Pacific Rim: Uprising - Review

"Sekuel yang hanya mengandalkan robot dan monster yang lebih besar, namun tidak lebih meyakinkan"

Lima belas tahun sejak proyek Jaeger menghentikan serangan Kaiju, bumi kembali terancam oleh serangan yang lebih besar. Proyek Jaeger yang kini telah mempersiapkan diri dengan robot-robot yang lebih besar dan lebih canggih, harus menghadapi monster yang lebih besar juga. Dipimpin oleh Jake Pentecost, anak dari kolonel Stacker Pentecost, seorang pemberontak namun harus menghadapi takdirnya sebagai pahlawan.

Pacific Rim (2013) adalah film yang spesial karena membangkitkan lagi nostalgia film-film robot raksasa melawan monster raksasa yang diprakarsai oleh Jepang. Belum lagi arahan sutradara dan penulis naskah Guillermo del Toro yang berhasil membuat film robot vs monster itu serealistis mungkin, sampai detil pengambilan gambar yang selalu menggunakan skala proporsional sehingga penonton bisa percaya bahwa robot dan monster itu sungguhan besar. Tapi antisipasi terhadap sekuelnya harus dikendalikan mengingat del Toro tidak menjadi sutradara dan penulis naskah (beliau lebih memilih menggarap The Shape of Water (2018), dan memenangkan Oscar).



Gue sangat suka dengan film pertamanya, tetapi tidak dengan film keduanya. Sederhana saja, gue tidak dibuat yakin dengan penggambaran dan jalan cerita yang disajikan dalam Pacific Rim: Uprising. Jaeger dan Kaiju raksasa yang ada tampak seperti mainan kecil yang dimiliki oleh anak-anak, mengingat penggambilan gambar sama sekali tidak menggunakan skala proporsional. Padahal hal ini sangat penting dan sederhana; tinggal sorot mobil atau tiang lampu atau pohon untuk berada dalam frame yang sama dengan si robot dan monster. Perbandingan hal yang kontras ini jelas penting untuk mengingatkan penonton bahwa ukuran-ukuran benda tersebut beda jauh.

Hal penting kedua yang gue kurang puas adalah segi cerita yang tampaknya memang hanya disasar untuk anak kecil. Ya memang hal-hal kecil yang kurang signifikan, tetapi ada satu titik di mana gue akhirnya pasrah dan atur-aja-deh; ketika para Kaiju bersatu menjadi Megakaiju macam Megazord-nya Power Rangers. Tetapi di luar berbagai kekurangannya, Pacific Rim: Uprising tetap menjadi tontongan yang menghibur (setidaknya untuk anak-anak. Ada banyak adegan pertempuran yang menarik, mulai dari Jaeger vs Jaeger, Jaeger vs Kaiju, hingga finalnya adalah Jaeger vs Megakaiju.





USA | 2018 | Action | 111 mins | Aspect Ratio 2.39 : 1

Rating Sobekan Tiket Bioskop:


- sobekan tiket bioskop tanggal 20 Maret 2018 -

----------------------------------------------------------
  • review film pacific rim uprising
  • review pacific rim uprising
  • pacific rim uprising movie review
  • pacific rim uprising film review
  • resensi film pacific rim uprising
  • resensi pacific rim uprising
  • ulasan pacific rim uprising
  • ulasan film pacific rim uprising
  • sinopsis film pacific rim uprising
  • sinopsis pacific rim uprising
  • cerita pacific rim uprising
  • jalan cerita pacific rim uprising

Komentar