Koper
bercerita tentang Yahya (Anjasmara) seorang pegawai arsip yang sudah cukup puas dengan hidupnya yang bisa dibilang masih kekurangan. suatu hari ia menemukan sebuah koper yang tergeletak di pinggir jalan. bersamaan itu juga, ada berita bahwa ada perampokan di sebuah bank dan pencuri berhasil membawa uang satu milyar rupiah di dalam koper, namun koper tersebut hilang. dalam sekejap semua orang menjadi sangat baik kepada Yahya, dan berharap agar Yahya mau membuka koper tersebut dan memperbaiki hidupnya, termasuk istrinya sendiri. Yahya yang cukup idealis bersikeras tidak akan pernah membuka koper tersebut dan berniat untuk mengembalikan kepada pemilik aslinya.
naskah film ini kayaknya lebih cocok jadi naskah teater. knapa? karena dialog-dialog yang ada dalam film ini terlalu filosofis. actually, film ini kurang menghibur karena banyak sekali dialog-dialog klise. dan selain itu, film ini terlalu menggurui atau mendikte. selain itu banyak adegan-adegan yang "dipaksakan". terlalu hiperbolis dan kurang masuk akal.
memang banyak nama-nama besar di film ini, seperti Anjasmara, Maya Hasan, Djenar Maesa Ayu, Djaduk Ferianto, Butet Kartaredjasa, Restu Sinaga, Ferry Salim, dll. tapi? ga pengaruh deh...dengan alur cerita yang berjalan sangat lamban, malah terkesan membosankan...
dari semua film-film Jiffest yang gue tonton, cuma Koper dimana di akhir film gue engga ngasih tepuk tangan.
rating:
5 of 10
Komentar
Posting Komentar