Now You See Me



"Seorang agen FBI dan Interpol mengejar empat pesulap yang melakukan perampokan bank dan memberikan seluruh hasilnya kepada penonton ini orisinil dengan idenya namun lemah pada pengembangan setiap karakternya"


Now You See Me bercerita tentang grup pesulap yang terdiri dari empat pesulap jalanan yang menggunakan kemampuan mereka untuk melakukan perampokan internasional. Ketika mereka melakukan aksi sulap spektakuler pertamanya di Las Vegas untuk merampok sebuah bank di Paris - untuk kemudian membagikan hasil rampokannya kepada para penonton, FBI pun langsung memburu mereka. Seorang agen FBI yang selalu skeptis soal trik sulap ditugaskan untuk memburu The Four Horsemen, bersama seorang agen Interpol dan bantuan dari seorang mantan pesulap yang kini bekerja membuat video untuk mengungkap rahasia pesulap lain.

Film ini membawa ide cerita yang cukup orisinil dan unik. Dari sekian banyak film-film perampokan, mulai dari yang menggunakan teknologi canggih hingga menggunakan tipuan dan aksi muslihat, Now You See Me menambah daftar referensi genre film tersebut. Apalagi dengan poster film yang mirip dengan Ocean's Twelve (2004). Yang menarik dari film ini adalah bagaimana film ini menggunakan trik sulap untuk melakukan perampokan tersebut. Di atas panggung, trik tersebut terlihat spektakular dan mengundang decak kagum. Namun ternyata beberapa trik sulap adalah hal-hal yang sangat sederhana, yang terkadang luput dari perhatian orang banyak. Untuk kemudian dipersiapkan dengan kesabaran, sehingga menjadi sebuah pertunjukkan yang menghibur orang lain. Dan ya, hasil dari perampokan tersebut pun dibagikan kepada orang lain.

Namun sebenarnya, film ini bukanlah sebuah film tentang perampokan, atau bahkan uang. Sederhana, film ini hendak bercerita tentang seni dari sulap, dan hakikatnya mengapa sulap itu ada. Sepanjang film, penonton diberikan beberapa trivia mengenai sejarah sulap dan hakikatnya untuk menghibur orang lain. Bahkan, penonton juga diberikan gambaran seorang karakter yang skeptis terhadap trik sulap, ditambah dengan karakter yang mencari uang sebanyak-banyaknya dengan mengungkap rahasia pesulap lain. Film ini hendak menyiratkan bahwa rahasia demi rahasia trik sulap adalah area dapur pribadi dari sang pesulap, dan betapa haramnya jika rahasia tersebut terkuak. Pernahkah anda merasa bahwa sebuah trik sulap menjadi tidak sebegitu menariknya lagi ketika menonton acara yang mengungkap trik-trik sulap? Ignorance is bliss, indeed. Dan alangkah jauh lebih menghibur ketika kita hanyut dalam sebuah trik sulap, tanpa perlu mengetahui bagaimana caranya. Karena pada hakikatnya, seni sulap itu ada hanya dengan tujuan untuk menghibur orang lain. Bahwa ketika seorang individu menyaksikan suatu hal yang terlihat magis, maka hal itu akan menjadi jauh lebih menarik, untuk kemudian menerbitkan decak kagum, senyum, tepuk tangan, dan rentetan perasaan positif lainnya.

Membawakan jalan cerita tersebut dalam bentuk drama mungkin akan menjadi kurang menarik dan kurang menjual. Maka plot cerita tersebut pun dibungkus dengan kemasan yang memiliki potensi daya jual yang tinggi; adegan aksi, dan jalan cerita yang penuh dengan kejutan. Termasuk dibalut dengan skema perampokan, yang ketika skema tersebut dikupas perlahan-lahan sepanjang film, maka ide dasarnya pun akan terlihat; balas dendam.

Gambar diambil dari RottenTomatoes
Namun sayang, film ini memiliki banyak potensi karakter yang dapat dikembangkan namun terlihat kedodoran dengan rumitnya jalan cerita. Cast yang dipasang dalam film ini pun tidak main-main, mulai dari Jesse Eisenberg, Isla Fisher, Woody Harelson, Dave Franco, Mark Ruffalo, Melanie Laurent, Morgan Freeman, hingga Michael Caine. Film ini dibuka oleh aksi dari The Four Horsemen, namun kemudian jalan cerita menjadi terlalu menitik-beratkan pada karakter si agen FBI yang melakukan pengejaran. Di tengah film pun terlihat betapa tidak meratanya pengembangan setiap karakter dalam film ini, dengan hanya beberapa adegan yang akhirnya penonton dapat melihat kembali muka-muka para The Four Horsemen ini. Mungkin memang sebaiknya pembuat film langsung to the point untuk fokus pada karakter agen FBI sejak awal film, yang kemudian tidak membuat penonton untuk terdistraksi oleh aksi The Four Horsemen, apalagi oleh Jesse Eisenberg. Atau mungkin ini adalah sebuah kesengajaan, dimana trik sulap adalah distraksi untuk menutupi aksi sebenarnya.


USA | 2013 | Drama | 115 min | Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating?
7 dari 10

- sobekan tiket bioskop tertanggal 1 Juni 2013 -

Komentar