Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Hereditary - Review

Gambar
"Hereditary memberi arti 'horor' dan 'mengerikan' dalam artian yang sebenar-benarnya, dengan efek pahit yang dahsyat" Selepas meninggalnya sang nenek, keluarga ini harus melanjutkan kehidupannya dengan lebih kelam. Kedua anaknya mulai diganggu oleh hal-hal aneh, sementara sang ibu harus bertahan dari tekanan keluarga dan pekerjaan. Lambat laun, rahasia masa lalu yang sangat gelap pun mulai terungkap. Hereditary adalah film horor yang paling mengerikan yang pernah gue tonton. Catat ya, "mengerikan" dalam arti kata yang sebenar-benarnya. Efek nontonnya itu, rasa seramnya pelan-pelan merayap di kulit. Seketika elo gak sadar, rasa seram itu masuk dan mengguncang tulang! Syok banget, yang saking syoknya, bakal ninggalin rasa pait di ujung lidah. Setelah itu selamat melanjutkan hidup dengan gambaran visual horor yang lo liat di film ini, tapi bakal terus nempel di kepala sepanjang hidup. Disturbing, in a good way! Semua itu dalam artian yang positi

Kulari ke Pantai - Review

Gambar
"Berhasil dalam niat baik mempromosikan pariwisata lokal dan eksotis, tetapi gagal dalam membaurkan product placement ke dalam pengalaman menonton yang nyaman" Sam dan keluarganya sedang berada di Jakarta untuk ulang tahun sang nenek. Untuk kembali ke Rote, Nusa Tenggara Timur, Sam dan ibunya memilih untuk melakukan perjalanan darat. Perjalanan ini telah dirancang sedemikian rupa, hingga puncaknya ke pantai G-Land di Banyuwangi untuk bertemu dengan peselancar idola Sam. Sebagai penonton setia film-film produksi Miles Films, apalagi ini film roadtrip kedua mereka setelah 3 Hari Untuk Selamanya (2007), awalnya gue menaruh harap yang besar buat Kulari ke Pantai . Tapi ternyata harapan tinggal harapan. Betapa kecewanya gue menemukan fakta bahwa Kulari ke Pantai ternyata adalah iklan berdurasi 112 menit yang ditujukan untuk anak-anak dan keluarga yang sedang merencanakan liburan. Saking banyaknya product placement , jadi gue bisa bilang bahwa tiap 5 menit sekali pasti ada

Incredibles 2 - Review

Gambar
"Setelah penantian panjang 14 tahun, ini adalah sekuel yang sangat layak untuk ditunggu!" Setelah serangan The Underminer yang menghancurkan kota, keluarga The Incredibles mendapatkan kesempatan untuk mempromosikan pentingnya peran pahlawan super di dunia. Namun Helen Parr atau Elastigirl yang menjadi duta, dan mengharuskan Bob Parr untuk mengurus rumah dan anak-anak. Sekuel yang baru rilis setelah 14 tahun sejak film pertamanya ini, ternyata melanjutkan beberapa detik setelah The Incredibles (2004) selesai. Sebuah penantian yang tidak sia-sia, mengingat sutradara dan penulis naskah dua film ini, Brad Bird, pernah berkata bahwa ia akan kembali menggarap sekuel Incredibles jika menemukan ide cerita yang layak. Incredibles 2 jelas layak menjadi sekuel yang sanggup menyaingi film pertamanya, meski harus kendor di sisi sarat pesan makna yang jauh lebih mengena di film pertama.

Ocean's 8 - Review

Gambar
"Ocean's 8 berhasil memberikan standar tertinggi terhadap female-reboot dengan cita rasa dan hiburan yang tinggi" Debbie, adik dari Danny Ocean yang baru keluar dari penjara, memiliki rencana jenius untuk merampok kalung super mahal di acara Met Gala. Dibantu oleh rekan setianya, Lou, mereka bedua pun merekrut tim untuk mengeksekusi perampokan yang terbilang mustahil ini. Namun sepanjang persiapan, Debbie Ocean harus memisahkan urusan hati untuk membalas dendam terhadap seseorang yang telah menjebaknya di masa lampau. This is how the female-reboot should be! Ocean's 8 sangat menegangkan, sangat menghibur, dan sangat mengasyikkan untuk ditonton! Rencana yang disusun oleh Debbie terbilang cukup sederhana dan dapat dengan mudah untuk dimengerti dalam satu kali tontonan. Namun dalam kesederhanaan itu ada ketegangan yang sangat intens, yang akan membuat para penonton duduk dalam gemas melihat apa yang sedang terjadi di layar. Untuk kemudian menertawakannya lewat hum

Jurassic World: Fallen Kingdom - Review

Gambar
"Sekuel yang menyajikan aksi lebih menegangkan dan dilema moral yang lebih mengundang perdebatan, meski tidak lebih menghibur daripada film pertamanya" Empat tahun setelah taman wisata dinosaurus Jurassic World tutup, pulau Isla Nublar terancam punah karena gunung berapi siap meletus. Dibiayai oleh seorang investor, Owen dan Claire pun kembali ke Isla Nublar untuk menyelamatkan beberapa ekor spesier dinosaurus sebelum mereka punah karena letusan gunung berapi. Namun sepanjang perjalanan, mereka membongkar konspirasi yang mengubah wajah planet bumi untuk selamanya. Kalau harus jujur, secara keseluruhan gue masih lebih suka Jurassic World (2015) dibandingkan sekuel keduanya ini. Dari pengalaman menontonnya saja, gue kurang menikmati petualangan lanjutan Owen dan Claire yang berpindah dari pulau ke sebuah kota. Ada beberapa bagian yang menjemukan, termasuk paruh kedua yang seakan hilang tujuan.