Another Year

sobekan tiket bioskop tertanggal 9 November 2010 adalah Another Year. Setidaknya ada dua nama yang menarik gue untuk menonton film ini; Jim Broadbent dan Mike Leigh. Gue cukup kangen melihat akting dari Jim, setelah gue cukup suka dengan bagaimana dia menghidupkan karakter Harold Zidler dalam Moulin Rouge! (2001). Sementara itu, Mike Leigh yang sukses mendapatkan nominasi-nominasi Oscar pada film-film terdahulunya, seperti Happy-Go-Lucky (2008) dan Vera Drake (2004). Beruntung gue udah nonton kedua film ini, thanks to Jiffest.

Bercerita tentang pasangan yang telah menikah selama puluhan tahun yang menjalani kehidupan rumah tangga mereka dengan bahagia. Selama empat musim, kehidupan mereka dikelilingi oleh anak, teman-teman, dan kolega mereka yang merasakan ketidakbahagiaan dalam level tertentu.


Sepertinya Mike Leigh belum puas untuk memberikan potret kebahagiaan dalam bentuk film di Happy-Go-Lucky. Lewat film ini, Leigh ingin memberikan gambaran tentang kebahagiaan dan ketidakbahagiaan, yang direpresentasikan lewat masing-masing karakter yang ada. Lalu rasanya seperti penonton dipaksa untuk melihat hal-hal apa yang menyebabkan mereka bisa sampai berada dalam kondisi seperti itu. Film ini adalah potret kehidupan dari orang-orang biasa yang melakukan kegiatan atau kejadian biasa, tapi ditangkap dengan baik oleh Leigh dengan menjadikan hal-hal tersebut menjadi penting dan menarik untuk disimak.


Menurut gue, apa yang menjadi tema besar dalam film ini disampaikan dan dipadatkan dengan sangat cantik dan indah di adegan pembukaan. Adegan pembuka yang menampilkan cameo dari Imelda Staunton yang bermain dengan sangat-sangat gemilang, membawakan karakter Janet, yang diminta oleh suaminya untuk ke dokter karena menderita kesulitan tidur selama berhari-hari. Setelah di-refer ke seorang konselor, Gerri (Ruth Sheen) yang akan menjadi tokoh sentral bersama Tom (Jim Broadbent) dalam film ini, Janet kesulitan untuk menjawab pertanyaan Gerri tentang hal bahagia apa yang pernah terjadi dalam hidupnya. Mike Leigh secara brilian menangkap ekspresi wajah Janet, yang tampaknya tidak perlu ada penjelasan narator bahwa dia sedang mengalami kondisi depresi.
gambar diambil dari sini
Dari adegan pembuka yang brilian itu, jalan cerita pun bergerak kepada bagaimana kehidupan rumah tangga Tom dan Gerri yang dikelilingi oleh karakter-karakter ekstra dengan sub-plot masing-masing yang sangat menarik untuk dijadikan potret kehidupan masa kini. Rasanya setiap roda kehidupan ditangkap dengan baik dalam film ini; kelahiran, percintaan, kesepian, sampai kematian.
gambar diambil dari sini

Dengan cerita yang sangat down to earth dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, film ini sangat kuat dengan kedalaman setiap karakternya yang digambarkan dengan sangat baik. Hal tersebut juga tidak lepas dari kekuatan akting dari masing-masing pemeran dibalik karakter mereka. Akting dari pemeran utama sampai karakter-karakter sampingan, semua merata. Begitu naturalnya akting mereka, sampai gue hampir-hampir mempercayai bahwa karakter-karakter ini bisa saja banyak ditemui di kehidupan nyata.



Rating?
8 of 10

Komentar