Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 - Review
"Komedi absurd yang berlanjut, meski kali ini cukup sedikit menghibur lewat penghormatan terhadap film-film Indonesia lawas"
Dono, Kasino, dan Indro melanjutkan petualangannya dalam mencari harta karun agar mereka tidak dipenjara. Di Malaysia, mereka harus mengikuti gadis cantik bernama Nadia yang tidak sengaja membawa tas mereka. Bersama Nadia, mereka dibawa ke berbagai tempat hingga ke sebuah pulau tidak berpenghuni. Ternyata pulau misterius tersebut menjadi penentu nasib mereka di masa depan.
Ketidakcocokan gue dengan lelucon absurd Warkop DKI Reborn dari Part 1 ternyata berlanjut ke Part 2. Meski kali ini, Part 2 sudah lebih bercerita dan menghadapi konflik ketimbang Part 1 yang seakan gabungan dari deretan sketsa komedi. Namun tetap saja, cerita yang ada pun hanya menjadi perahu bagi komedi-komedi absurd yang nyaris semua tidak membuat gue tertawa atau bahkan tersenyum. Apalagi ada beberapa bit komedi yang jelas terlihat dipanjang-panjangkan sehingga kehilangan momen komediknya.
Oke oke gue mengerti bahwa memang Warkop DKI versi asli pun banyak menggunakan materi komedi absurd dan beberapa memang hit-and-miss. Tapi komedi tipe seperti itu memang sangat tergantung dengan bawaan karakternya. Sulitnya, trio Abimana-Vino-Tora memang bukan pelawak melainkan aktor yang memerankan karakter pelawak - dan hal ini memang disengaja oleh para pembuat film dengan maksud tidak ingin menggantikan legenda Warkop DKI. Jadi, jenis komedi absurd jelas tidak cocok jika tidak diperankan oleh pelawak.
Ada satu bit yang (berpotensi) lucu, yaitu ketika Part 2 ini menjahit ceritanya dengan cuplikan film-film Indonesia lawas macam Gitar Tua Oma Irama (1977) dan Sundelbolong (1981) dengan adegan yang sangat fenomenal. Bicara soal komedi absurd dan nyeleneh, lelucon seperti ini yang jelas sangat menggelitik. Tipikal lelucon yang biasa ditemui di ruang kelas kampus, namun secara berani diangkat ke layar lebar dan ditonton oleh banyak orang. Hal ini baru terbilang segar dan sangat konyol, meski akan terlihat repetitif kalau formula yang sama digunakan kembali.
Pada akhirnya, Jangkrik Boss memang harus membagi penontonnya ke dua kelompok secara ekstrim dengan gaya komedi yang dipilih. Selera komedi memang tidak bisa diukur secara kualitas, akhirnya penilaian gue terhadap film ini pun jatuh antara suka dan tidak suka.
Indonesia | 2017 | Komedi | 97 menit | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 September 2017 -
----------------------------------------------------------
Dono, Kasino, dan Indro melanjutkan petualangannya dalam mencari harta karun agar mereka tidak dipenjara. Di Malaysia, mereka harus mengikuti gadis cantik bernama Nadia yang tidak sengaja membawa tas mereka. Bersama Nadia, mereka dibawa ke berbagai tempat hingga ke sebuah pulau tidak berpenghuni. Ternyata pulau misterius tersebut menjadi penentu nasib mereka di masa depan.
Ketidakcocokan gue dengan lelucon absurd Warkop DKI Reborn dari Part 1 ternyata berlanjut ke Part 2. Meski kali ini, Part 2 sudah lebih bercerita dan menghadapi konflik ketimbang Part 1 yang seakan gabungan dari deretan sketsa komedi. Namun tetap saja, cerita yang ada pun hanya menjadi perahu bagi komedi-komedi absurd yang nyaris semua tidak membuat gue tertawa atau bahkan tersenyum. Apalagi ada beberapa bit komedi yang jelas terlihat dipanjang-panjangkan sehingga kehilangan momen komediknya.
Oke oke gue mengerti bahwa memang Warkop DKI versi asli pun banyak menggunakan materi komedi absurd dan beberapa memang hit-and-miss. Tapi komedi tipe seperti itu memang sangat tergantung dengan bawaan karakternya. Sulitnya, trio Abimana-Vino-Tora memang bukan pelawak melainkan aktor yang memerankan karakter pelawak - dan hal ini memang disengaja oleh para pembuat film dengan maksud tidak ingin menggantikan legenda Warkop DKI. Jadi, jenis komedi absurd jelas tidak cocok jika tidak diperankan oleh pelawak.
Ada satu bit yang (berpotensi) lucu, yaitu ketika Part 2 ini menjahit ceritanya dengan cuplikan film-film Indonesia lawas macam Gitar Tua Oma Irama (1977) dan Sundelbolong (1981) dengan adegan yang sangat fenomenal. Bicara soal komedi absurd dan nyeleneh, lelucon seperti ini yang jelas sangat menggelitik. Tipikal lelucon yang biasa ditemui di ruang kelas kampus, namun secara berani diangkat ke layar lebar dan ditonton oleh banyak orang. Hal ini baru terbilang segar dan sangat konyol, meski akan terlihat repetitif kalau formula yang sama digunakan kembali.
Pada akhirnya, Jangkrik Boss memang harus membagi penontonnya ke dua kelompok secara ekstrim dengan gaya komedi yang dipilih. Selera komedi memang tidak bisa diukur secara kualitas, akhirnya penilaian gue terhadap film ini pun jatuh antara suka dan tidak suka.
Indonesia | 2017 | Komedi | 97 menit | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 September 2017 -
- review film warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- review warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua movie review
- warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua film review
- resensi film warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- resensi warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- ulasan warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- ulasan film warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- sinopsis film warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- sinopsis warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- cerita warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
- jalan cerita warkop dki reborn jangkrik boss part 2 dua
Komentar
Posting Komentar