Oz the Great and Powerful

"Walau dengan cerita yang tidak menawarkan sesuatu yang baru dan perkembangan karakter yang minim, film ini tetap menghibur mata dan telinga lewat format 3D-nya"

Oz the Great and Powerful adalah satu lagi produk Hollywood yang menumpang nama besar image Oz dan membuat cerita prekuelnya. Kisah Oz di sebuah negeri antah berantah yang berisi berbagai macam makhluk hidup dan juga para penyihir karya L. Frank Baum ini sudah beberapa kali diadaptasi baik dalam bentuk drama panggung musikal dan juga film panjang. Kesuksesan film The Wizard of Oz dan adaptasi Broadway serta West End lewat musikal Wicked! ternyata membuat Disney ingin meraup keuntungan serupa. Merasa gagal oleh interpretasi ulang atau sekuel dari Alice in Wonderland yang disutradarai oleh Tim Burton, kali ini Disney Studios merekrut Sam Raimi sutradara trilogi Spiderman untuk sekali lagi menciptakan dunia yang penuh fantasi dan magis.

Oscar Diggs adalah seorang pesulap amatiran dengan prinsip ingin menjadi pesulap terhebat, dan mau melakukan apa saja untuk mewujudkan itu. Ketika sebuah badai menerbangkan balon udara yang dinaikinya dan membawanya ke Land of Oz, Oscar dipercayai sebagai seseorang yang akan menyelamatkan para penghuni Land of Oz dan khususnya rakyat Emerald City dari kuasa penyihir jahat; Wicked Witch. Pertemuannya dengan tiga penyihir cantik; Theodora, Evanora, dan Glinda membuat Oscar harus mencari tahu mana yang baik dan mana yang jahat sebelum terlambat. Tidak sebanding dengan kekuatan si Wicked Witch, Oscar pun harus memutar otak bagaimana menggunakan keahliannya dalam bidang ilusi untuk menyelamatkan rakyat Emerald City.


Beruntung para pembuat film memutuskan untuk membuat film ini dalam format 3D. Sam Raimi pun benar-benar memaksimalkan format ini, dengan merekam semua adegan dengan kamera 3D dan mempersiapkan konsep tiga dimensinya dengan baik. Hasilnya, efek pop-out dan depth yang ada dalam film ini benar-benar dapat membuat gue secara refleks memalingkan wajah dari layar bioskop. Sam Raimi pun tahu bahwa penonton membutuhkan waktu untuk menikmati keindahan dan keunikan yang ada di Land of Oz, mulai dari langit, daratan, bunga-bunga, binatang-binatang magis, dan lainnya - dalam efek pop-out dan depth yang signifikan!

Dari segi cerita, tidak mengecewakan tetapi juga tidak segitu unforgettable-nya. Plot yang ditawarkan oleh para penulis naskah memang cukup logis sebagai prekuel dari bagaimana kisah awal penyihir hebat Oz yang berada di Land of Oz. Unsur moral bahwa setiap orang memiliki itikad baik dan perlu pencarian tanpa henti untuk menghilangkan niat jahat dan membangkitkan sifat baik tersebut memang tidak pernah usang untuk disampaikan lewat film. Namun tidak ada kedalaman yang berarti sepanjang perkembangan karakter Oscar Diggs selama durasi 130 menit. Perubahan karakter Oscar Diggs, hingga Wicked Witch terasa instan, dipaksakan, dan tidak digali lebih lanjut.

Sayang sekali, film ini pun hanya menjadi sebuah film hiburan keluarga biasa, dengan visual treat yang mengagumkan mata dan telinga, tapi kurang menyentuh hati para penontonnya.




USA | 2013 | Adventure / Family / Fantasy | 130 mins | Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating?
7 dari 10

- sobekan tiket bioskop tertanggal 15 Maret 2013 -

Komentar