Black Mirror: Fifteen Million Merits - Review
Di masa ketika manusia mengendarai latihan sepeda demi mendapatkan poin, poin yang didapatkan kemudian dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari makan hingga odol. Seorang pria yang jatuh hati pada seorang wanita, mencoba membantunya untuk masuk ke dalam kompetisi bakat - meski dengan poin yang sangat mahal. Namun niat baiknya malah menjadi bumerang dan merubah hidup mereka berdua selamanya.
Episode kedua dari musim pertama ini dengan kasar dan blak-blakan menyindir bagaimana manusia yang didegradasi menjadi makhluk pekerja demi mengumpulkan poin sebagai modal konsumsi sehari-hari. Ya, dari bangun pagi hingga tidur malam, setiap orang ini digambarkan bekerja mengayuh sepeda gym dengan imbalan poin setiap jarak dan waktu. Kemudian untuk makan, mandi, hingga sikat gigi, poin mereka berkurang sebagai imbalan konsumsi pribadi. Untuk kegiatan konsumsi jasa hiburan, jelas poin yang dihabiskan akan lebih "mahal". Fak! Seperti inikah kehidupan yang sedang kita jalani saat ini?
Daniel Kaluuya yang memerankan Bing, pernah kita lihat sebelumnya dalam Get Out (2017). Berhubung karakternya dalam Get Out sudah terlalu menempel dalam kepala gue, penampilannya dalam serial televisi ini pun jadi mau tidak mau terpengaruh. Apalagi penampilannya di dua film tersebut bisa dibilang memiliki benang merah yang sama; terjebak dalam suatu kondisi. Setiap ekspresinya ketika dirinya menemui sederetan masalah, efektif membuat hati mencelos. Seakan-akan, mukanya sangat pas untuk memerankan karakter dengan nasib super sial.
Yang menarik untuk dilihat dan direnungkan adalah bagaimana reaksi setiap karakter yang muncul terhadap situasi yang sedang mereka alami. Bisa dibilang, mereka semua - termasuk karakter Bing - menerima dan menjalani aktivitas yang harus mereka lakukan. Meski Bing diperlihatkan sebagai sosok yang menonjol karena perilakunya yang berbeda dari orang kebanyakan, pada akhirnya kita diperlihatkan pada reaksinya yang sama seperti di awal film. Fenomena ini jelas menarik untuk direnungkan mengenai aktivitas setiap orang dan apa tujuannya dalam hidup.
----------------------------------------------------------
Episode kedua dari musim pertama ini dengan kasar dan blak-blakan menyindir bagaimana manusia yang didegradasi menjadi makhluk pekerja demi mengumpulkan poin sebagai modal konsumsi sehari-hari. Ya, dari bangun pagi hingga tidur malam, setiap orang ini digambarkan bekerja mengayuh sepeda gym dengan imbalan poin setiap jarak dan waktu. Kemudian untuk makan, mandi, hingga sikat gigi, poin mereka berkurang sebagai imbalan konsumsi pribadi. Untuk kegiatan konsumsi jasa hiburan, jelas poin yang dihabiskan akan lebih "mahal". Fak! Seperti inikah kehidupan yang sedang kita jalani saat ini?
Daniel Kaluuya yang memerankan Bing, pernah kita lihat sebelumnya dalam Get Out (2017). Berhubung karakternya dalam Get Out sudah terlalu menempel dalam kepala gue, penampilannya dalam serial televisi ini pun jadi mau tidak mau terpengaruh. Apalagi penampilannya di dua film tersebut bisa dibilang memiliki benang merah yang sama; terjebak dalam suatu kondisi. Setiap ekspresinya ketika dirinya menemui sederetan masalah, efektif membuat hati mencelos. Seakan-akan, mukanya sangat pas untuk memerankan karakter dengan nasib super sial.
Yang menarik untuk dilihat dan direnungkan adalah bagaimana reaksi setiap karakter yang muncul terhadap situasi yang sedang mereka alami. Bisa dibilang, mereka semua - termasuk karakter Bing - menerima dan menjalani aktivitas yang harus mereka lakukan. Meski Bing diperlihatkan sebagai sosok yang menonjol karena perilakunya yang berbeda dari orang kebanyakan, pada akhirnya kita diperlihatkan pada reaksinya yang sama seperti di awal film. Fenomena ini jelas menarik untuk direnungkan mengenai aktivitas setiap orang dan apa tujuannya dalam hidup.
Rating:
- review film black mirror fifteen million merits
- review black mirror fifteen million merits
- black mirror fifteen million merits movie review
- black mirror fifteen million merits film review
- resensi film black mirror fifteen million merits
- resensi black mirror fifteen million merits
- ulasan black mirror fifteen million merits
- ulasan film black mirror fifteen million merits
- sinopsis film black mirror fifteen million merits
- sinopsis black mirror fifteen million merits
- cerita black mirror fifteen million merits
- jalan cerita black mirror fifteen million merits
Komentar
Posting Komentar