Shut In
"Nama besar para pemerannya tidak mampu untuk menyelamatkan film ini dari blunder fatal pilihan twist-nya"
Mary, seorang psikolog anak memilih untuk tinggal dan bekerja di rumah yang jauh dari kota. Ketika musim dingin datang, seorang anak kecil yatim piatu datang untuk konseling. Tetapi beberapa hari kemudian, anak tersebut dinyatakan hilang. Setelahnya, Mary pun mengalami serangkaian kejadian aneh di rumahnya. Sambil merawat anak laki-lakinya yang cacat, Mary harus segera menemukan keberadaan anak tersebut sebelum ia hilang untuk selamanya.
Sebenarnya Shut In berpotensi untuk menjadi film horor thriller yang cukup menegangkan. Setiap formulanya sudah dibangun dengan sangat baik; rumah besar namun terpencil, terjebak dalam badai salju, hanya sendirian di rumah. Tetapi sayangnya pilihan twist yang dipilih malah semakin menjauh dari kesan horor, dan malah menjadi film thriller yang cenderung biasa saja.
Memang kalau tetap dibawa dalam ranah horor, film ini hanya mengandalkan serangkaian jump scare dengan volume sekencang-kencangnya. Ya, tipikal adegan mengagetkan yang sebenarnya hanya efek suaranya yang mengagetkan. Praktis tidak ada hal baru yang ditawarkan dalam film ini jika tetap dalam ranah horor.
Penampilan Naomi Watts sendiri terbilang biasa aja, kalau tidak mau dibandingkan dengan The Rings (2002). Yang sangat disayangkan jelas talenta Jacob Tremblay yang disia-siakan begitu saja. Padahal dua nama ini yang mendorong gue untuk menuntaskan rasa penasaran. Apalagi dalam ekspektasi gue, sekali lagi Jacob Tremblay akan beradu akting berdua dengan aktris wanita bernama besar. Tetapi ekspektasi tinggal ekspektasi belaka.
USA | 2016 | Thrillers | 91 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 9 April 2017 -
----------------------------------------------------------
Mary, seorang psikolog anak memilih untuk tinggal dan bekerja di rumah yang jauh dari kota. Ketika musim dingin datang, seorang anak kecil yatim piatu datang untuk konseling. Tetapi beberapa hari kemudian, anak tersebut dinyatakan hilang. Setelahnya, Mary pun mengalami serangkaian kejadian aneh di rumahnya. Sambil merawat anak laki-lakinya yang cacat, Mary harus segera menemukan keberadaan anak tersebut sebelum ia hilang untuk selamanya.
Sebenarnya Shut In berpotensi untuk menjadi film horor thriller yang cukup menegangkan. Setiap formulanya sudah dibangun dengan sangat baik; rumah besar namun terpencil, terjebak dalam badai salju, hanya sendirian di rumah. Tetapi sayangnya pilihan twist yang dipilih malah semakin menjauh dari kesan horor, dan malah menjadi film thriller yang cenderung biasa saja.
Memang kalau tetap dibawa dalam ranah horor, film ini hanya mengandalkan serangkaian jump scare dengan volume sekencang-kencangnya. Ya, tipikal adegan mengagetkan yang sebenarnya hanya efek suaranya yang mengagetkan. Praktis tidak ada hal baru yang ditawarkan dalam film ini jika tetap dalam ranah horor.
Penampilan Naomi Watts sendiri terbilang biasa aja, kalau tidak mau dibandingkan dengan The Rings (2002). Yang sangat disayangkan jelas talenta Jacob Tremblay yang disia-siakan begitu saja. Padahal dua nama ini yang mendorong gue untuk menuntaskan rasa penasaran. Apalagi dalam ekspektasi gue, sekali lagi Jacob Tremblay akan beradu akting berdua dengan aktris wanita bernama besar. Tetapi ekspektasi tinggal ekspektasi belaka.
USA | 2016 | Thrillers | 91 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
6 dari 10
- sobekan tiket bioskop tanggal 9 April 2017 -
----------------------------------------------------------
- review film shut in
- review shut in
- shut in movie review
- resensi film shut in
- resensi shut in
- ulasan shut in
- ulasan film shut in
- sinopsis film shut in
- sinopsis shut in
- cerita shut in
- jalan cerita shut in
Komentar
Posting Komentar