Tron: Ares - Review


Sinopsis

Tron: Ares (2025) adalah film fiksi ilmiah aksi yang disutradarai oleh Joachim Rønning, menampilkan Jared Leto sebagai Ares, sebuah Program super canggih yang dikirim dari dunia digital ke dunia nyata untuk menjalankan misi berbahaya, menandai pertemuan pertama umat manusia dengan entitas AI. Berlatar dunia hibrida antara dunia maya dan fisik, film ini menggabungkan pertarungan spektakuler, teknologi futuristik, dan konflik moral mengenai keberadaan dan kendali kecerdasan buatan. Dengan musik garapan Nine Inch Nails, visual neon khas Tron, dan kehadiran pemeran seperti Greta Lee, Evan Peters, dan Jeff Bridges, Tron: Ares menjadi tonggak baru dalam franchise klasik ini yang menyuguhkan pengalaman sinematik futuristik dan menegangkan. 

Ulasan

Franchise Tron ini tampaknya memang spesialis long-awaited sequel ya. Film pertamanya di tahun 1982, berjarak 28 tahun baru muncul film keduanya Tron: Legacy di tahun 2010. Lima belas tahun kemudian baru muncul film ketiganya Tron: Ares yang kali ini mengambil tema warna merah. Film ketiga ini juga masih konsisten menjadikan musik scoring sebagai bagian integral dari filmnya. Kalau di Tron: Legacy ada Daft Punk, maka Tron: Ares memanggil kekuatan penuh Nine Inch Nails, tidak hanya duet Trent Reznor dan Atticus Ross saja.


Kehadiran Nine Inch Nails memang cocok dengan tema film ini yang berwarna merah dan bernuansa perang. Musik NIN cenderung jauh lebih agresif dan menghentak, ketimbang Daft Punk yang bernuansa futuristik dan megah. Dari segi ceritanya sendiri sebenarnya gue sudah menurunkan ekspektasi hasil membaca beberapa ulasan yang ada. Tapi ternyata gue sendiri sangat suka dengan ceritanya, terasa dari sepanjang durasi ini gue dibuat bertanya-tanya ke mana lagi ceritanya setelah ini. Menurut gue kisah fiksi ilmiah yang ditawarkan Tron: Ares sangat segar dan baru. Jadi sulit untuk membandingkan kisahnya dengan film-film fiksi ilmiah lainnya.

Tentunya selama ini kita sudah disuguhkan film-film fiksi ilmiah yang menggambarkan AI buatan manusia jadi jahat dan membunuh penciptanya sendiri. Tapi tidak dengan Tron: Ares yang memilih pendekatan bahwa manusialah yang jauh lebih jahat ketimbang hasil ciptaannya, dan hasil ciptaannya pun terinspirasi dan mengikuti tabiat jahat manusia. Rasanya ini tema yang selaras dengan kisah horor dari Hollywood belakangan ini, bahwa manusia lebih jahat daripada setan atau hantu atau monster sekalipun.  





Kesimpulan

Sebagai penutup, Tron: Ares adalah sekuel yang sangat layak untuk ditunggu, film yang berani melangkah ke arah tematik yang lebih gelap tanpa kehilangan ciri khas estetikanya. Musik agresif dari Nine Inch Nails berpadu sempurna dengan visual dunia digital berwarna merah, menciptakan pengalaman sinematik yang intens dan imersif. Gue pribadi suka banget bagaimana film ini memutarbalikkan narasi klasik AI vs manusia dengan cara yang segar dan relevan. Ini bukan sekadar film fiksi ilmiah penuh aksi dan cahaya neon, tapi juga refleksi tajam tentang sisi gelap kemanusiaan.

Skor Sobekan Tiket Bioskop: 4/5
Cocok untuk: pecinta film sci-fi dan fans Tron




Genre: Scifi, Action
Asal: Amerika Serikat
Durasi: 1 jam 59 menit
Sutradara: Joachim Ronning
Penulis Naskah: Jesse Wigutow, David DiGilio, Steven Lisberger
Pemain: Jared Leto, Greta Lee, Jeff Bridges

- sobekan tiket bioskop tanggal 11 Oktober 2025 -

Komentar