Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Ted

Gambar
"Humor cerdas dari kreator Family Guy, Seth MacFarlane, menjadi kekuatan utama film yang kocak dan menyenangkan ini, walaupun kurang kena dengan penonton Indonesia" Film-film komedi AS yang menggunakan karakter animasi sebagai peran utama memang bukan film-film pilihan saya. Paul (2011) hanyalah satu dari beberapa film sejenis yang saya sukai. Kini daftar tersebut tampaknya akan bertambah dengan kehadiran film hasil karya sutradara dan penulis Seth MacFarlane, sang kreator film seri Family Guy ini dalam film Ted . Di suatu malam Natal, John Bennet kecil membuat terkabulnya suatu permohonan yang diimpikan oleh ribuan anak kecil di dunia; membuat boneka Teddy Bear-nya menjadi hidup. John pun tumbuh besar bersama sahabat masa kecilnya Ted, yang juga tumbuh layaknya laki-laki slengean. Waktunya pun tiba dimana John harus memilih satu yang akan menemani hidupnya hingga akhir; Ted atau Lori pacarnya yang mengharapkan sesuatu yang lebih dari hubungannya yang sekarang ini. Te

Premium Rush

Gambar
"Film action formulatif yang disegarkan dengan sepeda fixie sebagai pemeran utama dalam film yang seru dan menyenangkan ini" Ini adalah kabar gembira bagi para pecinta dan komunitas sepeda Fixie. Yak, akhirnya ada film action asal Hollywood yang menempatkan sepeda fix gear-no brakes ini sebagai roda utama penggerak jalan cerita dalam film. Dibintangi oleh aktor yang sedang naik daun Joseph Gordon-Levitt yang kebanyakan melakukan stunt-nya sendiri, menaiki sepeda Fixie melintasi lalu lintas Manhattan yang padat. Sutradara dan penulis naskah David Koepp ( Secret Window ) pun menyajikan petualangan yang seru, yang diambil dari kaca mata kurir sepeda dalam film Premium Rush . Wilee (Gordon-Levitt) adalah satu dari sekitar 1500 kurir sepeda di Manhattan. Di tengah tuntutan uang, Wilee mengambil sebuah kiriman yang ternyata sangat berharga yang harus dikirimkan ke suatu tempat dengan batas waktu tertentu. Ternyata kirimnan tersebut memancing seorang detektif NYPD yang berusah

Resident Evil: Retribution

Gambar
"95 menit yang membosankan dan monoton untuk mengikuti sepak terjang Alice dan kawan-kawan untuk keluar dari salah satu fasilitas Umbrella Corporation" Tiada kata yang bisa saya ucapkan ketika mengetahui bahwa franchise Resident Evil terus dilanjutkan sampai sekuel ke-5. Benar tampaknya bahwa Hollywood, atau Paul W. S. Anderson, sama sekali tidak peduli dengan kualitas film dan hanya peduli pada komersialitas dan keuntungan yang dapat diraih dari franchise ini. Film pendahulunya, Resident Evil (2002) memang cukup baik dan menjadi salah satu pelopor film adaptasi dari game. Namun sekuel ke-2, ke-3, dan ke-4, yang sub-judulnya pun saya tidak ingat, tak kunjung ada peningkatan kualitas di segi cerita, naskah, dan akting. Kini, apalagi yang ingin ditampilkan sutradara dan penulis naskah Paul W. S. Anderson dalam Resident Evil: Retribution ? Oh ya jelas istrinya sendiri, Milla Jovovich. T-virusnya Umbrella Corporation telah menyebar ke seluruh bumi, menyisakan Alice dan

The Expendables 2

Gambar
"Kembali kepada konsep classic-action yang mengutamakan tembakan, ledakan, dan hormon testosteron yang maksimal, film ini cukup menyenangkan untuk ditonton dengan santai!" Sebenarnya The Avengers (2012) bukanlah film pertama yang memiliki ide untuk mengumpulkan banyak jagoan dalam satu film. Sylvester Stallone telah melakukannya terlebih dahulu dalam The Expendables (2010) yang diproduseri, ditulis, disutradarai, dan dibintanginya sendiri. Namun sayang entah karena faktor apa, walaupun sukses secara finansial tapi The Expendables menjadi film yang mudah dilupakan karena kontennya yang tanggung apakah menjadi film classic-action yang hanya ada adu jotos dan tembak-menembak atau modern-action dengan teknologi canggih. Kini, sekuel dari kisah para jagoan ini telah muncul namun nama Sylvester Stallone telah "dicopot" dari segi produksi dan kursi kesutradaraan dipegang oleh Simon West ( Con Air, The Mechanic ) dalam The Expendables 2 . Mr. Church yang dirugik

The Bourne Legacy

Gambar
"Dengan Jeremy Renner sebagai bintang utama yang melanjutkan kisah Jason Bourne, film ini berusaha keras mengikuti pakem The Bourne Trilogy namun malah keluar dari jalur." The Bourne Trilogy adalah salah satu trilogi tersukses di dunia perfilman, khususnya di genre spionase. Kesuksesan ini diraih baik di kesuksesan finansial maupun kesuksesan material. Gaya berceritanya diadopsi oleh film-film James Bond versi Daniel Craig, belum lagi gaya scoring -nya menginspirasi film-film spionase/kriminal lainnya seperti Hanna (2011). Namun Hollywood belum puas dengan kesuksesan dari franchise Bourne, sebuah film ekstensi dari novel Jason Bourne oleh Robert Ludlum pun dibuat. Tokoh sentralnya memang bukan lagi Jason Bourne, tapi sebuah pahlawan baru yang mendapat pengaruh signifkan dari kejadian di prekuelnya. Tony Gilroy yang bertugas mengadaptasi The Bourne Trilogy dari novel ke film pun ditunjuk kembali menulis naskah film keempat ini, sekaligus diberikan kursi sutradara dalam