Transformers: Rise of the Beasts - Review


Gue nggak pernah suka sama franchise Transformers sih, tapi entah kenapa gue selalu nggak ketinggal untuk nonton film ini di bioskop. Mungkin karena gue sadar bahwa tipikal film seperti ini adalah untuk ditonton di bioskop. Tipikal film yang menyajikan aksi dengan visual dan tata suara yang spektakuler. Jauh di lubuk hati yang paling dalam, gue juga penasaran mau lihat Maximal - robot-robot yang menyamar berbentuk binatang di bumi.

Sebenarnya ternyata Transformers: Rise of the Beasts ini nggak sejelek itu. Tetap jelek sih, tapi masih lebih mendingan daripada lima film sebelumnya. Ceritanya dibuat lebih sederhana dan jadinya lebih masuk akal. Sepertinya pembuat film sudah sadar bahwa penontonnya hanya akan fokus pada setiap adegan aksi dan robot berantem. Jadi buat apa memberikan cerita yang kompleks, apalagi screen time yang banyak untuk karakter manusia.


Yang menarik adalah, franchise Transformers pun kena gelombang woke ya hahaha. Dua pemeran utamanya dari kalangan minoritas, setelah lima film sebelumnya (ternyata) didominasi oleh ras Kaukasian. Ya nggak apa-apa juga sih, toh untuk penonton di luar AS yang nggak begitu relate dengan isu representasi ras di layar lebar dan layar kaca Hollywood.






- sobekan tiket bioskop tanggal 10 Juni 2023 -
----------------------------------------------------------
review film transformers rise of the beasts 
review transformers rise of the beasts
transformers rise of the beasts movie review
transformers rise of the beasts film review
resensi film transformers rise of the beasts
resensi transformers rise of the beasts
ulasan transformers rise of the beasts
ulasan film transformers rise of the beasts
sinopsis film transformers rise of the beasts
sinopsis transformers rise of the beasts
cerita transformers rise of the beasts
jalan cerita transformers rise of the beasts

Komentar