Devil

sobekan tiket bioskop tertanggal 16 Oktober 2010 adalah Devil. dari kesan pertama gue melihat poster dan sinopsisnya, gue udah bisa menebak bahwa ini tipikal film horor kelas B. tapi kok ya tetep mau aja gue tonton. ya harus gue akui, satu-satunya hal yang menarik rasa penasaran gue adalah melihat nama M. Night Shyamalan sebagai yang bertanggung jawab terhadap ide cerita ini. mungkin kalau film ini ternyata bagus, ini bisa mengobati kekecewaan beruntun gue terhadap track record dia.

bercerita tentang tiga pria dan dua wania yang terjebak dalam satu elevator di sebuah gedung, dimana setengah jam sebelumnya ada peristiwa bunuh diri di gedung tersebut. detektif pun dipanggil setelah seorang wanita terluka dalam lift tersebut. dengan lampu elevator yang hidup-mati, kejadian demi kejadian aneh pun terjadi dalam elevator tersebut yang mengancam nyawa kelima orang tersebut.

dengan sangat menyesal harus gue akui, ide cerita ini benar-benar tidak orisinil. memang sih horor dan thriller dan aneh dan sulit dimengerti oleh akal sehat sekalipun khas Shayamalan. tapi come on! dia yang pernah bikin cerita yang brilian macam Sixth Sense dan Signs, masa sih ide cerita lima orang terjebak dalam elevator dan diganggu oleh setan ini keluar dari kepala dia??


ada sederetan film yang menceritakan hal yang sama, bahkan ada satu film yang gue ingat yang bercerita tentang tiga orang yang terjebak dalam elevator dan salah satu dari mereka ternyata memiliki kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan - Blackout (2007). rasanya Shyamalan berpikir bahwa "ah, kita tambah saja unsur setan ke dalamnya, lalu masukkan satu karakter yang cukup religius yang mengenali pola setan tersebut dan, seperti biasa, karakter-karakter lain tidak percaya dan mengolok-olok dia."
gambar diambil dari sini

oke oke, film ini memang mengangkat suatu makna besar; kalau setan itu ada, maka Tuhan itu ada, bahwa pengampunan dan pertobatan adalah hal yang sangat mulia maka setan pun sampai membenci hal tersebut (untuk bagian ini, gue langsung teringat akan film Constantine yang dieksekusi jauh lebih elegan). tapi ya harus dibawakan dalam kisah pembantaian di dalam lift?

rasanya ingin banget gue menjejalkan kelima orang ini ke dalam peti mati yang dikubur enam kaki di bawah tanah di suatu gurun di Irak, yang rasanya mungkin jalan ceritanya akan jauh lebih seru. gimana engga seru, digadang-gadang sebagai film horor-thriller tapi engga sekalipun gue merasa kaget atau takut dalam film ini. ya gimana engga kaget atau takut, wong setiap adegan "setan-muncul" selalu "didramatisir" secara berlebihan dengan mematikan lampu elevator dan diperdengarkan suara-suara yang sok seram dan mengerikan (aduh jauh lebih menegangkan Buried yang tanpa setan!). ada sih beberapa kali yang gue udah mempersiapkan diri untuk kaget, tapi beberapa kali itu juga gue jadi merasa bahwa persiapan gue terlalu berlebihan lantaran adegan kaget/seram yang ada jauh di bawah ekspektasi gue.
gambar diambil dari sini

apa mungkin hal tersebut adalah tanggung jawab sang sutradara yang (harusnya) mengemas ide cerita dengan eksekusi yang baik di layar? nama John Erick Dowdle memang nama baru, tercatat baru lima film (termasuk ini) yang ia sutradarai. tapi Quarantine (2008) yang ia sutradari sebelum ini pun lumayan bagus kok, walaupun merupakan remake.

okelah cerita telah berusaha dibuat complicated dengan menelusuri latar belakang masing-masing penumpang lift naas tersebut lalu dilihat benang merah antar karakter yang ada. tapi berasa bahwa hal tersebut kurang digali lebih jauh lagi dan terasa hanya tempelan semata. intinya cuma satu, lima penumpang lift terjebak bersama dan salah satu dari mereka adalah setan, lalu penonton - secara tidak langsung - disuruh menebak yang mana si setan. yang menurut gue ga usah capek-capek nebak, tinggal tunggu aja para penumpang itu mati satu demi satu sampai tinggal berdua, kasih nice-try-shocking-ending dan tahu deh siapa si setan itu.

gue sadar sih, kalau gue bukan seorang yang (pernah) ngefans berat sama Shyamalan, ulasan gue akan film ini engga akan setajam ini. lagipula tidak usah lah jauh-jauh mengulas tentang teknis film seperti akting, sinematografi, score, dll yang nantinya malah akan semakin menurunkan rating yang akan gue berikan. 

rating?
4 of 10

Komentar

  1. keliatannya emosional sekali ya nulisnya :D
    hmm jujur aja gw sih penasaran dgn film ini.. krn yaa.. sinopsis nya sih.. hehe.. dan di sini belom tayang2.. :))

    BalasHapus
  2. @kanizoo: haha iya yah? mungkin karena ekspektasi gue yang berlebihan aja dan jadinya kecewa. hehe.

    BalasHapus

Posting Komentar