Up In The Air

sobekan tiket bioskop tertanggal 4 Maret 2010 adalah Up In The Air. begitu tahu bahwa film ini menyabet enam nominasi dalam Academy Awards 2010, motivasi untuk menonton ini pun semakin meningkat. apalagi film ini dilakoni oleh aktor gaek, George Clooney, dimana gue cukup kangen untuk melihat aktingnya.

Ryan Bingham (George Clooney) bekerja untuk Career Transition Counseling yang tugasnya bepergian ke seluruh Amerika untuk mengatur proses PHK untuk perusahaan-perusahaan lain. Ryan sangat menikmati hidupnya yang kebanyakan dihabiskan di airport, pesawat, dan hotel membuat dia memiliki pandangan hidup yang independen dan tidak ingin terikat oleh suatu hal pun, termasuk hubungan keluarga dan percintaan. namun pertemuannya dengan Alex dan Natalie membuat dirinya mempertanyakan kembali pandangan hidupnya.

film ini benar-benar film yang menarik. dengan cerita yang tidak biasa dan bagaimana cerita mengalir menjadi semakin menarik untuk disimak, bahkan sampai akhir dari film ini. menarik untuk melihat bagaimana karakter Ryan yang bersikukuh akan prinsip hidupnya yang tidak ingin terikat oleh apapun, termasuk oleh keluarga dan percintaan. hal ini digambarkan secara tepat oleh pekerjaan dia, bagaimana dia memecat orang lain dan kata-kata yang ia ucapkan kepada orang yang kehilangan pekerjaan bahwa di depan sana masih ada banyak peluang yang bisa diambil. lalu bagaimana dia menjalani hari-hari dia yang harus terbang dari satu kota ke kota lain dan hampir tidak punya tempat tinggal yang tetap. digambarkan pula bagaimana ia menjadi pembicara dalam seminar-seminar tentang barang-barang atau hal-hal apa saja yang cukup signifikan dalam hidup kita yang dapat kita "masukkan" ke dalam backpack yang tidak terlalu memberatkan perjalanan hidup kita.

namun prinsip hidup Ryan yang tampak sempurna bagi hidup dia menjadi ia pertanyakan kembali setelah pertemuannya dengan Natalie, dimana ternyata mereka memiliki kepribadian dan prinsip hidup yang bertolak belakang. Ryan yang fleksibel dan Natalie yang kaku akan prosedur yang ada. Ryan yang ingin hidup bebas dan Natalie yang mendambakan pasangan hidup. yang menarik pula adalah bagaimana kita bisa melihat perbedaan antara Ryan dengan adik perempuannya yang akan menikah. adik perempuannya yang memiliki mimpi untuk berkeliling dunia tapi tidak pernah punya kesempatan untuk mewujudkannya. lalu bagaimana Ryan yang telah berkeliling ke banyak kota di Amerika.

setiap karakter dengan ceritanya masing-masing yang melengkapi keseluruhan film ini menjadi menarik kalau kita tarik benang merah diantaranya. bagaimana karakter-karakter yang berbeda dan cenderung bertolakbelakang ini berinteraksi satu ama lain dan ternyata saling mempengaruhi kepribadian dan prinsip hidup masing-masing.

makna yang ada dalam film ini cukup banyak yang bisa dipetik dan dijadikan refleksi hidup masing-masing. setiap makna yang ada digambarkan secara tepat dalam setiap dialognya. salah satu quote yang paling gue suka dalam film ini adalah


life's better with company. everyone needs a co-pilot.


di akhir film gue baru sadar bahwa ini adalah film kesekian yang berbicara tentang bagaimana seharusnya kita bersikap fleksibel dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi dalam hidup, termasuk prinsip hidup yang telah kita pegang selama bertahun-tahun.

gambar-gambar yang ada dalam film ini juga indah, tepat mengisi perpindahan adegan dalam cerita film. apalagi dengan score yang menemani setiap adegan yang ada. gue suka sekali dengan opening credit title, khususnya dengan lagu yang menemani setiap gerak gambar yang ada.

intinya, film ini sangat enjoyable. sama ringannya dengan kita yang terbang dari satu kota ke kota lain di Amerika mengikuti sepak terjang Ryan, walaupun permasalahan yang terjadi di dalamnya cukup serius.

rating?
8,5 of 10

Komentar

  1. yeayy akhirnya nntn juga deh lo ni film.. baguss khaaaaan?? gue cintaa banget ama film ini.. terutama dialog2nya.. dialog ttg backpack, dialog tentang komitmen, banyaaak deh semuanya kok bener banget yaaa..

    gue sampe download script-nya mo! :D

    BalasHapus

Posting Komentar