Eragon
Sobekan Tiket Biosokop versi 21 Cineplex pada tanggal 16 Desember 2006 pas Midnite adalah Eragon..
Saat Eragon (Edward Spelleers) menemukan batu biru di hutan, ia merasa ini adalah keberuntungan seorang anak laki-laki dari perkebunan miskin: dia dapat membeli makanan selama musim dingin untuk keluarganya. Namun saat batu berubah menjadi telur dan menetaskan seekor bayi naga, Eragon menyadari bahwa dia sudah menemukan harta karun yang berusia sama dengan Kekaisaran itu sendiri. Malam itu kehidupannya yang sederhana berubah, dan ia terdorong ke dalam dunia baru yang membahayakan, ajaib dan berkuasa
Dengan hanya bersenjatakan sebuah pedang kuno dan nasehat seorang pendongeng tua, Eragon dan bayi naga harus menjelajahi medan berbahaya dan musuh-musuh Kekaisaran yang diperintah oleh seorang raja dengan kejahatan yang tak terbatas. Apakah Eragon dapat merebut mantel Penunggang Naga legendaris? Nasib Kekaisaran ada di tangannya
Diangkat dari novel terlaris karya Christopher Paolini
nonton film ini membuat gue jadi ngos-ngosan. seperti berlari dari Gading-Sudirman. kenapa? karena alur film ini yang begitu cepat dan terkesan terburu-buru. tidak ada pendalaman karakter dan lain-lain. yang penting adalah jalan cerita harus habis dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. adalah jauh kalau mau dibandingkan dengan The Lord of the Ring. serasa bumi dan langit. tapi dengan teknologi CGI khas Hollywood, film ini ingin memamerkan ciri khas Eragon-nya: naga terbang. satu-satunya andalan di film ini tampaknya cuma naga terbang itu sendiri.
film ini cocok ditonton untuk anda yang sedang mencari hiburan kesegaran mata yang meminta untuk dimanjakan oleh visual efek yang canggih. tapi tidak cocok ditonton untuk anda yang telah mengikuti JiFFest selama seminggu penuh.
rating?
4,5 of 10
Saat Eragon (Edward Spelleers) menemukan batu biru di hutan, ia merasa ini adalah keberuntungan seorang anak laki-laki dari perkebunan miskin: dia dapat membeli makanan selama musim dingin untuk keluarganya. Namun saat batu berubah menjadi telur dan menetaskan seekor bayi naga, Eragon menyadari bahwa dia sudah menemukan harta karun yang berusia sama dengan Kekaisaran itu sendiri. Malam itu kehidupannya yang sederhana berubah, dan ia terdorong ke dalam dunia baru yang membahayakan, ajaib dan berkuasa
Dengan hanya bersenjatakan sebuah pedang kuno dan nasehat seorang pendongeng tua, Eragon dan bayi naga harus menjelajahi medan berbahaya dan musuh-musuh Kekaisaran yang diperintah oleh seorang raja dengan kejahatan yang tak terbatas. Apakah Eragon dapat merebut mantel Penunggang Naga legendaris? Nasib Kekaisaran ada di tangannya
Diangkat dari novel terlaris karya Christopher Paolini
nonton film ini membuat gue jadi ngos-ngosan. seperti berlari dari Gading-Sudirman. kenapa? karena alur film ini yang begitu cepat dan terkesan terburu-buru. tidak ada pendalaman karakter dan lain-lain. yang penting adalah jalan cerita harus habis dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. adalah jauh kalau mau dibandingkan dengan The Lord of the Ring. serasa bumi dan langit. tapi dengan teknologi CGI khas Hollywood, film ini ingin memamerkan ciri khas Eragon-nya: naga terbang. satu-satunya andalan di film ini tampaknya cuma naga terbang itu sendiri.
film ini cocok ditonton untuk anda yang sedang mencari hiburan kesegaran mata yang meminta untuk dimanjakan oleh visual efek yang canggih. tapi tidak cocok ditonton untuk anda yang telah mengikuti JiFFest selama seminggu penuh.
rating?
4,5 of 10
Komentar
Posting Komentar