Sherlock Holmes

sobekan tiket bioskop tertanggal 8 Januari 2010 adalah Sherlock Holmes. semenjak ngeliat trailernya pertama kali beberapa bulan yang lalu, gue langsung niat untuk nonton film ini. selain karena ingin mengetahui lebih jauh tentang karakter si detektif jenius ini, gue ingin melihat lagi akting dari Robert Downey, Jr yang sukses memerankan Ironman. apalagi dia akan berduet dengan Jude Law.

Dalam sebuah penggambaran ulang yang dinamis dari tokoh terkenal ciptaan Conan Doyle - Sherlock Holmes, kali ini membawa Holmes dan mitra nya yang berbadan tegap, Watson, menuju tantangan terakhir mereka. Menampilkan kemahirannya bertempur sebagaimana kepandaiannya yang sudah melegenda, Holmes akan bertarung untuk membekuk musuhnya dan membongkar rencana mematikan yang bisa menghancurkan negaranya.

film yang cukup cerdas. tipikal film ini mirip dengan National Treasure dan DaVinci Code, dimana si karakter utama terbilang cukup jenius di bidangnya dan dapat memecahkan setiap permasalahan melalui pemikirannya dengan cukup cepat. tipikial film seperti ini memang sangat kuat pada si karakter utama karena dia yang memegang kendali jalannya film ini, seberapa cepat dia dapat memecahkan teka-teki yang ada dan bagaimana sepak terjang dia untuk meraih petunjuk berikutnya.

untuk itu, Robert Downey, Jr sangat cocok untuk memerankan peran Holmes yang jenius, peka, namun terlampau eksentrik. yap, memang rada mirip dengan karakter Tony Stark dalam Ironman. tapi tetap karakter Holmes sangat menarik untuk disimak, selain karena daya pikirannya yang kelewat jenius dan juga karena gaya eksentriknya. oya, untuk perannya sebagai Holmes, Mr. Downey meraih nominasi sebagai Aktor Terbaik dalam film Musical or Comedy. Jude Law juga bermain cukup apik menjadi Dr. Watson, teman setia yang selalu mengiringi sepak terjang Holmes.

dari segi cerita, gayanya cukup mirip dengan film-film teka-teki. dimana ada petunjuk dan ada petunjuk di balik petunjuk. dan selalu diselesaikan dengan cara yang mengesankan penonton oleh karakter utamanya. diselesaikan dengan sangat baik oleh klimaks namun sayang, anti-klimaks dan adegan penutupnya yang open-ended terlalu dicampuri oleh tujuan komersial.
menurut gue, entah kenapa cita rasa British dari Guy Ritchie dalam menyutradarai film ini sedikit memudar. memang beliau masih mempertahankan black humor tapi sedikit sekali sinematografi yang nyeleneh dan memukau mata, seperti yang ditampilkannya dalam film Snatch. tapi salut untuk Hans Zimmer yang cukup apik dalam meramu score dalam film ini. paduan musik klasik dengan tambahan efek suara sangat pas dalam mengiringi setiap adegan yang ada.
recommended to watch, apalagi untuk mahasiswa Psikologi yang udah mengambil mata kuliah Psikologi Forensik ;p

rating?
8,5 of 10

Komentar