The LEGO Ninjago Movie - Review

"Meski diberkahi visual yang luar biasa detil, namun sayang formula ceritanya tidak sekompleks dua film LEGO terdahulu"

Lloyd dan kelima temannya adalah ninja di malam hari dan pelajar sekolah di siang hari. Mereka harus melindungi kota Ninjago yang sering mendapat serangan oleh Garmadon dan pasukannya. Namun, ternyata Garmadon adalah ayah kandung dari Lloyd. Pertarungan para ninja dan pasukan Garmadon pun tak akan bisa terselesaikan selama Lloyd dan Garmadon belum menyelesaikan isu pribadi masing-masing. Sampai pada akhirnya kota Ninjago diserang monster mematikan, dan mereka semua harus bekerja sama untuk mencari senjata pamungkas yang paling pamungkas.

Ini adalah film ketiga LEGO sejak The LEGO Movie (2014) dan The LEGO Batman Movie (2017). Dua film sebelumnya, terlihat sekali bahwa para pembuat film tidak hanya menyasar penonton anak-anak, tetapi juga penonton dewasa dengan kompleksitas ceritanya. Tetapi sayangnya hal tersebut tidak dipertahankan hingga film ketiga, dengan bagaimana Ninjago tampak hanya menyasar anak-anak saja - terutama mereka yang memang memiliki mainan LEGO Ninjago. Yup, mainan Ninjago yang merupakan hak cipta dari LEGO sendiri sebagai lini pahlawan super versi mereka - yang dibuat untuk menyaingi lini pahlawan super DC dan Marvel yang berlisensi.


Urusan visual jelas tidak perlu dipertanyakan. Konsep animasi yang mirip stop-motion tetap dipertahankan, meski semuanya menggunakan teknik CGI. Yang menarik adalah untuk latar tanaman dan air, para pembuat film menggunakan elemen yang sebenarnya - bukan part LEGO seperti dalam The LEGO Movie. Detilnya juga luar biasa, apalagi sampai pada detil "battle damage" yang membuat semua karakter dalam film ini menjadi minifigure LEGO yang tidak mulus. Pada adegan-adegan robot raksasa yang bertarung, akan banyak mengingatkan anda pada film-filmnya Michael Bay, berhubung banyak sekali yang terjadi dalam satu frame layar.

Dari segi cerita sebenarnya tidak sebegitu jeleknya. Pembuat film mengikuti formula Disney akhir-akhir ini yang tidak membuat karakter baik-jahat sejelas hitam dan putih, melainkan memberikan sisi lain dari karakter penjahat. Namun jika ditaruh dalam standar film LEGO, Ninjago jelas yang paling lemah diantara dua pendahulunya. Dua film LEGO terdahulu bisa memberikan kisah yang kompleks dan berlapis, dengan bagaimana penonton anak-anak akan senang dan paham akan apa yang mereka lihat, dan penonton dewasa akan paham akan makna yang tidak terlihat. Hal ini yang tidak ada dalam Ninjago, yang jadi memberi kesan bahwa pembuat film terlalu malas untuk menggali makna dan interpretasi yang lebih dalam - atau setidaknya sedalam The LEGO Movie.



Rating:


USA | 2017 | Animation | 101 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

 - sobekan tiket bioskop tanggal 3 Oktober 2017 -

----------------------------------------------------------
  • review film lego ninjago movie
  • review lego ninjago movie
  • lego ninjago movie movie review
  • lego ninjago movie film review
  • resensi film lego ninjago movie
  • resensi lego ninjago movie
  • ulasan lego ninjago movie
  • ulasan film lego ninjago movie
  • sinopsis film lego ninjago movie
  • sinopsis lego ninjago movie
  • cerita lego ninjago movie
  • jalan cerita lego ninjago movie

Komentar