Oxygen - Review


Oxygen adalah versi modern dan sci-fi dari Buried, drama solo survival di dalam kotak berukuran 2x1 meter. Dipimpin oleh Melanie Laurent dan segala kecanggihan teknologi modern di cryogenic pod, Oxygen malah membuat Buried lebih menantang dan lebih gahar. Gimana nggak, Melanie Laurent masih ditemenin sama virtual assistant yang super canggih dan bisa googling segala. Sementara Ryan Reynolds cuma mengandalkan telepon genggam dan korek! 

Tapi bukan berarti Oxygen sejelek itu, nggak juga sih. Masih menegangkan juga karena kecanggihan teknologi tidak serta merta membuat Melanie Laurent bisa keluar dari kotak itu. Ada plot twist yang lumayan bikin gue nganga di akhir film, untuk kemudian penulis naskah Christie LeBlanc layak diberikan tepuk tangan atas jalan cerita yang solid. Gue suka banget sama unsur scifi yang ada di sini, sangat segar dan baru yang rasanya belum pernah diangkat oleh medium manapun.



Lalu ada di mana peran Alexander Aja? Oh ya jelas di bagian tusuk-menusuk daging dan darah. Meski unsur gore-nya terbilang sangat minim untuk ukuran Alexander Aja, tapi di bagian-bagian itu lumayan bikin gue menyipitkan mata. Memang nggak banyak darah, tapi dari visualisasi yang ada sudah cukup signifikan lah membayangkan rasa sakit yang ada di layar.






- ditonton di Netflix -
----------------------------------------------------------
review film oxygen
review oxygen
oxygen movie review
oxygen film review
resensi film oxygen
resensi oxygen
ulasan oxygen
ulasan film oxygen
sinopsis film oxygen
sinopsis oxygen
cerita oxygen
jalan cerita oxygen

Komentar