Ready Player One - Review

"Sebuah surat cinta yang sangat menarik dan penuh nostalgia pada budaya pop tahun 80-90an"

Tahun 2045, kehidupan nyata menjadi semakin berat. Daerah kumuh berubah menjadi tumpukan konteiner yang menjadi tempat tinggal banyak orang dari kelas sosial ekonomi rendah. Satu-satunya penghiburan dan pelarian mereka adalah permainan virtual reality bernama OASIS. Penciptanya, James Halliday, menaruh sebuah easter egg yang mewariskan OASIS pada siapapun yang bisa menemukan dan menyelesaikan setiap tantangan. Salah satu pemain yang juga pengagum James Halliday, Wade Watts atau memiliki nama avatar Percival, harus berlomba dengan perusahaan saingan, 101, untuk menguasai OASIS.

Diadaptasi dari novel berjudul sama terbitan tahun 2011, Ready Player One adalah kisah yang menjadi surga bagi kalangan pecinta budaya pop tahun 80-90an. Deretan karakter dan benda dari video game dan film yang naik daun di era tersebut, direferensikan secara signifikan dalam film ini. Sebut saja The Iron Giant (1999), TRON (1982), Akira (1988), The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001), Back to the Future (1985), A Nightmare on Elm Street (1984), Tomb Raider (1996), Duke Nukem (1991), dan masih banyak lagi. Film ini jelas merupakan tribute tertinggi sekaligus menjadi surat cinta tentang ikon-ikon populer tersebut.



Tidak perlu khawatir dengan proporsi CGI yang lebih banyak daripada adegan live action, karena kisah yang dibawakan juga memiliki kedalaman cerita tersendiri yang sangat menarik untuk diikuti. Jujur, pada awalnya gue sempat ragu akan bisa menyukai film ini karena tampaknya penuh dengan hal-hal di luar akal sehat. Tetapi ternyata petualangan Wade Watts dalam menyelesaikan setiap tantangan di OASIS hingga interaksinya dengan teman-teman barunya efektif menyedot perhatian. Kecanggihan fiksi ilmiah dalam dunia tahun 2045 ini pun terbilang cukup meyakinkan, mengingat beberapa alat canggih yang ada dalam film ini sangat bisa diaplikasikan mengingat perkembangan teknologi di era 2018 sekarang ini.

Bagi mereka yang besar di tahun 80an dan 90an jelas akan mudah untuk jatuh cinta dengan film ini. Tidak hanya melihat dan bernostalgia dengan karakter-karakter dan benda-benda ikonik, tetapi juga mendengarkan lagu-lagu yang pernah tenar pada masanya. Gue pribadi bersorak riang ketika mendengar sekian detik lagu tema dari Back to the Future ketika Wade Watts mengeluarkan The Zemeckis Cubes (of course, karena sutradara dari Back to the Future adalah Robert Zemeckis!).






USA | Action / Science-Fiction | 140 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating Sobekan Tiket Bioskop:


- sobekan tiket bioskop tanggal 31 Maret 2018 -
----------------------------------------------------------
  • review film ready player one
  • review ready player one
  • ready player one movie review
  • ready player one film review
  • resensi film ready player one
  • resensi ready player one
  • ulasan ready player one
  • ulasan film ready player one
  • sinopsis film ready player one
  • sinopsis ready player one
  • cerita ready player one
  • jalan cerita ready player one

Komentar

  1. Film danur 2 bakal di review gk mas? Pengen tau pendapatnya soalnya ada yg bilang lumayan bagus Dan ada yg bilang buruk banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Danur 2 udah nonton. Reviewnya ngantri ya haha

      Hapus
  2. Kira-kira wajib IMAX ga bro nontonnya? Takutnya ga worth it nih klo ternyata ga perlu2 amat ke IMAX hehe
    Thanks in advance

    BalasHapus

Posting Komentar