Inang - Review


Inang surprisingly good! Wah ini jadi film yang segar banget sih, khususnya untuk skena horor di Indonesia. Ternyata bisa loh film horor Indonesia sukses bikin merinding dan kaget nggak pake hantu-hantuan, setan-setanan, atau monster-monsteran. Cukup pakai mitologi budaya lokal Indonesia aja, jadi deh Midsommar versi kearifan lokal. Dalam hal ini, Inang pakai mitologi Jawa yang bernama Rabu Wekasan. 

Dalam budaya Islam Jawa, Rabu Wekasan ini jatuh di rabu terakhir di bulan Safar dan dipercaya membawa kesialan. Makanya di hari Rabu Wekasan ini banyak orang dilarang keluar rumah karena bisa tertimpa sial. Dalam film Inang, digambarkan orang yang lahir di Rabu Wekasan ini akan tertimpa sial selama hidupnya jadi mesti diruwat atau diadakan ritual tolak bala.


Kalau nggak salah, ini adalah film horor pertama dari sutradara Fajar Nugros. Film debut pula untuk penulis naskah Deo Mahameru. Di dua departemen inilah yang jadi pondasi dan kekuatan utama Inang yang berhasil jadi film horor yang atmosferik. Nggak bergantung pada hantu atau setan, tapi cukup pada mitos dan pamalih yang jadi kepercayaan orang Jawa. 

Yang gue kagum, akting setiap karakter yang nyaris tanpa cela dan merata ciamiknya. Naysila Mirdad sukses bikin gue kasian sekaligus nyumpahin karena karakternya dibuat nggak hanya polos tertindas aja tapi juga kadang nyebelin. Lydia Kandou dan Rukman Rosadi empat jempol deh buat mereka berdua. Dimas Anggara juga tampil meyakinkan dan bisa ngebawa film sampai akhir yang pahit.






- sobekan tiket bioskop tanggal 17 Oktober 2022 -
----------------------------------------------------------
review film inang
review inang
inang movie review
inang film review
resensi film inang
resensi inang
ulasan inang
ulasan film inang
sinopsis film inang
sinopsis inang
cerita inang
jalan cerita inang

Komentar