Sobekan Tiket Terbaik di 2022



Tahun ke-16 gue mengumpulkan film-film terbaik yang gue tonton selama tahun kalender 2022. Tahun ini gue banyak nonton film yang bagus, unik, dan sangat menarik. Mulai dari gue tonton di bioskop sampai di platform streaming, untungnya setiap tontonan terdokumentasi dengan baik.

Cukup sulit nyusun daftar sepuluh film terbaik yang gue tonton di tahun ini, dan sangat terpaksa gue mengesampingkan banyak film bagus ke luar dari daftar ini. Ada Mencuri Raden Saleh yang pengen banget gue masukkin tapi susah. Ada pula A Hero dari sutradara dan penulis naskah Asghar Farhadi yang sayang banget harus gue diskualifikasi karena terindikasi ide ceritanya diambil secara ilegal dari pihak lain.

Akhirnya terkumpulah 10 film terbaik menurut gue yang gue tonton di tahun kalender 2022. Jadi ada beberapa film yang sebenarnya rilis tahun lalu, tapi gue baru tonton di tahun 2022. Daftar ini masih saja dipenuhi dengan film tentang perempuan atau dengan karakter utama perempuan. Di tahun 2022 juga rasanya film yang mengangkat isu kekerasan seksual terhadap perempuan juga semakin meningkat. Jadi nggak heran ada 4-5 film tentang isu kekerasan seksual ada dalam daftar ini.

Urutan di daftar ini gue buat secara subjektif tergantung minat dan kesenangan gue pribadi. Kalau ada yang nggak setuju atau ada film favorit kalian yang nggak ada di daftar ini, silakan komen di bawah!


|
|
|
|
|

10

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Noktah Merah Perkawinan membuktikan bahwa nggak selamanya adaptasi sinetron ke film itu ide buruk. Justru sebaliknya, film ini mengajarkan kita banyak hal tentang hubungan, komunikasi, dan hal sekecil apapun bisa merembet ke hal besar.

|
|
|
|
|

9

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Athena bukan saja jadi sajian kritik sosial yang vulgar, tapi juga kematangan dari produksi film yang kompleks. Banyak adegan one shot yang panjang tanpa edit, dan melibatkan banyak orang!

|
|
|
|
|

8

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Before, Now, and Then jadi film Indonesia yang sangat unik! Berdasarkan kisah nyata dan berlatar belakang Jawa Barat di tahun 1960-an jelas jadi salah satu film yang segar untuk ditonton di tahun 2022. Apalagi kisahnya tentang perempuan yang tertindah yang (sayangnya) masih relevan sampai sekarang.

|
|
|
|
|

7
Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Triangle of Sadness adalah komedi satire paling gila dengan kapitalisme dan komersialisme. Drama tiga babaknya memang absurd dan teatrikal, tapi sukses bikin ngakak terhadap setiap karakter dan jalan ceritanya.

|
|
|
|
|

6

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Gangubai Kathiawadi jelas jadi mengamankan posisi di Top 10 tahun ini. Bukan hanya kisah keren tentang biografi tentang kemandirian perempuan yang tertindas ini, tapi juga dibungkus visual yang stylish dan musikal yang ciamik.

|
|
|
|
|

5

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Cha Cha Real Smooth rasanya jadi film yang cukup personal buat gue. Bukan tentang Electra Complex, tapi lebih ke arah sulitnya mencari jati diri di masa transisi antara remaja menuju ke dewasa. Belum lagi gue selalu punya hati tersendiri untuk kisah romansa yang platonic dan berakhir sedih.

|
|
|
|
|

4

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Everything Everywhere All at Once jadi film yang nyaris sempurna tentang gratitude. Di antara semua semesta, nggak ada hidup dan jalan cerita yang lebih baik selain yang kita jalani saat ini, di semesta ini.

|
|
|
|
|

3

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Ngeri Ngeri Sedap jelas jadi film Indonesia paling favorit gue di tahun ini. Meski gagal nembus Top 15 Best International Feature di Academy Awards 2023, tapi udah berhasil mengamankan posisi di Top 10 tahun 2022 gue. Filmnya Indonesia banget dengan permasalahan yang sangat nyata dan dekat dengan kita semua.

|
|
|
|
|

2

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Promising Young Woman adalah versi sempurna dari Penyalin Cahaya (2021). Kisah investigasi kekerasan seksual dibawa dengan sangat stylish, gila, dan psikotik! Gaya berceritanya komikal dan surprisingly sangat ringan. Jadi cara yang komersil dan populer untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual pada wanita.

|
|
|
|
|

1

Klik / tap di sini untuk membaca ulasan

Decision to Leave jadi film dengan pengalaman menonton yang sangat unik! Yes master sinema sutradara Park Chan-Wook sekali lagi ngasih kisah tentang cinta yang terlarang dan berkembang jadi obsesi yang toksik. 

Komentar

Posting Komentar