Hereditary - Review
"Hereditary memberi arti 'horor' dan 'mengerikan' dalam artian yang sebenar-benarnya, dengan efek pahit yang dahsyat"
Selepas meninggalnya sang nenek, keluarga ini harus melanjutkan kehidupannya dengan lebih kelam. Kedua anaknya mulai diganggu oleh hal-hal aneh, sementara sang ibu harus bertahan dari tekanan keluarga dan pekerjaan. Lambat laun, rahasia masa lalu yang sangat gelap pun mulai terungkap.
Hereditary adalah film horor yang paling mengerikan yang pernah gue tonton. Catat ya, "mengerikan" dalam arti kata yang sebenar-benarnya. Efek nontonnya itu, rasa seramnya pelan-pelan merayap di kulit. Seketika elo gak sadar, rasa seram itu masuk dan mengguncang tulang! Syok banget, yang saking syoknya, bakal ninggalin rasa pait di ujung lidah. Setelah itu selamat melanjutkan hidup dengan gambaran visual horor yang lo liat di film ini, tapi bakal terus nempel di kepala sepanjang hidup. Disturbing, in a good way!
Semua itu dalam artian yang positif ya. Hereditary itu film horor yang sangat ciamik. Ceritanya kuat banget, dan bisa dibilang justru cerita ini adalah titik utama dan sumber dari setiap horor yang ada. Setengah pertama memang terkesan terlalu drama dan banyak dialog, tapi justru dari setiap detil dialog itu adalah kunci untuk memahami sejarah keluarga ini yang jauh lebih gelap dan misterius dari keluarganya Tara Basro di Pengabdi Setan 2017. Dengerin setiap karakter yang cerita, itu kayak ngedengerin curhatan orang-orang berlatar belakang klenik. Nyimaknya aja udah bikin bulu kuduk berdiri, karena visualisasi dari cerita itu akan otomatis muncul di kepala kita.
Kalo udah selesai bercerita, Hereditary nakutin penontonnya akan semudah bikin suara klik pakai lidah. Gak perlu jump scares dengan volume efek suara yang bikin budeg, ngeliat bayangan berupa orang di pojokan gelap aja udah jejeritan! Di sini juga Hereditary juara; permainan kamera alias sinematografi. Pergerakan kameranya cantik banget, dan termasuk segar atau out of the box. Seakan-akan representatif dari emosi yang lagi dirasakan oleh karakter.
Hereditary juga juara di segi suara, mulai dari scoring yang super ngehek dan efektif bikin tegang padahal visualnya biasa aja, sampai keheningan yang menyiksa. Keheningan ini yang perlu digarisbawahi, meski sudah banyak digunakan oleh beberapa film horor akhir-akhir ini, tapi rasanya Hereditary yang bisa bikin keheningan ini seakan-akan siksaan tanpa henti. Momen-momen hening di mana gue dalam hati berteriak "udah plis stop!". Hening yang lama banget, yang biasanya formulanya adalah ada jump scare atau apapun itu di akhir, tapi ternyata dimainkan dengan cerdas dan ciamik.
Perlu dicatat bahwa ini adalah karya pertama dari sutradara dan penulis naskah Ari Aster, yang gue yakin namanya akan melejit setelah ini. Kita semua boleh bersorak ya, akhirnya ada penerus James Wan. Yang jelas, Ari Aster udah bisa bikin standar baru di film horor. Dari eksekusi gaya yang terlihat banyak terpengaruh oleh film-film horor klasik, gak heran kalau kemudian hari Hereditary bisa disebut sebagai modern-classic.
USA | 2018 | Horror | 127 mins | 2.00 : 1
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Juni 2018 -
----------------------------------------------------------
Selepas meninggalnya sang nenek, keluarga ini harus melanjutkan kehidupannya dengan lebih kelam. Kedua anaknya mulai diganggu oleh hal-hal aneh, sementara sang ibu harus bertahan dari tekanan keluarga dan pekerjaan. Lambat laun, rahasia masa lalu yang sangat gelap pun mulai terungkap.
Hereditary adalah film horor yang paling mengerikan yang pernah gue tonton. Catat ya, "mengerikan" dalam arti kata yang sebenar-benarnya. Efek nontonnya itu, rasa seramnya pelan-pelan merayap di kulit. Seketika elo gak sadar, rasa seram itu masuk dan mengguncang tulang! Syok banget, yang saking syoknya, bakal ninggalin rasa pait di ujung lidah. Setelah itu selamat melanjutkan hidup dengan gambaran visual horor yang lo liat di film ini, tapi bakal terus nempel di kepala sepanjang hidup. Disturbing, in a good way!
Semua itu dalam artian yang positif ya. Hereditary itu film horor yang sangat ciamik. Ceritanya kuat banget, dan bisa dibilang justru cerita ini adalah titik utama dan sumber dari setiap horor yang ada. Setengah pertama memang terkesan terlalu drama dan banyak dialog, tapi justru dari setiap detil dialog itu adalah kunci untuk memahami sejarah keluarga ini yang jauh lebih gelap dan misterius dari keluarganya Tara Basro di Pengabdi Setan 2017. Dengerin setiap karakter yang cerita, itu kayak ngedengerin curhatan orang-orang berlatar belakang klenik. Nyimaknya aja udah bikin bulu kuduk berdiri, karena visualisasi dari cerita itu akan otomatis muncul di kepala kita.
Kalo udah selesai bercerita, Hereditary nakutin penontonnya akan semudah bikin suara klik pakai lidah. Gak perlu jump scares dengan volume efek suara yang bikin budeg, ngeliat bayangan berupa orang di pojokan gelap aja udah jejeritan! Di sini juga Hereditary juara; permainan kamera alias sinematografi. Pergerakan kameranya cantik banget, dan termasuk segar atau out of the box. Seakan-akan representatif dari emosi yang lagi dirasakan oleh karakter.
Hereditary juga juara di segi suara, mulai dari scoring yang super ngehek dan efektif bikin tegang padahal visualnya biasa aja, sampai keheningan yang menyiksa. Keheningan ini yang perlu digarisbawahi, meski sudah banyak digunakan oleh beberapa film horor akhir-akhir ini, tapi rasanya Hereditary yang bisa bikin keheningan ini seakan-akan siksaan tanpa henti. Momen-momen hening di mana gue dalam hati berteriak "udah plis stop!". Hening yang lama banget, yang biasanya formulanya adalah ada jump scare atau apapun itu di akhir, tapi ternyata dimainkan dengan cerdas dan ciamik.
Perlu dicatat bahwa ini adalah karya pertama dari sutradara dan penulis naskah Ari Aster, yang gue yakin namanya akan melejit setelah ini. Kita semua boleh bersorak ya, akhirnya ada penerus James Wan. Yang jelas, Ari Aster udah bisa bikin standar baru di film horor. Dari eksekusi gaya yang terlihat banyak terpengaruh oleh film-film horor klasik, gak heran kalau kemudian hari Hereditary bisa disebut sebagai modern-classic.
USA | 2018 | Horror | 127 mins | 2.00 : 1
Rating Sobekan Tiket Bioskop:
- sobekan tiket bioskop tanggal 25 Juni 2018 -
----------------------------------------------------------
- review film hereditary
- review hereditary
- hereditary movie review
- hereditary film review
- resensi film hereditary
- resensi hereditary
- ulasan hereditary
- ulasan film hereditary
- sinopsis film hereditary
- sinopsis hereditary
- cerita hereditary
- jalan cerita hereditary
Komentar
Posting Komentar