Tinggal Meninggal - Ulasan


Sinopsis

Tinggal Meninggal (2025) adalah film dark comedy debut sutradara Kristo Immanuel, yang mengisahkan Gema (Omara Esteghlal) seorang pemuda canggung yang tiba-tiba menjadi pusat perhatian usai ayahnya meninggal dunia. Namun, ketika perhatian itu memudar, Gema justru merancang kebohongan absurd seperti menciptakan skenario kematian untuk kembali merasakan hangatnya empati. Dengan humor pahit, refleksi sosial, dan dialog absurd bersama sosok Gema kecil, film ini memicu tawa sekaligus mengajak penonton merenungkan kebutuhan validasi di era individualistis, dan memadukan sindiran cerdas pada dinamika perhatian sosial modern

Ulasan

Rumah produksi Imajinari masih konsisten memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap talenta baru di kursi penulis naskah dan sutradara. Dengan cerita yang orisinil, kali ini Kristo Immanuel bermain-main di ranah kematian namun diramu dengan komedi gelap yang menggelitik dan mengundang tawa. Gue nggak nyangka penonton bisa diajak tertawa lepas di seputar isu tentang duka dan kematian. Dua hal ini jelas bertolak belakang dan Kristo Immanuel dengan piawai bisa meramu itu semua menjadi sebuah tontonan yang sangat menghibur.


Apa yang dialami Gema sangat mungkin dialami juga oleh banyak orang, terutama kaum introvert. Mungkin ide "berbohong soal kabar duka agar dapat simpati" selama ini hanya lewat di pikiran kita saja. Tapi lewat Gema, pemikiran ini tidak hanya bisa diwujudkan, tapi juga dielevasi dalam level ekstrim. Jadilah humor absurd yang sukses bikin gue ngakak rame-rame di bioskop.

Selain itu, film Tinggal Meninggal juga menjadi kritik sosial atas budaya mencari validasi bagi kita manusia sebagai makhluk sosial yang butuh penerimaan. Siapa yang sangka ternyata banyak dari kita yang rela berbohong, mulai dari hal kecil sampai hal besar, hanya agar bisa diterima di dalam kelompok. Mulai dari sewa kartu akses BUMN, sewa iPhone, hingga berlibur jalur Photoshop.




Kesimpulan

Pada akhirnya, Tinggal Meninggal nunjukin kalau horor-komedi lokal bisa tetap segar kalau berani main di ide yang nggak biasa. Kristo Immanuel berani ngulik tema seberat kematian lalu ngubahnya jadi bahan ketawa yang relate sekaligus nyelekit. Hasilnya, penonton bukan cuma dapat hiburan absurd yang bikin ngakak, tapi juga cermin kecil soal gimana kita sering haus validasi. Buat gue, ini salah satu film yang bakal gampang diomongin lagi setelah keluar bioskop, karena ceritanya nyeplos, mengena, tapi tetap ringan dicerna.

Skor Sobekan Tiket Bioskop: 4/5
Cocok untuk: penonton komedi dan film-film bertema kritik sosial di era modern




Genre: Komedi
Asal: Indonesia
Durasi: 2 jam
Sutradara: Kristo Immanuel
Penulis Naskah: Kristo Immanuel, Jessica Tjiu
Pemain: Omara N. Esteghlal, Nirina Zubir, Mawar Eva de Jongh

- sobekan tiket bioskop tanggal 17 Agustus 2025 -

Komentar