An Inconvenient Sequel: Truth to Power

"Dokumenter kelanjutan dari isu perubahan iklim yang makin terlihat semakin parah dalam 10 tahun terakhir, yang sukses membawa emosi penonton dari satu ke kutub yang lain"

Satu dekade sejak pertama kali Al Gore membawa isu perubahan iklim ke ranah populer lewat dokumenter An Inconvenient Truth (2006), kini perjuangannya di tingkat internasional tetap berlanjut. Bergerak dalam lingkup organisasi Climate Reality Project, Al Gore melanjutkan usahanya dengan memberikan pelatihan di berbagai negara untuk membentuk pemimpin baru dalam isu perubahan iklim. Secara bersamaan, Al Gore juga berperan sangat penting dalam keberhasilan kesepakatan 40 negara dalam konvensi perubahan iklim di Paris tahun 2015; COP 21.

Dokumenter ini masih melanjutkan usaha Al Gore dalam mencetak pemimpin-pemimpin baru dalam memperjuangkan isu perubahan iklim di tingkat masyarakat dan birokrasi. Selama 98 menit kita dibawa untuk mengikuti Al Gore dalam memberikan pelatihan di berbagai negara, dan berdiskusi dengan korban bencana alam. Alur dokumenter pun dibawakan layaknya alur pelatihan tersebut, mulai dari pemaparan fakta yang sangat depresif, hingga perkembangan yang ada yang penuh dengan harapan. Alur ini bisa dibilang sangat efektif untuk membuat film dokumenter ini tetap menegangkan dan menginspirasi para penontonnya.



Sangat mudah untuk mengaitkan diri dengan apa yang terjadi di layar, mengingat kenyataan perubahan iklim ada di depan mata sejauh kita bisa "connect the dots". Fakta perubahan iklim ini akan menjadi sangat depresif - dan jauh lebih mengerikan ketimbang menonton film horor. Apalagi melihat perkembangan dan perbandingan yang disampaikan oleh dua film dokumenter Al Gore ini. Apa saja yang terjadi di berbagai tempat di bumi dalam 10 tahun terakhir ini jelas isu perubahan iklim sudah sampai di titik nadir. Tapi asyiknya, dokumenter ini bisa membawa emosi kita dari yang sebegitu negatif menjadi tersenyum optimis.

Di sisi lain dari fakta bencana iklim yang ada, ada juga perkembangan fantastis pada energi terbarukan seperti energi angin dan sinar matahari. Semua penjabaran ini akan membuat anda tersenyum lega, sambil berpikir sudah sampai manakah pemerintah Indonesia akan sumber energi alternatif ini. Namun layaknya setiap kemajuan, selalu ada satu-dua halangan yang akan membuat anda tepok jidat. Tapi seperti perkataan Al Gore di akhir film, akan tiba saatnya di mana isu kesadaran lingkungan akan menjadi persoalan benar dan salah. Salah, jika anda membiarkan lampu ruangan menyala ketika tidak digunakan dan benar jika anda tidak menggunakan kantong plastik untuk berbelanja.



USA | 2017 | Documentary | 98 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating?
8 dari 10

- sobekan tiket bioskop tanggal 21 Agustus 2017 -

----------------------------------------------------------
  • review film an inconvenient sequel truth to power
  • review an inconvenient sequel truth to power
  • an inconvenient sequel truth to power movie review
  • an inconvenient sequel truth to power film review
  • resensi film an inconvenient sequel truth to power
  • resensi an inconvenient sequel truth to power
  • ulasan an inconvenient sequel truth to power
  • ulasan film an inconvenient sequel truth to power
  • sinopsis film an inconvenient sequel truth to power
  • sinopsis an inconvenient sequel truth to power
  • cerita an inconvenient sequel truth to power
  • jalan cerita an inconvenient sequel truth to power

Komentar

  1. Ngga penasaran tah sama the battleship island???

    BalasHapus

Posting Komentar