Tenet - Review


Akhirnya kesampean juga nonton film terbarunya Christopher Nolan ini di bioskop. Ya memang ini adalah tipikal film yang harus ditonton berkali-kali. Jadi begitu rahasianya untuk dapat banyak ticket admission; buat film serumit mungkin (tapi bagus secara kualitas) sehingga membuat penonton (baca: fans) mau ngeluarin duit lagi untuk nonton ulang di bioskop.

Di bioskop ya catat, bukan di rumah lewat streaming service yang legal. Karena apa? Suara dan scoring dari Ludwig Goransson kayaknya mau nyaingin Hans Zimmer dengan ngasih melodi yang dibalik notasinya. Yup biar sejalan dengan tema film ini yaitu time inversion. Gue nggak bisa ngejelasin panjang lebar soal time inversion, tapi banyak video youtube dengan visual yang oke untuk ngejelasin itu.

Intinya time inversion ini adalah ada objek atau orang yang bukan bergerak "maju ke depan" sesuai waktu normal tapi bergerak mundur ke belakang berkebalikan dari waktu normal. Ribet ya? Tunggu sampai alat Turnstile muncul di pertengahan film dan gue udah nyerah untuk mengejar ketertinggalan logika gue. "Don't think of it, just feel it" kata ilmuwan yang diperankan Clemence Poesy di awal film yang ngejelasin gimana kok pistol yang ditembakkin bisa menangkap peluru.


Sebagaimanapun ribetnya konsep time inversion dengan mengambil konsep time travel closed loop macam Prisoner of Azkaban, satu yang gue salut adalah betapa detil dan akuratnya Christopher Nolan menerapkan konsep ini sampai ke ranah fisika dan kimia. Waktu dan gerak terbalik, termasuk juga entropi energi. Jadi si orang inverted kalau kena api bukannya ngerasa panas malah ngerasa dingin. Ini juga sebabnya semua orang inverted pakai masker oksigen karena paru-paru mereka nggak bisa menghirup oksigen di dunia inverted. Udah mulai pusing? Iya sama, yuk ngerujak aja deh kita.

Ya intinya sih, Tenet ini ngasih konsep yang super unik meski sangat-sangat kompleks untuk penonton kebanyakan. Suatu konsep perjalanan waktu yang belum pernah dieksplor sebelumnya oleh sineas manapun yang nggak sepintar dan segila Christopher Nolan. Bagi gue sebagai fans garis keras beliau, sayangnya Tenet belum bisa jadi favorit gue karena film ini memberikan pengalaman menonton yang sulit. Buat gue, film itu bukan cuma keren-kerenan dan pinter-pinteran doang tapi juga ngasih sesuatu ke penontonnya. Sayangnya, Tenet nggak ngasih sentuhan personal itu ke penonton - masih kalah jauh dari Interstellar dan Inception yang ngasih emosi dan hubungan antara ayah dan anak.






- sobekan tiket bioskop tanggal 16 Februari 2021 -
----------------------------------------------------------
review film tenet christopher nolan
review tenet christopher nolan
tenet christopher nolan movie review
tenet christopher nolan film review
resensi film tenet christopher nolan
resensi tenet christopher nolan
ulasan tenet christopher nolan
ulasan film tenet christopher nolan
sinopsis film tenet christopher nolan
sinopsis tenet christopher nolan
cerita tenet christopher nolan
jalan cerita tenet christopher nolan

Komentar