Tebusan Dosa - Review



Setelah Istirahatlah Kata-Kata (2016) dan The Science of Fiction (2019) yang mengorbitkan nama almarhum aktor Gunawan Maryanto, sutradara dan penulis naskah Yosep Anggi Noen kembali lagi meski baru kali ini memproduksi film horor. Tebusan Dosa juga jadi film horor pertama bagi rumah produksi Palari Films. Bercerita tentang seorang ibu yang sedang berduka sekaligus mencari anak perempuannya yang hilang di sungai.

Sebenarnya Tebusan Dosa punya kisah horor yang menarik, dan menjadi horor yang langka di mana menempatkan sosok hantu yang baik dan membantu karakter utamanya. Kisahnya juga menempatkan investigasi sebagai plot utamanya untuk mencari di mana si anak perempuan yang hilang. Tapi sayang eksekusi horornya cenderung lemah dan membosankan. Setiap kemunculan hantu yang sebenarnya sudah menyeramkan, merasa harus ditambah dengan efek suara yang keras dan mengagetkan - tapi malah jadi mengganggu.


Jalan ceritanya sendiri tampak terseok-seok. Kisah investigasinya memang punya red herring atau petunjuk palsu. Bisa dibilang tiga perempat film ini punya petunjuk palsu yang memang kemudian dibuka di akhir film sebagai twist. Sebuah twist yang menyebalkan memang, dan cukup mengkritisi perilaku buruk masyarakat desa. Tapi entah kenapa gue merasa percuma dan buang-buang waktu berinvestasi emosi ketika semua petunjuk itu salah. Untuk kemudian diberikan kunci jawaban yang benar-benar di luar petunjuk yang sudah diberikan.








- sobekan tiket bioskop tanggal 18 Oktober 2024 -
----------------------------------------------------------
review film tebusan dosa
review tebusan dosa
tebusan dosa movie review
tebusan dosa film review
resensi film tebusan dosa
resensi tebusan dosa
ulasan tebusan dosa
ulasan film tebusan dosa
sinopsis film tebusan dosa
sinopsis tebusan dosa
cerita tebusan dosa
jalan cerita tebusan dosa

Komentar