Free State of Jones
"Kisah Robin Hood yang membukakan mata dalam drama biografi perang saudara AS"
Newton Knight, seorang petugas medis tentara Konfederasi memilih untuk meninggalkan pasukannya dan dicap sebagai desertir untuk kembali mengurusi keluarganya. Kebijakan negara-negara Selatan untuk membebaskan wajib militer bagi seseorang yang memiliki 20 budak kulit hitam juga membuat banyak tentara lain meninggalkan "perang untuk melindungi orang kaya" tersebut. Tentara Konfederasi yang kehilangan banyak pasukan mulai menghukum berat para desertir dan para pendukungnya. Namun Newton Knight dan kelompoknya tidak tinggal diam dan menentang penindasan tersebut.
Dari sekian banyak film tentang Perang Saudara AS atau perbudakan kulit hitam, rasanya Free State of Jones bisa dibilang sebagai salah satu film yang eye opening. Meski dibawakan dengan kemasan slow-moving pace dan cenderung sunyi, kisah yang dibawakan benar-benar mengupas rasa penasaran hingga akhir film. Tentunya ketegangan juga terpancing lewat adegan-adegan action macam tembakan dan ledakan, meski tidak mendominasi film.
Dengan kemasan yang lamban dan sunyi, mungkin tidak semua orang akan dengan mudah menyukai film ini - apalagi yang tahan menonton hingga akhir menit ke-139. Banyak bahasa gambar yang divisualisasikan secara simbolik oleh sutradara Gary Ross yang sekilas tampak tidak relevan pada cerita. Namun jika diperhatikan lebih dalam, setiap bahasa gambar tersebut memiliki makna simbolis yang kuat pada ide dasar yang ada - atau idealisme yang diusung oleh seorang Newton Knight.
Dalam pembelajaran otodidak saya terhadap sejarah Perang Saudara AS, Free State of Jones jelas melengkapi pengetahuan saya. Bagi penonton awam yang kurang familiar dengan perbedaan antara Tentara Union dan Tentara Konfederasi, film ini jelas menggambarkannya dengan baik. Bagi saya sendiri, film ini jelas bukan (hanya) tentang emansipasi kulit hitam dan kulit putih - tetapi sesederhana kemerdekaan para warga biasa terhadap penindasan otoritas yang tidak berperikemanusiaan. Ironisnya, berakhirnya Perang Saudara ternyata tidak serta-merta membebaskan sepenuhnya para budak kulit hitam itu. Bahkan 80 tahun setelahnya, warisan Perang Saudara itu harus dikecap oleh cucu Newton Knight yang berkulit putih namun 1/8 berdarah kulit hitam.
Perjuangan Newton Knight yang bak Robin Hood tidak ditunggangi oleh kepentingan ekonomi atau politik, tetapi sesederhana melindungi mereka yang lemah dan tertindas. Pandangannya yang tidak membedakan antara warna kulit jelas tidak populer di daerah Jones, yang notabene berada di Selatan dan mendukung perbudakan kulit hitam. Tetapi dalam film ini digambarkan bahwa Newton Knight sama sekali tidak menjadikan itu sebagai isu besar dan utama. Atau mungkin itu yang ingin digambarkan oleh sutradara Gary Ross.
Dalam sebuah film dokumenter tentang Newton Knight dan warisannya terhadap negara bagian Mississippi, disebut bahwa memandang Newton Knight seakan melihat salah satu kertas tinta Rorschach. Ada berbagai cara dan visi dalam melihat tokoh kontroversial ini, mulai dari pengkhianat hingga penyelamat. Tetapi satu hal yang jelas adalah kita bisa melihat warisan yang dia tinggalkan pada orang-orang sekitar, bahkan terus hingga bertahun-tahun lamanya. Satu hal yang menarik adalah, Newton Knight diperankan oleh Matthew McConaughey yang terlahir di Texas.
USA | 2016 | Biography / Drama / War | 139 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 24 Agustus 2016 -
BONUS: Film dokumenter 30 menit tentang Newton Knight
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
Newton Knight, seorang petugas medis tentara Konfederasi memilih untuk meninggalkan pasukannya dan dicap sebagai desertir untuk kembali mengurusi keluarganya. Kebijakan negara-negara Selatan untuk membebaskan wajib militer bagi seseorang yang memiliki 20 budak kulit hitam juga membuat banyak tentara lain meninggalkan "perang untuk melindungi orang kaya" tersebut. Tentara Konfederasi yang kehilangan banyak pasukan mulai menghukum berat para desertir dan para pendukungnya. Namun Newton Knight dan kelompoknya tidak tinggal diam dan menentang penindasan tersebut.
Dari sekian banyak film tentang Perang Saudara AS atau perbudakan kulit hitam, rasanya Free State of Jones bisa dibilang sebagai salah satu film yang eye opening. Meski dibawakan dengan kemasan slow-moving pace dan cenderung sunyi, kisah yang dibawakan benar-benar mengupas rasa penasaran hingga akhir film. Tentunya ketegangan juga terpancing lewat adegan-adegan action macam tembakan dan ledakan, meski tidak mendominasi film.
Dengan kemasan yang lamban dan sunyi, mungkin tidak semua orang akan dengan mudah menyukai film ini - apalagi yang tahan menonton hingga akhir menit ke-139. Banyak bahasa gambar yang divisualisasikan secara simbolik oleh sutradara Gary Ross yang sekilas tampak tidak relevan pada cerita. Namun jika diperhatikan lebih dalam, setiap bahasa gambar tersebut memiliki makna simbolis yang kuat pada ide dasar yang ada - atau idealisme yang diusung oleh seorang Newton Knight.
Dalam pembelajaran otodidak saya terhadap sejarah Perang Saudara AS, Free State of Jones jelas melengkapi pengetahuan saya. Bagi penonton awam yang kurang familiar dengan perbedaan antara Tentara Union dan Tentara Konfederasi, film ini jelas menggambarkannya dengan baik. Bagi saya sendiri, film ini jelas bukan (hanya) tentang emansipasi kulit hitam dan kulit putih - tetapi sesederhana kemerdekaan para warga biasa terhadap penindasan otoritas yang tidak berperikemanusiaan. Ironisnya, berakhirnya Perang Saudara ternyata tidak serta-merta membebaskan sepenuhnya para budak kulit hitam itu. Bahkan 80 tahun setelahnya, warisan Perang Saudara itu harus dikecap oleh cucu Newton Knight yang berkulit putih namun 1/8 berdarah kulit hitam.
Perjuangan Newton Knight yang bak Robin Hood tidak ditunggangi oleh kepentingan ekonomi atau politik, tetapi sesederhana melindungi mereka yang lemah dan tertindas. Pandangannya yang tidak membedakan antara warna kulit jelas tidak populer di daerah Jones, yang notabene berada di Selatan dan mendukung perbudakan kulit hitam. Tetapi dalam film ini digambarkan bahwa Newton Knight sama sekali tidak menjadikan itu sebagai isu besar dan utama. Atau mungkin itu yang ingin digambarkan oleh sutradara Gary Ross.
Dalam sebuah film dokumenter tentang Newton Knight dan warisannya terhadap negara bagian Mississippi, disebut bahwa memandang Newton Knight seakan melihat salah satu kertas tinta Rorschach. Ada berbagai cara dan visi dalam melihat tokoh kontroversial ini, mulai dari pengkhianat hingga penyelamat. Tetapi satu hal yang jelas adalah kita bisa melihat warisan yang dia tinggalkan pada orang-orang sekitar, bahkan terus hingga bertahun-tahun lamanya. Satu hal yang menarik adalah, Newton Knight diperankan oleh Matthew McConaughey yang terlahir di Texas.
USA | 2016 | Biography / Drama / War | 139 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1
Rating?
7 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 24 Agustus 2016 -
BONUS: Film dokumenter 30 menit tentang Newton Knight
----------------------------------------------------------
Search Keywords:
- review film free state of jones
- review free state of jones
- free state of jones review
- resensi film free state of jones
- resensi free state of jones
- ulasan free state of jones
- ulasan film free state of jones
- sinopsis film free state of jones
- sinopsis free state of jones
- cerita free state of jones
- jalan cerita free state of jones
Komentar
Posting Komentar