The Shallows
"Premis yang sederhana, dikemas dengan ketegangan tingkat tinggi dan cringe-worthy maksimal"
Nancy yang sedang berlibur ke Meksiko pergi ke sebuah pantai rahasia, tempat ia dan mendiang ibunya pernah berlibur. Pantai yang tak memiliki nama tersebut ternyata masih menyimpan keindahannya, dengan berbentuk tapal kuda dan berpasir putih. Nancy pun berselancar dengan anggun di setiap gulungan ombak. Kemudian bahaya pun mengincar Nancy, dengan serangan hiu putih yang melukainya. Mereka berdua pun harus bertarung satu dengan yang lain dalam kompetisi bertahan hidup yang menegangkan.
Blake Lively yang karir aktingnya sedang tumbuh dan berkembang, kali ini mengikuti jejak suaminya, Ryan Reynolds dalam film solo survival semacam Buried (2010). Terjebak dalam satu tempat, dan harus bertarung melawan waktu - atau hiu dalam kasus The Shallows. Dengan premis yang sangat sederhana, kekuatan utama film semacam ini jelas emosi yang ingin dibawakan pada penontonnya. Dengan realisme ketegangan, akting yang cakap, serta sinematografi yang apik, The Shallows jelas berhasil menjadi film shark-attack yang sangat baik.
Sejak menit-menit pertama film, anda akan tahu film ini akan menyajikan sinematografi yang apik dengan parada on-screen texting yang cantik di layar. Penantian itu pun terbukti ketika Nancy mempersiapkan peralatan selancar, dan kemudian mengarungi ombak dengan elegan. Pengambilan gambarnya jelas sangat yummy dan memaksimalkan berbagai kemungkinan sudut yang ada. Ini jelas menjadi modal yang sangat besar untuk menggambarkan adegan-adegan penuh darah dan ketegangan. Belum lagi dengan bird eye-view yang cantik itu, yang kemudian digunakan secara artistik dalam end credits.
Ketika membeli tiket, kita semua tahu bahwa karakter pirang ini pada satu waktu akan diserang oleh hiu. Ekspektasi itu sudah ada dan terus meningkat sepanjang berjalannya menit film. Permasalahannya adalah, gue dibiarkan tetap tidak tahu kapan serangan itu akan terjadi dan dibuat terkejut ketika hal tersebut datang. Ketika lawan (tidak) seimbang Nancy telah hadir di layar, kegelisahan penonton tidak berhenti sampai di situ. Tidak lengkap rasanya menonton cringe-worthy films tanpa adegan menstabilkan daging yang terkoyak, atau biota laut lainnya yang tampak cantik tetapi ternyata dapat melukai manusia dengan mudah. Ditambah lagi menyadari bahwa jarak antara hidup dan mati hanya 200 meter, dan bibir pantai masih tampak jelas di pelupuk mata.
Ceritanya sendiri jauh lebih logis, taruhlah ketimbang Jaws (1975) yang menggambarkan hiu sebagai spesies yang membunuhi orang sebagai ajang olahraga. Alasan serangan si hiu putih terhadap Nancy sangat logis dan dijelaskan dengan sangat baik dalam film ini, meski hal ini adalah worst-case scenario yang di luar kebiasaan masing-masing manusia dan hiu. Ketika sebab-akibat yang logis ini, mungkin akan membangkitkan ingatan para penonton yang memiliki pengalaman olahraga laut sebelumnya. Ketika menonton hal yang cukup representatif dan sangat down-to-earth, maka melarutkan emosi pada penonton menjadi hal yang mudah. Jujur melihat Nancy terantuk batu karang dan mengerang kesakitan, membuat gue ingin mengucapkan selamat tinggal pada peralatan snorkeling.
Gue dapat memahami bahwa film ini memang bukan untuk semua orang. Bisa jadi karena terlalu sederhananya cerita yang ada, serta bagaimana film ini cenderung sepi dan minim dialog yang akan membuat sebagian kelompok penonton merasa bosan. Tetapi justru dalam kesederhanaannya ini, sutradara Jaume Collet-Serra mampu memasukkan unsur emosi yang cukup signifikan - bahkan dengan perkembangan karakter yang minimalis. The Shallows jelas menyegarkan kembali drama serangan hiu yang sempat kelelahan dengan ketegangan yang akan membuat anda meringis sekian kali. Film ini membuat anda takut untuk berolahraga di laut? Sederhana saja, jangan berada di sekitar bangkai paus yang sedang menjadi santapan hiu putih.
USA | 2016 | Drama / Thriller | 86 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
8 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 10 Agustus 2016 -
BONUS:
A Shark Scientist Answers Some Important Questions About The Shallows (spoiler alert!)
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
Nancy yang sedang berlibur ke Meksiko pergi ke sebuah pantai rahasia, tempat ia dan mendiang ibunya pernah berlibur. Pantai yang tak memiliki nama tersebut ternyata masih menyimpan keindahannya, dengan berbentuk tapal kuda dan berpasir putih. Nancy pun berselancar dengan anggun di setiap gulungan ombak. Kemudian bahaya pun mengincar Nancy, dengan serangan hiu putih yang melukainya. Mereka berdua pun harus bertarung satu dengan yang lain dalam kompetisi bertahan hidup yang menegangkan.
Blake Lively yang karir aktingnya sedang tumbuh dan berkembang, kali ini mengikuti jejak suaminya, Ryan Reynolds dalam film solo survival semacam Buried (2010). Terjebak dalam satu tempat, dan harus bertarung melawan waktu - atau hiu dalam kasus The Shallows. Dengan premis yang sangat sederhana, kekuatan utama film semacam ini jelas emosi yang ingin dibawakan pada penontonnya. Dengan realisme ketegangan, akting yang cakap, serta sinematografi yang apik, The Shallows jelas berhasil menjadi film shark-attack yang sangat baik.
Sejak menit-menit pertama film, anda akan tahu film ini akan menyajikan sinematografi yang apik dengan parada on-screen texting yang cantik di layar. Penantian itu pun terbukti ketika Nancy mempersiapkan peralatan selancar, dan kemudian mengarungi ombak dengan elegan. Pengambilan gambarnya jelas sangat yummy dan memaksimalkan berbagai kemungkinan sudut yang ada. Ini jelas menjadi modal yang sangat besar untuk menggambarkan adegan-adegan penuh darah dan ketegangan. Belum lagi dengan bird eye-view yang cantik itu, yang kemudian digunakan secara artistik dalam end credits.
Ketika membeli tiket, kita semua tahu bahwa karakter pirang ini pada satu waktu akan diserang oleh hiu. Ekspektasi itu sudah ada dan terus meningkat sepanjang berjalannya menit film. Permasalahannya adalah, gue dibiarkan tetap tidak tahu kapan serangan itu akan terjadi dan dibuat terkejut ketika hal tersebut datang. Ketika lawan (tidak) seimbang Nancy telah hadir di layar, kegelisahan penonton tidak berhenti sampai di situ. Tidak lengkap rasanya menonton cringe-worthy films tanpa adegan menstabilkan daging yang terkoyak, atau biota laut lainnya yang tampak cantik tetapi ternyata dapat melukai manusia dengan mudah. Ditambah lagi menyadari bahwa jarak antara hidup dan mati hanya 200 meter, dan bibir pantai masih tampak jelas di pelupuk mata.
Ceritanya sendiri jauh lebih logis, taruhlah ketimbang Jaws (1975) yang menggambarkan hiu sebagai spesies yang membunuhi orang sebagai ajang olahraga. Alasan serangan si hiu putih terhadap Nancy sangat logis dan dijelaskan dengan sangat baik dalam film ini, meski hal ini adalah worst-case scenario yang di luar kebiasaan masing-masing manusia dan hiu. Ketika sebab-akibat yang logis ini, mungkin akan membangkitkan ingatan para penonton yang memiliki pengalaman olahraga laut sebelumnya. Ketika menonton hal yang cukup representatif dan sangat down-to-earth, maka melarutkan emosi pada penonton menjadi hal yang mudah. Jujur melihat Nancy terantuk batu karang dan mengerang kesakitan, membuat gue ingin mengucapkan selamat tinggal pada peralatan snorkeling.
Gue dapat memahami bahwa film ini memang bukan untuk semua orang. Bisa jadi karena terlalu sederhananya cerita yang ada, serta bagaimana film ini cenderung sepi dan minim dialog yang akan membuat sebagian kelompok penonton merasa bosan. Tetapi justru dalam kesederhanaannya ini, sutradara Jaume Collet-Serra mampu memasukkan unsur emosi yang cukup signifikan - bahkan dengan perkembangan karakter yang minimalis. The Shallows jelas menyegarkan kembali drama serangan hiu yang sempat kelelahan dengan ketegangan yang akan membuat anda meringis sekian kali. Film ini membuat anda takut untuk berolahraga di laut? Sederhana saja, jangan berada di sekitar bangkai paus yang sedang menjadi santapan hiu putih.
USA | 2016 | Drama / Thriller | 86 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
8 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 10 Agustus 2016 -
BONUS:
A Shark Scientist Answers Some Important Questions About The Shallows (spoiler alert!)
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
- review film the shallows hiu blake lively
- review the shallows hiu blake lively
- the shallows hiu blake lively review
- resensi film the shallows hiu blake lively
- resensi the shallows hiu blake lively
- ulasan the shallows hiu blake lively
- ulasan film the shallows hiu blake lively
- sinopsis film the shallows hiu blake lively
- sinopsis the shallows hiu blake lively
- cerita the shallows hiu blake lively
- jalan cerita the shallows hiu blake lively
Komentar
Posting Komentar