Rangga & Cinta - Ulasan
Sinopsis
Rangga & Cinta (2025) adalah film drama romantis musikal Indonesia garapan Riri Riza, yang merupakan rebirth dari kisah legendaris Ada Apa Dengan Cinta? Berlatar Jakarta tahun 2001, film ini menyorot Cinta, siswi SMA populer dengan geng mading sekolahnya, yang kehidupannya terguncang ketika Rangga, sosok misterius dan pendiam, memenangkan lomba puisi yang ia ikuti, memantik rasa penasaran dan benih percintaan di antara mereka. Dengan balutan elemen musikal, lagu-lagu ikonik karya Melly Goeslaw & Anto Hoed kembali dinyanyikan oleh para pemeran muda, Rangga & Cinta menghadirkan nuansa nostalgia sekaligus wajah baru dalam kisah cinta remaja Indonesia.
Ulasan
Sebenarnya semenjak film ini diumumkan dan sampai rilis di bioskop, gue cukup skeptis karena gue merasa rebirth dengan konsep musikal ini tidaklah perlu. Apalagi sampai ada yang menggantikan Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo sebagai Rangga dan Cinta. Tetapi setelah menonton, gue cukup suka karena berasa banget sih nostalgianya. Gue ingat era di mana gue tergila-gila dengan AADC? (2002) sampai hafal dengan lirik dari semua lagu yang ada di album soundtracknya. Jadi lewat film musikal Rangga & Cinta, gue sangat terhibur dengan visualisasi dari setiap lagi yang ada di album soundtrack itu.
Selain itu gue juga cukup merestui pemilihan Leya Princy dan El Putra Sarira sebagai Rangga dan Cinta versi Gen-Z ini. Gue bisa memahami keputusan tim Miles Films yang ingin mencari orang-orang yang bisa menghidupkan karakter Rangga dan Cinta, bukan orang-orang yang mirip dengan Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Ini jadi keputusan yang berhasil karena Leya dan El Putra menghidupkan karakter Rangga dan Cinta lewat caranya masing-masing. Hilang sudah Rangga dan Cinta versi Nicsap dan Disas dari kepala gue. Apalagi ketika El Putra menyanyikan Tentang Seseorang, wow! Bagus banget suaranya, pantas disimpan sampai tengah film.
Meski satu kritik gue adalah, rebirth ini menggunakan dialog yang kurang lebih 90% sama plek ketiplek dengan film orisinilnya. Memang beberapa adegan diubah menjadi lebih masuk akal dan sesuai jaman. Tapi beberapa dialog benar-benar sama persis, meski "basi madingnya udah terbit" nggak lolos. Hal ini jadi terkesan setengah-setengah untuk melahirkan kembali kisah Rangga dan Cinta di era 2025 kalau nggak bisa lepas dari dialog-dialog tersebut.
Kesimpulan
Sebagai penutup, Rangga & Cinta adalah bentuk nostalgia yang dikemas kekinian, dan surprisingly cukup berhasil menjembatani dua generasi penonton. Meskipun masih terlalu terpaku pada dialog orisinil yang membuatnya terasa setengah hati dalam memberi interpretasi baru, film ini tetap terasa hangat dan menyentuh, terutama buat generasi yang tumbuh besar bersama AADC?. Buat gue, ini bukan soal menggantikan Rangga dan Cinta versi lama, tapi tentang memberi napas baru pada cerita yang sudah lama melekat di hati. Dan lewat format musikal yang manis, kisah mereka jadi terasa segar tanpa kehilangan romantisme khasnya.
Skor Sobekan Tiket Bioskop: 3/5
Cocok untuk: pecinta film Ada Apa dengan Cinta? (2002), pecinta film musikal dan romansa
Genre: Musikal, Romansa
Asal: Indonesia
Durasi: 1 jam 59 menit
Sutradara: Riri Riza
Penulis Naskah: Mira Lesmana, Titien Wattimena
Pemain: Leya Princy, El Putra Sarira
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 Oktober 2025 -
Penulis Naskah: Mira Lesmana, Titien Wattimena
Pemain: Leya Princy, El Putra Sarira
- sobekan tiket bioskop tanggal 5 Oktober 2025 -



Komentar
Posting Komentar