Wicked for Good - Review
Sinopsis
Wicked: For Good (2025) adalah film musikal fantasi epik yang disutradarai oleh Jon M. Chu dan dibintangi Cynthia Erivo sebagai Elphaba serta Ariana Grande sebagai Glinda, yang bersama-sama berjuang melawan rezim otoriter di Oz. Ketika Elphaba mengasingkan diri demi memperjuangkan hak-hak makhluk terpinggirkan dan Glinda menjadi juru bicara sang Penyihir Agung, keduanya akhirnya harus bersatu kembali untuk mengubah nasib Oz, melalui perjuangan moral, konflik persahabatan, dan lagu duet mengharukan yang jadi titik balik kisah mereka. Dengan visual spektakuler, karakter kuat, dan tema pemberdayaan serta persaudaraan, Wicked: For Good menjadi tontonan wajib bagi pencinta adaptasi Broadway, film musikal besar, dan kisah yang menantang stereotip baik-jahat.
Ulasan
Wicked For Good adalah sekuel kedua dan terakhir dari Wicked (2024). Diadaptasi dari panggung Broadway, Wicked For Good juga adaptasi dari Act 2 atau bagian kedua setelah intermission. Jadi setelah nonton Wicked bagian pertama tahun lalu dan pulang dengan kentang, akhirnya kita sekarang bisa berpuas diri dengan kisah yang ditutup dengan manis dan rapi dalam Wicked For Good ini.
Pertama-tama, bagi penonton yang menunggu-nunggu kemunculan Dorothy harus siap-siap menahan ekspektasi dulu. Dengan cerdas, film ini menghindari untuk mengeksploitasi kehadiran Dorothy dengan hanya meminimalisir kehadirannya, mulai dari hanya tampak belakang maupun bayangannya saja. Ini jelas keputusan jenius karena ini seakan mempertahankan magisnya kisah Dorothy agar tetap dalam koridor film The Wizard of Oz (1939). Wicked For Good juga memberikan alternatif jawaban akan kejadian dan latar belakang karakter yang ada dalam film klasik The Wizard of Oz.
Secara keseluruhan, gue malah lebih suka film kedua ini ketimbang film pertamanya. Di film pertama dengan durasi drama panggung yang hanya sekitar satu jam, terlihat sekali filmnya direnggangkan sedemikian rupa hingga berdurasi dua setengah jam lebih. Nah di film kedua ini terlihat jalan ceritanya lebih padat dan to the point. Tidak terasa ada adegan-adegan yang tidak perlu atau direnggangkan. Setiap adegan bermakna dan benar-benar membuat mata dan telinga penonton terbuai oleh audio dan visual yang ada di layar.
Wicked For Good juga konsisten mengangkat tema otoriter dan propaganda, di mana penguasa tunggal yang berusaha menggeser opini publik tentang siapa yang jahat dan siapa yang baik. Bahkan ada adegan keriuhan massa yang menuntut kematian dari si tokoh jahat dan mendukung orang yang ditugaskan untuk membunuhnya. Lumayan mengerikan menonton adegan tersebut ketika negara kita punya sejarah seperti yang terjadi di tahun 1965 dan dampak buruknya yang ada hingga saat ini.
Kesimpulan
Sebagai penutup, Wicked For Good terasa seperti hadiah manis setelah setahun menunggu kelanjutan kisah Elphaba dan Glinda. Film ini berhasil merangkum emosi, drama, dan musikalitasnya dengan jauh lebih fokus dan efektif dibanding bagian pertamanya. Buat gue, inilah bentuk adaptasi musikal yang ideal: tetap setia pada sumbernya, tapi juga tahu kapan harus menahan diri agar magisnya tidak hilang. Dan ketika lampu bioskop menyala, rasanya puas, lengkap, rapi, dan meninggalkan gema yang hangat di hati, persis seperti penutup dongeng yang seharusnya.
Skor Sobekan Tiket Bioskop: 4/5
Cocok untuk: pencinta adaptasi Broadway, film musikal besar, dan kisah yang menantang stereotip baik-jahat
Genre: Fantasy, Musical
Asal: Amerika Serikat
Durasi: 2 jam 17 menit
Sutradara: Jon M. Chu
Penulis Naskah: Stephen Schwartz, Winnie Holzman, Gregory Maguire
Pemain: Cynthia Erivo, Ariana Grande, Jeff Goldblum
- sobekan tiket bioskop tanggal 23 November 2025 -
Penulis Naskah: Stephen Schwartz, Winnie Holzman, Gregory Maguire
Pemain: Cynthia Erivo, Ariana Grande, Jeff Goldblum
- sobekan tiket bioskop tanggal 23 November 2025 -



Komentar
Posting Komentar