Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Frankenweenie

Gambar
"Kisah seorang anak kecil yang membangkitkan anjingnya yang telah mati ini diwujudkan dengan keajaiban teknik animasi stop-motion dengan karakter-karakter menyeramkan yang menjadi ciri khas Tim Burton" Setelah Alice in Wonderland (2010), tampaknya Disney masih berminat untuk melanjutkan kerja sama dengan sutradara nyentrik Tim Burton. Dengan hasil yang dibawah ekspektasi lewat Alice , kali ini kerja sama mereka berdua kembali kepada konsep favorit dan ciri khas dari Tim Burton, stop-motion . Film yang dipilih pun adalah impian Tim Buton untuk membuat remake dari film pendek berdurasi 29 menit yang dirilis tahun 1982 berjudul sama, Frankenweenie . Seorang anak yang mencintai pelajaran sains, Victor Frankenstein, harus bersedih hati ketika anjing kesayangannya, Sparky, harus mati ditabrak mobil. Dipenuhi oleh harapan naif dan bakat pengetahuan sains, Victor pun berniat untuk menghidupkan Sparky kembali. Kubur dibongkar, bangkai Sparky pun dijahit ulang. Kini Sparky yang

Looper

Gambar
"Film tentang pembunuh bayaran yang harus membunuh dirinya sendiri yang datang dari masa depan ini berangkat dari ide orisinil yang cerdas dan dieksekusi dengan narasi yang brilian" Bereaksi terhadap suatu stimulus adalah sebuah hal selayaknya terjadi. Namun manusia memiliki kemampuan untuk memilih diantara banyak pilihan tindakan untuk bereaksi terhadap satu stimulus. Jelas bahwa setiap pilihan tindakan membawa konsekuensi tersendiri. Jika dikaitkan dengan ruang dan waktu, maka setiap pilihan tindakan tersebut pun akan berpengaruh secara signifikan pada masa depan anda. Terlalu abstrak? Kalau begitu, simak dulu saja film panjang ketiga dan terbaru dari sutradara/penulis Rian Johnson, Looper . Di tahun 2074, kecanggihan teknologi berjalan seiring dengan kecanggihan para polisi untuk melacak pembunuhan. Maka dari itu, ketika para mafia ingin menyingkirkan seseorang, targetnya akan dikirim lewat mesin waktu ke 30 tahun sebelumnya dimana pembunuh bayaran ( looper ) telah m

Finding Nemo (3D)

Gambar
"Salah satu film karya Disney-Pixar yang begitu dicintai oleh publik, dengan hasil visual yang sangat mengagumkan, dan hasil konversi 3D yang cukup memuaskan" Siapa yang belum menonton film Finding Nemo ? Siapa yang belum pernah mendengar kisah clown fish yang mencari anaknya yang hilang ini? 9 tahun telah berlalu ketika Pixar merilis film ini, kini Pixar merilis kembali film yang banyak dicintai oleh publik dari berbagai generasi ini ke dalam format 3D. Clown fish yang bernama Marlin kehilangan anaknya, Nemo, yang ditangkap dan dibawa ke Sydney untuk dipelihara di dalam akuarium. Dengan latar belakang tragis yang menimpa pasangannya, Marlin harus menembus lautan luas dan menghadapi berbagai bahaya yang mengancam nyawanya. Ditemani oleh Dory yang menderita short-term memory loss , mereka berdua harus menghadapi hiu, ikan bawah laut, ubur-ubur penyengat, sampai burung merpati untuk menemukan Nemo. Sementaraa di sebuah tempat praktek dokter gigi, Nemo bersama teman-t

Taken 2

Gambar
"Ajang pembalasan dendam para sindikat penculik terhadap Bryan Mills ini tidak lebih seru dan menegangkan dari Taken (2008) namun tetap sayang untuk dilewatkan di layar lebar" Kesuksesan Taken (2008) yang tidak disangka-sangka, mungkin membuat produser sekaligus penulis naskah Luc Besson tergiur untuk melanjutkan kisah Bryan Mills si pensiunan agen CIA. Dengan ide dasar yang terbilang sederhana, franchise film ini memang sangat mengandalkan penampilan aktor senior Liam Neeson yang harus berjibaku secara frontal, mulai dari tembak-menembak hingga pertarungan tangan kosong. Formula ini pun berhasil menarik penonton, mulai dari pecinta film aksi hingga fans berat Mr. Neeson. Kini Bryan Mills kembali harus berhadapan dengan sindikat penculik Albania yang ingin membalas dendam dalam film Taken 2 . Ayah dari seorang sindikat penculik yang dibunuh oleh Bryan Mills di Paris ingin menuntut balas. Mereka pun menculik Bryan dan istrinya yang sedang berlibur di Istanbul, Turki. Ki

A Separation

Gambar
"Film drama asal Iran yang sangat powerful dan kompleks dimana potret kekacauan yang terjadi akibat lunturnya perasaan sepasang suami-istri  melibatkan penonton ke dalam cerita  secara konsisten " Sekian lama saya menantikan momen untuk menonton film A Separation , sebuah film asal Iran karya sutradara dan penulis Asghar Farhadi . Tidak lain dan tidak bukan, ketertarikan saya terhadap film ini meledak ketika melihat kesuksesan film ini sebagai film asal Iran pertama yang mampu menembus nominasi dan memenanginya di ajang Academy Awards , Golden Globe , bahkan menjadi film pertama yang mendapatkan tiga penghargaan sekaligus pada ajang Berlin International Film Festival . Film ini banyak menuai kritikan positif dari pada kritikus film, ramai pula dibicarakan oleh para pecinta film-film arthouse dan movie blogger . Keajaiban datang ketika 21 Cineplex memutuskan untuk mendistribusikan film ini di beberapa bioskop di ibukota. Sebuah kejutan yang tidak terkira bagi penonton regu

Rayya, Cahaya Di Atas Cahaya

Gambar
"Film road trip dari Indonesia yang mengikuti perjalanan eskapis Rayya dari permasalahan yang sedang dihadapinya, diwarnai dengan pemandangan indah pulau Jawa, dialog-dialog bijak dan puitis, serta makna hidup yang dapat direnungi" Formula road movie  selalu digunakan untuk jenis cerita dimana sang karakter utama mengalami pengalaman baru yang secara signifikan mempengaruhi cara berpikir dan pola pandangnya. Interaksi dengan wing man , bertemu dengan karakter-karakter menarik dan menggugah pikiran selama perjalanan, dan pengalaman kontemplatif yang didapat sepanjang perjalanan. Hal ini akan sangat menarik untuk disimak dan larut bersama cerita yang ada di layar, jika didukung oleh cara bercerita yang baik dan tentu saja, akting yang meyakinkan. Satu lagi film Indonesia karya sutradara dan penulis naskah Viva Westi yang naskahnya ditulis bersama dengan tokoh budayawan Emha Ainun Najib menyuguhkan film yang segar dan berbeda di bioskop Indonesia; Rayya, Cahaya Di Atas Cahay