Avatar
sobekan tiket bioskop tertanggal 18 Desember 2009 adalah Avatar. pertama kali melihat trailer ini sekitar dua bulan yang lalu, gue engga terlalu tertarik nontonnya. gue pikir, ah ini hanya deretan film-film yang ingin mengulangi kesuksesan film epik fantasi macam Lord of the Rings. tapi setelah gue tahu bahwa ternyata film ini menyabet empat nominasi Golden Globe 2010; Best Original Score, Best Original Song, Best Director, dan nominasi ter-elite, Best Motion Picture.
Di masa depan, seorang veteran perang yang lumpuh bernama Jake, dibawa ke planet Pandora, yang dihuni oleh Na'vi, sebuah ras humanoid yang memiliki bahasa dan budaya mereka sendiri. Jake dan ilmuwan lainnya harus menggunakan avatar, tubuh Na'vi, untuk dapat bersosialisasi dengan para Na'vi. Kini, dia dan penduduk Bumi lainnya harus menemukan berada dalam situasi yang bertentangan satu sama lain dan budaya lokal.
ah, luar biasa! benar-benar luar biasa! James Cameron sekali lagi membuktikan ketangguhan dia dalam menciptakan film fiksi yang sanggup menyerap imajinasi penonton untuk masuk ke dalam cerita. jadi ingat bagaimana gue nonton dua sekuel Terminator dan cukup terserap dalam dunia robot melawan manusia tersebut. dan pastinya kita tahu gimana perasaan kita saat menonton Titanic. untuk Avatar ini, gue sendiri benar-benar serasa masuk ke dalam dunia Pandora ini selama kurang lebih 3 jam. jadi untuk nonton film ini, bukan hanya si Jake,tetapi kita juga seakan menggunakan mesin avatar untuk merasakan dinamika dalam kehidupan di planet Pandora ini. hal ini gue sadari setelah film selesai dan lampu studio dinyalakan, seperti ketika Jake terbangun dari mesin avatar dan harus kembali ke "dunia nyata".
gue engga menyangka bahwa 90% film ini akan menggunakan efek CGI. dan hasilnya sungguh luar biasa. sangat detail dan mendekati kenyataan. bagaimana si efek visual ini menciptakan setiap detil dari planet Pandora, termasuk hutan, pohon, binatang-binatang, tanah, air, api. dan hasilnya, kita bisa melihat dunia Pandora yang sangat indah ini. intinya, setiap gambar yang disajikan dalam film ini, gue sangat-sangat menikmatinya!
sebenarnya ceritanya cukup simpel, bagaimana si Jake yang tugas utamanya adalah sebagai "mata-mata" untuk mengetahui rahasia Na'vi, namun malah Jake menjadi berbalik membela Na'vi. namun kedalaman karakter yang digali lewat adegan dan dialog yang menjadikan cerita ini seperti hidup. apalagi dengan adegan-adegan dramatis dimana manusia menyerang suku Na'vi yang primitif. seakan-akan adegan-adegan ini secara sarkastis menyindir bagaimana negara-negara maju yang menjajah negara-negara terbelakang, bahkan secara senjata tentunya negara maju ini akan dengan mudah memenangkan perang diantara mereka. cerita dalam film ini juga secara tegas mengekspos bagaimana ketamakan manusia dalam menggali sumber daya alam, bahkan harus menebang pohon secara brutal dan membunuh makhluk hidup untuk mendapatkan yang mereka mau.
namun lewat film ini, sepertinya si pembuat film ini menyampaikan bahwa adalah baik juga untuk menjaga segala macam sumber daya alam yang ada. dan dalam cerita film ini ditambahkan bahwa sebenarnya segala macam tumbuhan dan hewan memiliki hubungan dengan jiwa nenek moyang peradaban dimana kita harus menghormatinya.
ga heran kenapa film ini mampu menyabet nominasi Best Original Score, karena memang score yang ada sangat-sangat pas dalam menggambarkan adegan dan cukup fleksibel untuk menggunakan score "primitif" dan score "modern".
entah ya, melihat suku Na'vi ini, dengan senjata primitif mereka, dengan warna kulit mereka, dengan bagaimana mereka menghormati segala macam tumbuhan dan hewan di sekitar mereka, mengingatkan gue akan suatu benua di bumi ini. yang kebetulan mendapat perlakuan yang sama dari "manusia". dijajah, disedot sumber daya alamnya, diberikan pendidikan, diajarkan bahasa Inggris. ;p
intinya, film ini sangat layak untuk ditonton lebih dari sekali!
rating?
9 of 10
Di masa depan, seorang veteran perang yang lumpuh bernama Jake, dibawa ke planet Pandora, yang dihuni oleh Na'vi, sebuah ras humanoid yang memiliki bahasa dan budaya mereka sendiri. Jake dan ilmuwan lainnya harus menggunakan avatar, tubuh Na'vi, untuk dapat bersosialisasi dengan para Na'vi. Kini, dia dan penduduk Bumi lainnya harus menemukan berada dalam situasi yang bertentangan satu sama lain dan budaya lokal.
ah, luar biasa! benar-benar luar biasa! James Cameron sekali lagi membuktikan ketangguhan dia dalam menciptakan film fiksi yang sanggup menyerap imajinasi penonton untuk masuk ke dalam cerita. jadi ingat bagaimana gue nonton dua sekuel Terminator dan cukup terserap dalam dunia robot melawan manusia tersebut. dan pastinya kita tahu gimana perasaan kita saat menonton Titanic. untuk Avatar ini, gue sendiri benar-benar serasa masuk ke dalam dunia Pandora ini selama kurang lebih 3 jam. jadi untuk nonton film ini, bukan hanya si Jake,tetapi kita juga seakan menggunakan mesin avatar untuk merasakan dinamika dalam kehidupan di planet Pandora ini. hal ini gue sadari setelah film selesai dan lampu studio dinyalakan, seperti ketika Jake terbangun dari mesin avatar dan harus kembali ke "dunia nyata".
gue engga menyangka bahwa 90% film ini akan menggunakan efek CGI. dan hasilnya sungguh luar biasa. sangat detail dan mendekati kenyataan. bagaimana si efek visual ini menciptakan setiap detil dari planet Pandora, termasuk hutan, pohon, binatang-binatang, tanah, air, api. dan hasilnya, kita bisa melihat dunia Pandora yang sangat indah ini. intinya, setiap gambar yang disajikan dalam film ini, gue sangat-sangat menikmatinya!
sebenarnya ceritanya cukup simpel, bagaimana si Jake yang tugas utamanya adalah sebagai "mata-mata" untuk mengetahui rahasia Na'vi, namun malah Jake menjadi berbalik membela Na'vi. namun kedalaman karakter yang digali lewat adegan dan dialog yang menjadikan cerita ini seperti hidup. apalagi dengan adegan-adegan dramatis dimana manusia menyerang suku Na'vi yang primitif. seakan-akan adegan-adegan ini secara sarkastis menyindir bagaimana negara-negara maju yang menjajah negara-negara terbelakang, bahkan secara senjata tentunya negara maju ini akan dengan mudah memenangkan perang diantara mereka. cerita dalam film ini juga secara tegas mengekspos bagaimana ketamakan manusia dalam menggali sumber daya alam, bahkan harus menebang pohon secara brutal dan membunuh makhluk hidup untuk mendapatkan yang mereka mau.
namun lewat film ini, sepertinya si pembuat film ini menyampaikan bahwa adalah baik juga untuk menjaga segala macam sumber daya alam yang ada. dan dalam cerita film ini ditambahkan bahwa sebenarnya segala macam tumbuhan dan hewan memiliki hubungan dengan jiwa nenek moyang peradaban dimana kita harus menghormatinya.
ga heran kenapa film ini mampu menyabet nominasi Best Original Score, karena memang score yang ada sangat-sangat pas dalam menggambarkan adegan dan cukup fleksibel untuk menggunakan score "primitif" dan score "modern".
entah ya, melihat suku Na'vi ini, dengan senjata primitif mereka, dengan warna kulit mereka, dengan bagaimana mereka menghormati segala macam tumbuhan dan hewan di sekitar mereka, mengingatkan gue akan suatu benua di bumi ini. yang kebetulan mendapat perlakuan yang sama dari "manusia". dijajah, disedot sumber daya alamnya, diberikan pendidikan, diajarkan bahasa Inggris. ;p
intinya, film ini sangat layak untuk ditonton lebih dari sekali!
rating?
9 of 10
gw emang berencana nonton pelm ini trutama karena faktor rekor budget produksi terbesar saat ini, jadi ingin tau semahal apa filmnya?
BalasHapusdan begitu mengetahui lo memberikan angka 9 dari skala 10 membuat gw semakin yakin walaupun belum nonton. :)
jd penasaran pengen nonton di bioskop..soalnya sya pikir biasa saja..setelah mas bikin skala 9..spertinya wajib ditonton..:D
BalasHapusfilmnya kkkkkkkkkeeeeeeeeeeeereeeeeeeeeeen abis, itu baru film animasi,
BalasHapusapalagi pas jake dapat toruk macto sejenis hewan terbang raksasa berwarna merah, yang paling ditakuti oleh suku na'vi bisa jake mengusainya, hebat ya yg biin film ini pak james camero salut