Dua Hati Biru - Review


Antisipasi gue untuk film Dua Hati Biru juga tidak setinggi itu. Menurut gue, film Dua Garis Biru (2019) ditutup secara final dan pasti - apalagi jika berbicara seputar kehamilan remaja di luar nikah. Ternyata layaknya hidup manusia - yang bahkan sampai mati jadi hantu pun bisa dijadikan film - memang pasti ada kelanjutan setelah anak dari Bima dan Dara lahir ke dunia.

Tentunya Dua Hati Biru fokus pada masa Bima dan Dara menjadi orang tua dari anak kecil berumur 4 tahun. Menjadi orang tua di usia 30an dan 40an saja tidak mudah, apalagi di usia 20an. Masa-masa di mana emosi dewasa muda belum matang, apalagi dengan kondisi pekerjaan dan penghasilan yang tidak menentu. Tentunya ini jadi permasalahan yang pastinya bisa dirasakan kebanyakan orang.


Tapi sayang menurut gue Dua Hati Biru membawa terlalu banyak permasalahan orang tua ke dalam satu film. Satu demi satu masalah ditumpahkan dalam durasi 1 jam 46 menit, mulai dari adaptasi balita terhadap ibu yang baru ditemuinya secara fisik, regulasi emosi, komunikasi antar orang tua, peran kakek-nenek, dan lain sebagainya. Gue sebagai penonton sampai merasa lelah di tengah film karena menumpuknya masalah yang tak kunjung habis.

Sebenarnya hal ini juga nampak di film pertamanya, tapi cukup tertutupi oleh beraninya film Dua Garis Biru menggambarkan isu kehamilan remaja. Belum lagi deretan simbol dan mise en scene yang ditebar di banyak adegan. Beruntung setiap permasalahan dalam Dua Hati Biru mendapatkan solusinya masing-masing, tapi dengan porsi yang berbeda tentunya. Ada solusi yang diberikan dalam satu adegan saja, ada solusi yang diberikan hanya lewat satu dialog saja.


Pujian jelas harus diarahkan pada Nurra Datau yang tampil brilian menggantikan Zara Adhisty. Menurut gue malah Nurra Datau pas memerankan Dara empat tahun kemudian yang telah menjelma sebagai seorang ibu. Ini dia Dara yang jauh lebih matang setelah kuliah 4 tahun sendirian di negeri orang, untuk kemudian harus merawat anak (dan suami) serta menjadi pencari nafkah keluarga. Sementara Bima yang menghabiskan durasi film untuk menemukan kembali emosi dan jati dirinya di usianya yang 21 tahun. 





- sobekan tiket bioskop tanggal 21 April 2024 -
----------------------------------------------------------
review film dua hati biru
review dua hati biru
dua hati biru movie review
dua hati biru film review
resensi film dua hati biru
resensi dua hati biru
ulasan dua hati biru
ulasan film dua hati biru
sinopsis film dua hati biru
sinopsis dua hati biru
cerita dua hati biru
jalan cerita dua hati biru

Komentar