Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

Spider-Man: Across the Spider-Verse - Review

Gambar
WOW WOW WOW! Udah pada tahu dong kalau Spider-Man: Into the Spider-Verse di tahun 2018 berhasil jadi tolok ukur baru film animasi? Maaf ya Pixar, kali ini Sony Animation berani eksperimen teknologi animasi baru di ranah mainstream, dan disukai publik! Nggak perlu animasi yang life-like atau menyerupai kehidupan nyata. Tapi sisi kreatif dan estetika yang dikedepankan, yang ternyata sangat pas dengan dunia multi-semesta dari Spider-Man. Lima tahun kemudian, di 2023 ini kita diberi suguhan terbaik - sekali lagi. Across the Spider-Verse lagi-lagi meningkatkan standar itu, oh what a time to be alive! Nonton Spider-Man: Across the Spider-Verse di layar sebesar mungkin dengan tata suara sebagus mungkin jelas wajib. Visualnya gila banget! Setiap frame adegan bisa di screencapture lalu dijadikan wallpaper atau bahkan dicetak, dibingkai, dan dipajang di tembok rumah. Gila gila gila! Franchise Spider-Verse ini juga memang nggak hanya menang di visual saja. Apa itu style over substance ? Ini jelas

The Little Mermaid - Review

Gambar
Akhirnya tiba juga adaptasi live action The Little Mermaid (1989) yang beberapa bulan menjelang rilis menuai banyak kontroversi. Ternyata banyak juga yang nggak suka versi Ariel 2023 hanya karena Halle Bailey berkulit hitam. Banyak pula yang makin marah-marah melihat anak-anak Raja Triton diperankan berbagai karakter dari berbagai ras. Tapi menurut gue ini malah masuk akal karena mereka adalah penguasa 7 lautan dan memang 7 samudra ini terletak di berbagai dunia dari berbagai ras. Anyway mari kembali ke substansinya, film dan konten. Nggak seperti adaptasi live action Disney yang lain, menurut gue The Little Mermaid (2023) adalah yang paling baik. Tujuan adaptasi setiap animasi klasik Disney kan memang memperbarui konten mereka ke generasi baru. Kalau memang generasi sekarang penuh dengan representasi dari berbagai ras, maka ini adalah gambaran yang pas dan tepat. Lagipula, update segmen Under the Sea di versi 2023 ini juga mewah banget! Gue ngeliat anak kecil perempuan di sebelah k

Fast X - Review

Gambar
Sepuluh film, 22 tahun, dan gue makin nggak peduli lagi dengan ceritanya. Gue udah lupa banget sih sama 9 film sebelumnya. Tapi yang jelas gue ingat beberapa ciri khas franchise Fast & Furious ini. Yang pertama adalah penjahat bisa jadi ada di sisi protagonis di film selanjutnya, dan yang mati bisa dihidupkan kembali. Fast X jelas nggak lepas dari dua ciri khas itu. Tapi yang menarik adalah Fast X hadir di tengah film-film superhero blockbuster dan mampu menyatukan fans MCU dan DCU. Deretan cast di film-filmnya Fast & Furious itu selalu bikin franchise The Expendables - yang idenya menyatukan semua bintang film aksi - malah jadi cupu. Apalagi cast di Fast X ini yang bisa bikin fans MCU dan DCU kelojotan bareng. Gila sih nggak ada duanya emang, dan ini memang salah satu jualannya. Jualan yang lain jelas adegan-adegan aksi stunt CGI yang nggak pakai otak alias absurd. Tapi ya nggak apa-apa juga karena toh penonton suka juga. Harus gue akui, di segi cerita Fast X tergolong sudah t

Evil Dead Rise - Review

Gambar
Sepuluh tahun sejak Evil Dead (2013) karya sutradara Fede Alvarez, pecinta gore pada umumnya dan pecinta franchise Evil Dead pada khususnya diberikan kado banjir darah lagi dari produser Sam Raimi. Konon Evil Dead Rise hendak membangkitkan kembali franchise Evil Dead, sekaligus menghapus remake tahun 2013 dari kontinuiti franchise. Jadi Evil Dead Rise tahun 2023 ini bukan sekuel dari Evil Dead tahun 2013 ya. Pecinta gore dan slasher jelas akan bersorak-sorai sih nonton Evil Dead Rise ini. Puas banget dan maksimal setiap adegan darah dan dagingnya. Saking maksimal sadisnya, bisa bikin kita semua ketawa ngilu, entah nonton bareng teman-teman atau penonton lainnya. Gila sih sadisnya grafis banget, sayang beberapa adegan disensor di bioskop Indonesia. Untuk jalan ceritanya sendiri memang sederhana dan terpaku di satu tempat saja. Tapi memang jualannya franchise Evil Dead adalah gore dan slasher, jadi film ini sukses untuk to the point dan memaksimalkan jualanny adengan sangat baik. Kalau h

Guardians of the Galaxy Volume 3 - Review

Gambar
Guardians of the Galaxy Volume 3 adalah kado perpisahan yang manis dan nyaris sempurna dari sutradara dan penulis naskah James Gunn, sebelum menyebrang ke semesta DC. Volume 3 ini berhasil menutup trilogi GotG dengan sangat baik dan penuh dengan hati. James Gunn juga konsisten fokus mendalami setiap karakter yang ada dalam film ini, tanpa perlu memberi celah crossover dengan film MCU lainnya. Malah menurut gue, GotG ini adalah salah satu trilogi terbaik dalam MCU dengan perkembangan karakter yang sangat dalam dan signifikan. Durasi dua setengah jam nggak berasa sama sekali dengan tempo bercerita yang terbilang cepat. Lamanya durasi ini juga dimanfaatkan dengan sangat baik untuk mendalami setiap karakter yang ada. Praktis setiap karakter punya porsi berlebih dan kita bisa melihat perkembangan karakter yang signifikan, baik dari awal hingga akhir film ini maupun dari GotG pertama.  Pilihan soundtracknya juga nggak kalah kece. Memang pilihan lagu dari era 80an dan 90an ini yang jadi salah