Sleep Call - Review


Nah ini dia, film Indonesia yang berbeda dan segar! Bukan film horor, bukan film romansa anak SMA, tapi film thriller psikologis! Gue aja lupa kapan terakhir kali film Indonesia punya tema yang mirip kaya gini. Tapi kita perlu berterima kasih sama sutradara Fajar Nugros dan rumah produksi IDN Pictures yang berhasil dan berani membuat film segar seperti ini.

Sleep Call punya jalan cerita yang sangat unik, setidaknya untuk ukuran film Indonesia, meski agak ketebak di tengah film. Dengan plot twist seperti itu, memang jadi nggak unik lagi mengingat banyak film Hollywood yang mengangkat tema yang sama. Tapi di skala film nasional tetap jadi kisah yang unik dan segar.


Sinematografi film ini juga cantik sekali, seakan-akan setiap frame gambar bisa jadi karya lukisan yang ciamik. Belum lagi editing yang juga jauh dari kata biasa saja dan bisa dibilang cukup inovatif. Ternyata pilihan kreatif sinematografi dan editing ini konsisten dengan plot twist yang ada di akhir film. Oya color grading-nya juga cantik sekali, terlihat adem dan hangat sekaligus.

Satu hal yang gue sangat suka adalah bagaimana karakter-karakter dalam film ini mengambil latar belakang bekerja di sebuah kantol pinjol atau pinjaman online. Sebuah isu yang memang lagi ramai belakangan ini di Indonesia mengingat banyak yang orang yang terjebak utang pinjol, bahkan sampai bunuh diri. Latar belakang kantor pinjol ini juga banyak menuai komedi dan tawa. Di sisi naskah terlihat sangat bisa memaksimalkan unsur komedi ini untuk memancing tawa.


Empat jempol juga perlu diarahkan ke arah Laura Basuki, yang membawa beban film ini 100% di bahunya. LaBas benar-benar muncul nyaris di 95% durasi film ini, konsisten dengan tema filmnya yang memang mengambil sudut pandang karakternya. Ini juga yang akan menjadi jawaban dari plot twist yang ada di akhir film. Range emosi LaBas benar-benar luar biasa, mulai dari marah, sedih, kesal, sampai tanpa ekspresi dan tanpa emosi sekalipun.

Selain LaBas, gue harus memuji Kristo Immanuel yang baru kali kedua ini main film panjang. Aktingnya bagus banget dan sama sekali nggak tenggelam dengan sinarnya LaBas. Range emosi luas, dan penjiwaan karakternya juga nyaris sempurna. Pokoknya gue jadi ikutan sebel den sama karakternya. Maaf banget buat Rachel Vennya masih perlu banyak ditingkatkan dan dieksplorasi lagi. Dimas Danang sayang banget dapet dialog super sedikit.






- sobekan tiket bioskop tanggal 9 September 2023 -
----------------------------------------------------------
review film sleep call
review sleep call
sleep call movie review
sleep call film review
resensi film sleep call
resensi sleep call
ulasan sleep call
ulasan film sleep call
sinopsis film sleep call
sinopsis sleep call
cerita sleep call
jalan cerita sleep call

Komentar