Justice League - Review

"Terlepas dari deretan kekurangannya, film ini ringan dan sangat menghibur di antara film-film DCEU lainnya"

Bruce Wayne terinspirasi oleh pengorbanan Superman dan termotivasi untuk mengumpulkan manusia-manusia super demi menghadapi musuh yang lebih besar. Bersama Diana Prince, Batman dan Wonder Woman merekrut The Flash, Cyborg dan Aquaman. Namun meski kini mereka berkumpul sebagai tim, saat tersebut sudah terlambat untuk menyelamatkan bumi dari serbuan makhluk asing setelah absen selama ribuan tahun.

Akhirnya, ada juga satu film dari DC Extended Universe (DCEU) yang ringan dan menghibur. Justice League menandai film kelima dalam deretan film-film DCEU, atau yang kebanyakan orang mengatakan bahwa ini adalah usaha terburu-buru untuk mengejar Marvel dalam menyatukan semua jagoannya dalam satu film. Jadi apakah benar ini usaha yang terlalu terburu-buru? Ya. Tetapi ini adalah usaha yang cukup baik. Baik, dalam hal peningkatan dari empat film DCEU sebelumnya, dan bukan dalam hal perbandingan dengan film-film Marvel Cinematic Universe (MCU).

Jika DC telah memperbaiki diri sejak Wonder Woman (2017), maka Justice League adalah usaha konsistennya untuk melepas stigma DC yang "dewasa dan kelam" menjadi "ringan dan menghibur". Lebih banyak momen yang mengundang senyum bahkan tawa lepas dalam 120 menit film ini, yang kebanyakan memang lelucon dialog dari karakternya. Karakter-karakter pahlawan super yang biasanya terkesan serius, tentu akan mengundang tawa jika mereka memberikan komentar yang kocak atau nyeleneh. Dialog-dialog model satu kalimat yang kocak ini juga sangat efektif jika ditempatkan pada situasi yang berbanding terbalik, misalnya dalam situasi penuh tekanan.


Dibandingkan Batman v Superman (2016) yang kompleks dan cenderung berantakan, jalan cerita Justice League juga cenderung to the point. Ada ancaman besar, dan mereka harus bersatu untuk mencari jalan keluar dalam mengantisipasi ancaman tersebut. That's it. Tidak ada lagi jalan cerita kompleks penuh filosofi ala Zack Snyder. Bisa jadi ini adalah kontribusi Joss Whedon yang di menit-menit akhir menggantikan peran Zack Snyder sebagai sutradara dan penulis naskah, lantaran Snyder mundur karena kematian anak perempuannya. Joss Whedon yang berpengalaman dalam mengumpulkan superheroes dalam satu film lewat The Avengers (2012) dan Avengers: Age of Ultron (2015) memang adalah pilihan yang paling logis bagi para eksekutif DC demi menyelamatkan jualan utamanya. Entah Marvel atau DC, pada akhirnya film adalah bisnis, seperti J.J. Abrams yang menangani Star Trek dan Star Wars sekaligus.

Dalam standar DCEU, Justice League adalah yang paling baik di samping Wonder Woman. Tetapi dalam standar film-film superheroes yang telah menjadi komoditi bisnis terbesar di seluruh negara, Justice League masih banyak menyimpan kekurangan. Plot holes bertebaran di mana-mana, seakan-akan ketidaksinambungan dalam cerita adalah hal yang lumrah. Keluhan terbesar gue jelas pada ketergantungan para pahlawan super ini terhadap sosok "manusia setengah dewa" dengan kekuatan mahasuper itu. Kalau memang "dia" yang paling hebat, lantas apa kegunaan 'Justice League'? Selain itu, kalau anda cukup familiar dengan plot film-film Marvel mungkin akan menemui beberapa kemiripan dalam Justice League. Dalam hal ini, mari kita maklumi dengan penuh ikhlas.




Rating Sobekan Tiket Bioskop:

USA | 2017 | Action / Superheroes | 120 mins | Flat Aspect Ratio 1.85 : 1

- sobekan tiket bioskop tanggal 14 November 2017 -


----------------------------------------------------------
  • review film justice league batman superman
  • review justice league batman superman
  • justice league batman superman movie review
  • justice league batman superman film review
  • resensi film justice league batman superman
  • resensi justice league batman superman
  • ulasan justice league batman superman
  • ulasan film justice league batman superman
  • sinopsis film justice league batman superman
  • sinopsis justice league batman superman
  • cerita justice league batman superman
  • jalan cerita justice league batman superman

Komentar

  1. Tumben kali ini kok terkesan "nahan" verdictnya Mas.. ga deep seperti biasa, ato masih dalam rangka embargo kritik? 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha justru lagi edisi kejar tayang. Tapi kalo nahan bener juga sih, menghormati fans lah :D

      Hapus

Posting Komentar