Home Sweet Loan - Review


Menonton trailernya membuat gue menurunkan ekspektasi gue untuk nonton Home Sweet Loan, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Tapi setelah nonton filmnya di acara Special Screening, pandangan gue berubah total. Ini adalah salah satu film nasional terbaik yang gue tonton di tahun ini! Naskahnya cerdas dan rapi, eksekusi filmnya juga sangat baik. Sutradara dan penulis naskah Sabrina Rochelle Kalangie jelas mempertahankan konsistensi primanya sejak Terlalu Tampan (2019) dan Noktah Merah Perkawinan (2022).

Home Sweet Loan bercerita tentang Kaluna, pekerja kelas menengah dengan gaji single digit yang harus memenuhi kebutuhan rumah tangga yang berisi orang tua dan dua keluarga kakak-kakaknya, sekaligus sedang menabung untuk membeli rumah pertama. Di antara keluarganya, Kaluna yang paling melek dalam literasi keuangan. Apa pasal? Sesederhana dia mencatat setiap pengeluarannya, sehingga bisa memonitor arus uang masuk dan keluar, kemudian bisa menabung sebesar tiga ratus juta rupiah.

Terlihat jelas ini adalah film karya pekerja kelas menengah, untuk para penonton dari kelas menengah juga. Yes, ini adalah NKCTHI versi kaum proletar. Setiap kisahnya, bahkan sampai detilnya sangat membumi dan dekat dengan kehidupan banyak orang. Kaluna yang fokus menabung harus hidup frugal, bahkan tambah pudding saat makan siang saja harus dipikirkan dua kali. Gue yakin akan banyak dari kita penonton yang melihat cerminan diri sendiri di layar. Mirisnya, setiap penonton menertawai satu-dua adegan di layar, mereka sekaligus menertawai diri sendiri.

Entah dengan novelnya, tapi menurut gue naskah film ini begitu cerdas karena sangat berhati-hati di setiap lekuk plotnya. Mulai dari tidak menampilkan love interest bagi Kaluna yang bisa menyelamatkan keuangan serta masa depannya, bahwa setiap permasalahan (keuangan) bisa diselesaikan oleh Kaluna sendiri tanpa ada exit plan berupa pacar atau pasangan. Kemudian pilihan ending yang tidak begitu ngotot dengan mimpi awal Kaluna juga memberikan pelajaran yang sangat bijak, bahwa pada akhirnya Kaluna bahagia dengan caranya sendiri.

Awalnya gue bingung kenapa pemeran utamanya jatuh kepada Yunita Siregar, ternyata gue baru sadar bahwa dirinyalah yang mampu menghidupkan karakter Kaluna yang tinggal di satu rumah ramai-ramai dengan anggota keluarga yang lain. Muka-muka yang cocok untuk naik TJ dan KRL dari rumah ke kantor. Jelas jauh lebih meyakinkan ketimbang misalnya Laura Basuki atau Anya Geraldine. Satu kekecewaan gue, Rangga Riantiarno yang hanya dapat satu dialog saja hahaha. 






- sobekan tiket bioskop tanggal 12 September 2024 -
----------------------------------------------------------
review film home sweet loan
review home sweet loan
home sweet loan movie review
home sweet loan film review
resensi film home sweet loan
resensi home sweet loan
ulasan home sweet loan
ulasan film home sweet loan
sinopsis film home sweet loan
sinopsis home sweet loan
cerita home sweet loan
jalan cerita home sweet loan

Komentar