih, tapi entah kenapa gue selalu nggak ketinggal untuk nonton film ini di bioskop. Mungkin karena gue sadar bahwa tipikal film seperti ini adalah untuk ditonton di bioskop. Tipikal film yang menyajikan aksi dengan visual dan tata suara yang spektakuler. Jauh di lubuk hati yang paling dalam, gue juga penasaran mau lihat Maximal - robot-robot yang menyamar berbentuk binatang di bumi. Sebenarnya ternyata Transformers: Rise of the Beasts ini nggak sejelek itu. Tetap jelek sih, tapi masih lebih mendingan daripada lima film sebelumnya. Ceritanya dibuat lebih sederhana dan jadinya lebih masuk akal. Sepertinya pembuat film sudah sadar bahwa penontonnya hanya akan fokus pada setiap adegan aksi dan robot berantem. Jadi buat apa memberikan cerita yang kompleks, apalagi screen time yang banyak untuk karakter manusia. Yang menarik adalah, franchise Transformers pun kena gelombang woke ya hahaha. Dua pemeran utamanya dari kalangan minoritas, setelah