Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Godzilla vs Kong - Review

Gambar
Akhirnya yang ditunggu datang juga; pertarungan terbesar - literally - tahun ini. Ini adalah film keempat dari MonsterVerse setelah Godzilla, Kong: Skull Island, dan Godzilla: King of the Monsters, sekaligus remake dari King Kong vs Godzila (1962) karya Jepang yang sebenarnya adalah sebuah komedi satir terhadap dunia televisi di sana. Di antara empat film MonsterVerse, menurut gue jelas GvK ini yang paling gue suka sebagai hiburan maksimal. Filmnya to the point , langsung berantem dengan porsi yang sangat banyak. Tidak banyak kisah latar belakang seperti Titan, Monarch, atau hollow earth karena semua itu sudah dibahas di tiga film sebelumnya. Hanya ada perusahaan swasta baru bernama Apex yang memanfaatkan teknologi hollow earth, dan porsi Monarch hanya sedikit saja. Porsi setiap manusia yang mengiringi masing-masing godzilla dan kong juga cukup sedikit namun sangat berkesan. Untung gue nontonnya di layar IMAX, karena kalau saja gue nonton pertama kali di layar tv pastilah nggak puas da

The One - Series Review

Gambar
Premis serial ini sangat menarik; aplikasi kencan yang menemukan soulmate hanya pakai DNA jadi hasilnya 100% tepat. Tepat dalam artian udah pasti cocok dari sudut pandang sains dan terbukti dengan perasaan yang membuncah kalau dua orang ini bertemu. Permasalahan utamanya adalah bagaimana dengan orang-orang yang udah berpasangan bahkan sudah menikah? Akankah masing-masing dari mereka tergoda untuk ngecek " match " mereka siapa? Kalau udah ngecek dan ternyata match mereka orang lain, gimana hayoooo *lol* Permasalahan kedua adalah, gimana kalau ternyata match-nya sakit keras atau bahkan udah meninggal. Wah ribet kali! Nah berbagai permasalahan hubungan ini yang dieksplorasi dalam serial 8 episode dengan masing-masing berdurasi kurang lebih 50 menit ini. Ada satu kisah utama yang terjalin sepanjang season yang meski jauh dari nuansa romansa tapi berhubungan dengan berdirinya perusahaan swasta The One ini. Kisah utamanya sendiri lebih ke misteri kriminal yang ngerti sih mau bikin

Normal People - Series Review

Gambar
Sebenarnya gue udah lama ngincer series ini dan baru tahu ternyata bisa ditonton di Catchplay+ jadi langsung sikat deh. Ada 12 episode dengan masing-masing berdurasi kurang lebih 30 menit jadi pas banget ditonton ketika break makan siang. Kalau ada yang membandingkan Normal People dengan Fifty Shades kayaknya agak kurang layak ya mentang-mentang sama-sama ada tema BDSM meski itu cuma secuil dari seluruh kisah Marianne dan Connell di Normal People. Menurut gue ini lebih ke drama romantis dengan visual cantik dan gaya bercerita yang lamban, minim dialog, dan banyak bahasa gambar. Dari look, gue suka banget sama sinematografinya yang konsisten cantiknya dari awal hingga akhir season. Setiap gambarnya kalau di screencap bisa jadi wallpaper laptop yang cantik. Selain itu lagu-lagu yang mengiringi adegan juga enak-enak banget sampai gue cari playlistnya di Spotify dan ketemu! Soal akting dari Daisy Edgar-Jones dan Paul Mescal jelas nggak perlu dipertanyakan lagi dengan masing-masing mendapat

Raya and the Last Dragon - Review

Gambar
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya Raya and the Last Dragon tiba juga di bioskop. Apalagi kita semua tahu bahwa tim riset film ini berkeliling ke Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia demi mencari ide dan inspirasi untuk latar dan budaya film ini. Raya juga menjadi Disney Princess ke-13 sekaligus jadi yang pertama dari Asia Tenggara. Meski harus menunggu sampai tahun 2021, tapi senang rasanya melihat representasi kita semua di film sekaliber Disney. Sungguh keputusan yang tepat bagi gue untuk menonton ini di IMAX karena dengan layar yang begitu besar, gue sangat puas untuk menikmati setiap detil visual yang ada. Semakin ke sini rasanya sudah semakin lumrah bagi film animasi untuk berkembang menjadi canggih dan semakin mirip dengan dunia nyata. Visual yang apik diiringi dengan scoring dari James Newton Howard menjadikan Raya sebagai tontonan hiburan maksimal. Yang gue sangat suka adalah pesan dan makna yang dibawa Raya. Di lapisan luar tema persatuan - dan perpecahan - yang men

WandaVision - Series Review

Gambar
Menurut gue, WandaVision adalah salah satu serial tentang grief yang ditulis dengan sangat apik, ciamik, dan cantik. Dialog-dialog tentang cinta dan kehilangan - khususnya di episode 8 dan 9 - beneran bikin hati tersilet-silet. Serial dengan 9 episode ini juga jadi visualisasi yang komprehensif tentang Kubler-Ross' the cycle of grief .  Menurut Kubler-Ross, dalam kondisi berduka seseorang akan mengalami 5 tahap; denial, anger, bargaining, depression, acceptance . Masing-masing tahap dapat penggambaran yang lengkap banget di satu episode bahkan lebih. Goalnya adalah acceptance yang dicapai dengan super emosional, dialog yang quote -nya bikin dada sesek.  Iya fans service-nya memang banyak pake banget, mulai fans MCU sampai dengan fans komiknya semua dibuat tepuk tangan teriak-teriak sampai serak. Apalagi cameo yang satu itu sebagai kode keras bahwa masuknya tim X-Men ke MCU tinggal hitungan waktu. - ditonton di Disney+ - -----------------------------------------------

Moxie - Netflix Review

Gambar
Moxie adalah karya terbaru dari aktris yang kini merambah profesi sutradara; Amy Poehler setelah debut filmnya Wine Country tahun 2019. Berdasarkan novel berjudul sama karya Jennifer Mathieu yang diterbitkan tahun 2015, Moxie adalah film tentang feminisme dengan latar belakang coming-of-age yang kuat. Biasanya memang gue menghindari film berkisah anak sekolah di AS karena ya gitu-gitu aja, tapi tema feminisme ini yang membuat gue tertarik. Pada akhirnya Moxie memang menjadi film feminisme di masa remaja yang cukup komprehensif. Nggak too-good-to-be-true dengan banyak halangan dan tantangan di sana-sini. Ditambah lagi dengan kisah coming-of-age yang cukup akurat dengan tumbuh kembang remaja secara psikologis menjadikan gue cukup mudah untuk jatuh hati dengan setiap karakter yang ada dalam film ini. Dengan gaya bercerita yang ringan dan menghibur, apalagi dengan kisah cinta yang manis, film ini jadi hiburan maksimal di akhir pekan. - ditonton di Netflix - ----------------

Demon Slayer - Series Review

Gambar
Akhirnya selesai juga 26 episode dalam sebulan, ditonton setiap workdays di jam istirahat maksi. Sekarang gue tahu kenapa film panjangnya Mugen Train jadi film terlaris sepanjang masa di Jepang. Karena semua 26 episode ini nge-build up ke peristiwa Mugen Train itu. Ya jelas aja dinanti-nanti semua yang nonton seriesnya. Plus film panjangnya upgrade banget di segi animasi dan scoring, jadi ga heran juga jadi multiple viewing material bagi die-hard fans. Seriesnya sendiri harus gue akui memang bagus sih. Ngebasmi setan dan iblis tapi nyeritain juga sisi lain dibalik mereka yang harus dibasmi ini. Jadi setiap karakter antagonisnya nggak dua dimensi aja, alias selalu ada latar belakang yang ciamik. Hal ini nggak menjadikan gue sebagai wibu ya. Gue masih sebel sama tipikal anime yang suka ngomong sendiri entah pas lagi sendiri atau pas lagi berantem. - ditonton di Netflix - ---------------------------------------------------------- review film demon slayer review demon sla

Behind Her Eyes - Netflix Series Review

Gambar
Biasanya gue males nih series bertema perselingkuhan dan cinta segi-banyak tipikal sinetron Indonesia. Tapi berhubung banyak review bilang series ini penuh twist dan tipu muslihat, akhirnya gue memberanikan diri untuk nyoba deh. Ternyata nggak mengecewakan sama sekali! Ciamik bener apalagi storytelling-nya nggak ngebosenin alias bikin penasaran. Sampai ending sih yang bikin tepuk tangan kelojotan sambil begidik. Episode 1-2 masih ngebangun cerita jadi sabar aja. Episode 3-4 yang udah mulai dikasih twist dikit jadi makin bikin nancep penasarannya. Silakan berbingung ria lah mau megang siapa alias kaga ada hitam-putih yang jelas di antara semua karakter. Gongnya jelas di episode 5-6 yang literally bikin gue mangap. Gokil! Yes ini limited series cuma 6 episode masing-masing 50 menitan. - ditonton di Netflix - ---------------------------------------------------------- review film behind her eyes review behind her eyes behind her eyes movie review behind her eyes film review