Ted Lasso - Season 1 Review


Setelah selesai nonton 1 season dalam 1 minggu, gue berani bilang kalau Ted Lasso adalah salah satu series terbaik yang pernah gue tonton! Ya ampun maafin aku Ted Lasso, tahun lalu pas rilis gue mencibir karena gue kira ini cuma another American sitcom yang biasanya gue ga cocok sama komedinya. Tapi akhir-akhir ini setelah ngeliat banyak reviewnya bertebaran di linimasa dari orang-orang yang gue percaya, gue memutuskan untuk nyoba dan langsung jatuh cinta di episode pertama! Haaaaaaaaa!

Salah banget gue salah banget, ini bukan serial American sitcom biasa mentang-mentang durasi per episodenya cuma 30 menit. Ini kaya apa ya, ga ada pembanding yang tepat sih karena isinya bener-bener campur aduk antara American dan British. Dengan latar belakang London, kita melihat kebiasaan orang Inggris dari kacamata orang Amerika yang jadinya super kocak padahal mereka sama-sama berbahasa Inggris. Jadi deretan leluconnya juga campuran kadang American jokes kadang British jokes, dan ini yang bikin ngakak ngakak sih!


Ceritanya gue juga suka banget meski menjadikan sepak bola hanya sebagai latar belakang, melainkan fokus pada perkembangan setiap karakter yang ada. Setiap karakter yang ada bener-bener nyentuh hati sih, entah karena kocak nggak ketulungan, nyebelin nggak ketulungan, atau kharismatik nggak ketulungan. Jadi gampang untuk jatuh hati di setiap dialognya. Nah perkembangan karakternya juga terlihat jelas dan ada perbedaan 180 derajat dari awal hingga akhir season - terlepas menang atau kalahnya AFC Richmond di pertandingan.

Aduh gue suka banget sama semuaaaaa karakter yang ada di serial ini. Iya oke Ted Lasso pastinya ya, bagusnya nggak cuma dikasih lihat yang positif-positif aja tapi juga ada momen-momen hancurnya. Jadi ya seoptimis-optimisnya seorang Ted Lasso, dia cuma manusia biasa yang bisa sakit hati dan marah-marah juga. Lalu gue suka sama Nate the Great ya ampun gue selalu punya hati sama karakter-karakter terpinggirkan kaya gini nih. Siapa sih yang nggak ngakak sama entrance-nya Dani Rojas??? 


Higgins super kocak dan si bu bos Rebecca juga kharismatik banget. Lalu ada Keeley Jones yang gue kira bakal jadi karakter tipikal cewe bule kurang berotak tapi ternyata karakternya much more than that! Karakter ini ternyata jadi representasi karakter wanita independen yang bisa berdiri sendiri nggak tergantung sama pemain sepak bola ganteng dan kaya raya. Duet Keeley dan Rebecca jelas jadi karakter wanita super yang cadas banget dilihat di layar.

Satu hal yang kena banget di gue adalah prinsip Ted Lasso yang bukan nyari menang atau kalah - tapi "coaching" agar setiap orang bisa mencapai potensi maksimalnya. Meski pada akhirnya dia harus dihadapkan pada situasi khusus yang idealisme tersebut harus dikesampingkan terlebih dahulu. Life coaching ini yang bener-bener kejadian ke semua orang, nggak cuma para pemain sepak bolanya aja. Pokoknya setiap orang yang bersentuhan dengan seorang Ted Lasso pasti belajar sesuatu dan berkembang lebih baik dalam hidupnya.

Iya, termasuk gue sebagai penontonnya.






- ditonton di Apple TV+ -
----------------------------------------------------------
review film ted lasso series apple tv+
review ted lasso series apple tv+
ted lasso series apple tv+ movie review
ted lasso series apple tv+ film review
resensi film ted lasso series apple tv+
resensi ted lasso series apple tv+
ulasan ted lasso series apple tv+
ulasan film ted lasso series apple tv+
sinopsis film ted lasso series apple tv+
sinopsis ted lasso series apple tv+
cerita ted lasso series apple tv+
jalan cerita ted lasso series apple tv+

Komentar