My Name Is Khan
sobekan tiket bioskop tertanggal 11 Maret 2010 adalah My Name Is Khan. jujur gue belum pernah denger tentang film ini sampai salah seorang teman gue merekomendasikan dengan sedikit paksa untuk menonton film ini. temen gue memang bilang, ini film India. dan asosiasi yang muncul di kepala gue adalah: tari dan nyanyi. tapi sepertinya temen gue udah mengetahui apa yang ada di pikiran gue dan lalu dia sebut kata kunci kedua: Slumdog Millionaire. okeh gue setuju, tidak semua film India ada tari dan nyanyi. setelah baca sinopsisnya, gue makin tertarik setelah melihat kata kunci berikutnya: Asperger Syndrome.
bercerita tentang Rizwan Khan (Sharukh Khan) yang menderita sindrom Asperger yang termasuk dalam spektrum autisme, dimana sang penderita memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. namun pada umumnya, sang penderita memiliki kecerdasan di atas rata-rata. film ini mengangkat cerita bagaimana kisah hidup Rizvan yang seorang Muslim kemudian menikah dengan Mandira (Kajol) yang seorang Hindu. peristiwa 9/11 yang terjadi mengubah hidup mereka dan orang-orang di sekitarnya secara drastis.
film ini sangat-sangat menarik, melampaui batas ekspektasi gue. jauh dari tari-tarian, film ini menceritakan bagaimana cara pandang dunia, khususnya pasca-9/11 dari kaca mata seorang penderita sindrom Asperger. salah satu ciri penderita sindrom Asperger adalah mereka tidak dapat mengerti makna kiasan dan memiliki ingatan yang sangat kuat. maka mereka tidak akan mengerti mengapa orang-orang harus saling membunuh hanya karena perbedaan agama. beruntung ketika kecil, Rizwan telah diajarkan oleh sang ibu bahwa hanya ada dua perbedaan dalam manusia; orang yang berbuat baik dan orang yang berbuat jahat. diluar itu, semua manusia adalah sama. dan konsep inilah yang dipegang teguh oleh Rizwan sampai dewasa, ketika bagaimana kakaknya tidak menyetujui pernikahannya dengan Mandira atau konflik antar-agama yang terjadi pasca 9/11.
menurut gue, film ini cukup berani untuk mengeksploitasi perselisihan antar agama yang memang terjadi di dunia ini. gue cukup kaget, adegan-adegan dalam film ini sangat eksplisit dalam memvisualisasikan konflik-konflik tersebut, bahkan sampai pada level dialog. yang lebih hebatnya lagi, dalam setiap kalimat provokasi yang digambarkan, karakter Rizwan mampu menanggapi setiap provokasi atau kecaman dalam kacamata pemahaman dia yang sederhana tetapi malah berefek bijak.
yang gue salut adalah akting dari Sharukh Khan. memang gue belum pernah melihat akting Sharukh Khan di film-film dia sebelumnya. tapi untuk seorang aktor yang menjadi karakter seorang penderita sindrom Asperger, dengan bagaimana dia bergerak, berjalan, sampai pada bagaimana dia berbicara, Sharukh Khan mendapat empat jempol dari gue. meniru gerak tubuh seperti itu memang mungkin dirasa mudah, tapi memunculkan perasaan iba dan terharu pada penonton mungkin itu yang sulit. tampaknya Sharukh Khan memiliki kharisma tersendiri dalam memerankan karakter Rizwan Khan.
memang sih durasi 150 menit agak terlalu lama dan terasa cerita dalam film ini terlalu dipanjang-panjangkan. ada pula beberapa adegan yang terlalu berlebihan dan terlalu didramatisir. tapi sekali lagi, ini adalah salah satu ciri khas dari film Bollywood. dan walaupun 75% lokasi syuting ada di AS, seluruh kru film ini adalah orang India loh.
jadi sebelum film ini keluar dari bioskop, dan gue engga gitu yakin akan beredarnya film ini dalam bentuk DVD, sangat disarankan untuk nonton film ini sekarang juga! dan film ini hanya ada di bioskop-bioskop tertentu.
rating?
8 of 10
bercerita tentang Rizwan Khan (Sharukh Khan) yang menderita sindrom Asperger yang termasuk dalam spektrum autisme, dimana sang penderita memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. namun pada umumnya, sang penderita memiliki kecerdasan di atas rata-rata. film ini mengangkat cerita bagaimana kisah hidup Rizvan yang seorang Muslim kemudian menikah dengan Mandira (Kajol) yang seorang Hindu. peristiwa 9/11 yang terjadi mengubah hidup mereka dan orang-orang di sekitarnya secara drastis.
film ini sangat-sangat menarik, melampaui batas ekspektasi gue. jauh dari tari-tarian, film ini menceritakan bagaimana cara pandang dunia, khususnya pasca-9/11 dari kaca mata seorang penderita sindrom Asperger. salah satu ciri penderita sindrom Asperger adalah mereka tidak dapat mengerti makna kiasan dan memiliki ingatan yang sangat kuat. maka mereka tidak akan mengerti mengapa orang-orang harus saling membunuh hanya karena perbedaan agama. beruntung ketika kecil, Rizwan telah diajarkan oleh sang ibu bahwa hanya ada dua perbedaan dalam manusia; orang yang berbuat baik dan orang yang berbuat jahat. diluar itu, semua manusia adalah sama. dan konsep inilah yang dipegang teguh oleh Rizwan sampai dewasa, ketika bagaimana kakaknya tidak menyetujui pernikahannya dengan Mandira atau konflik antar-agama yang terjadi pasca 9/11.
menurut gue, film ini cukup berani untuk mengeksploitasi perselisihan antar agama yang memang terjadi di dunia ini. gue cukup kaget, adegan-adegan dalam film ini sangat eksplisit dalam memvisualisasikan konflik-konflik tersebut, bahkan sampai pada level dialog. yang lebih hebatnya lagi, dalam setiap kalimat provokasi yang digambarkan, karakter Rizwan mampu menanggapi setiap provokasi atau kecaman dalam kacamata pemahaman dia yang sederhana tetapi malah berefek bijak.
yang gue salut adalah akting dari Sharukh Khan. memang gue belum pernah melihat akting Sharukh Khan di film-film dia sebelumnya. tapi untuk seorang aktor yang menjadi karakter seorang penderita sindrom Asperger, dengan bagaimana dia bergerak, berjalan, sampai pada bagaimana dia berbicara, Sharukh Khan mendapat empat jempol dari gue. meniru gerak tubuh seperti itu memang mungkin dirasa mudah, tapi memunculkan perasaan iba dan terharu pada penonton mungkin itu yang sulit. tampaknya Sharukh Khan memiliki kharisma tersendiri dalam memerankan karakter Rizwan Khan.
memang sih durasi 150 menit agak terlalu lama dan terasa cerita dalam film ini terlalu dipanjang-panjangkan. ada pula beberapa adegan yang terlalu berlebihan dan terlalu didramatisir. tapi sekali lagi, ini adalah salah satu ciri khas dari film Bollywood. dan walaupun 75% lokasi syuting ada di AS, seluruh kru film ini adalah orang India loh.
jadi sebelum film ini keluar dari bioskop, dan gue engga gitu yakin akan beredarnya film ini dalam bentuk DVD, sangat disarankan untuk nonton film ini sekarang juga! dan film ini hanya ada di bioskop-bioskop tertentu.
rating?
8 of 10
wah tu sobekan film pas nonton pa mang tu film keluar tanggal segitu?
BalasHapusiya nonton di tanggal 11 Maret 2010 kok. emank film ini cuma ada di beberapa bioskop aja. gue nonton di Gading XXI.
BalasHapusayo ditonton!
Akhirnya ketemu juga sesama blogger yang hobi film :D
BalasHapusSalam kenal dari Blogger baru yang kebetulan hobi film juga :)
Numpang naroh link blognya di blog ku yah :
http://just-filmajah.blogspot.com
mohon kritik dan saran dari sesepuh bloger disini :D
makasih
film nya baguzz lho .
BalasHapus