Gnomeo & Juliet

Sobekan tiket bioskop tertanggal 16 Februari 2011 adalah Gnomeo & Juliet. Satu-satunya hal yang menguatkan diri gue untuk menonton ini adalah rasa penasaran. Padahal semenjak melihat trailernya saja gue sudah memutuskan untuk menghindari menonton film ini di bioskop. Dengan nama Elton John yang mencetuskan ide untuk membuat film animasi tentang boneka-boneka gelas (gnomes) yang biasa ditaruh oleh orang-orang Inggris di halaman rumah mereka, setidaknya memberi harapan tersendiri bahwa film ini akan sedikit menjadi film musikal.

Para gnomes yang menghuni halaman rumah dua tetangga yang saling bersebelahan saling berseteru satu sama lain, bahkan ketika Gnomeo (James McAvoy) dari gnomes Topi Biru jatuh cinta pada Juliet (Emily Blunt) yang berasal dari gnomes Topi Merah. Halangan demi halangan pun harus dilalui oleh Gnomeo dan Juliet untuk dapat tetap bersatu satu sama lain ditengah perseteruan sengit kedua keluarganya.

Oke ternyata gue berharap terlalu banyak, dengan nama Elton John sebagai executive producer, ternyata film ini bukanlah sebuah film musikal. Tapi gue sedikit terhibur oleh dipakainya beberapa lagu tenar ciptaan Elton John yang dijadikan scoring dalam film ini. Namun sayang, film animasi dimana kekuatan utamanya adalah pada komedinya, tidak terlalu kuat dalam film ini. Film ini (terlalu) berusaha keras untuk melucu, yang hasilnya hanya melahirkan senyuman kecil bagi gue. Cerita pun seperti film-film lain yang (gagal) mentranslasikan cerita romansa klasik Romeo & Juliet ke dalam setting yang berbeda (kecuali West Side Story). Tapi nama-nama besar yang mengisi suara dari beberapa karakter cukup bisa menyelamatkan film ini.


Tidak hanya James McAvoy dan Emily Blunt yang ternyata suara mereka cukup empuk didengar, tapi ada juga Michael Caine, Jason Statham, Hulk Hogan, dan Ozzy Osbourne! Jujur gue cukup kaget ketika ending title merangkak naik dan menemukan nama-nama mereka ternyata menjadi pengisi suara, engga nyangka aja.
gambar diambil dari sini
Sebenarnya humor-humor yang ada di film ini cukup kocak, tapi entah kenapa jadi nanggung gitu. Senyum sudah, tapi mau ketawa kok rasanya males. Mungkin karena eksekusi humornya yang kurang atau gimana gitu. Banyak juga karakter-karakter yang "hanya lewat" tapi lumayan kocak dan memberikan warna tersendiri. Ada pula beberapa dialog sindiran bagi beberapa film atau aktor nyata. Tapi ya itu balik lagi, rasanya nanggung kalau mau ketawa.

Lagu-lagu Sir Elton John yang dijadikan scoring pun terbilang pas dengan setiap adegannya. Sebut saja Your Song dan Sorry Seems to be the Hardest Word yang sangat menghidupkan adegan yang ada. Selain itu, Sir Elton John juga menciptakan beberapa lagu baru khusus untuk film ini. Tapi menurut gue, alih-alih Sir Elton John melengkapi film ini dengan lagu-lagunya, kok rasanya dibuatnya film ini sebagai tribute untuk Sir Elton John yah. Dengan bagaimana ada beberapa adegan yang seorang (sebuah?) gnomeo didandani mirip dengan Sir Elton John.
gambar diambil dari sini
Tidak usah mengeluarkan kocek lebih untuk versi tiga dimensi, tidak perlu juga membeli tiket bioskopnya. Dengan visual yang kurang memuaskan, rasanya film ini sudah cukup untuk ditonton di rumah.

Rating?
6 dari 10

Komentar