Solo: A Star Wars Story - Review

"Penuh dengan referensi yang sangat menghibur para fans Star Wars, tetapi juga nyaman dinikmati bagi penonton pendatang baru"

Sebelum terjebak dalam perang antara Rebel dengan Empire, Han Solo pada masa mudanya adalah seorang pencuri kelas kakap untuk bertahan hidup di galaksi yang kejam. Kisahnya dimulai ketika Han Solo berhasil kabur dari planet Correlia yang ditindas oleh penguasa bengis. Kemudian Han bergabung dengan tim kecil Tobias Beckett yang bertahan hidup dengan mengerjakan misi mencuri bahan bakal termahal di galaksi; coaxium. Pada masa-masa itulah Han bertemu dengan ko-pilot sekaligus sahabatnya Chewbacca serta kapten Lando Calrissian.

Solo: A Star Wars Story adalah film yang sangat menyenangkan untuk ditonton. Setiap pekerjaan dan petualangan dari Han Solo dan teman-temannya tidak hanya seru dan menegangkan, tetapi juga memiliki tempo yang cepat dan cenderung tidak memberikan kesempatan pada penonton untuk bernafas. Berhubung ini adalah origin story dari salah satu karakter paling fenomenal (dan yang telah dimatikan dalam seri terakhir Star Wars), rasanya film ini masih dapat dinikmati dengan nyaman bagi mereka yang tidak familiar dengan dunia Star Wars. Ketidaktahuan tentang apa yang Han Solo dan Chewbacca lakukan selama di Episode IV, V, dan VI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman menonton film ini.



Sebaliknya, bagi die-hard fans film ini akan terasa sangat spesial dan memancing pekikan kesenangan. Solo: A Star Wars Story sangat penuh dengan referensi terhadap Star Wars Saga. Mulai dari hal kecil seperti dialog "move along" dari seorang Stormtrooper, hingga kemunculan karakter-karakter yang pernah ada dalam Episode I, II, dan III (no spoiler intended). Saking banyaknya referensi dalam film ini, tampaknya akan sangat seru untuk berlomba menemukan setiap referensi yang ditanamkan oleh sutradara Ron Howard dalam film ini.

Terlepas dari pergantian sutradara menjadi Ron Howard yang harus syuting ulang 80%, film ini tampil dengan atmosfer yang sungguh berbeda dari Star Wars Saga lainnya. Karakter Han Solo dan teman-temannya yang notabene seorang pencuri ulung demi keuntungan sendiri, benar-benar dihidupkan dan dihayati sebagai atmosfer utama film ini. Maka tidak heran jika kisah Solo: A Star Wars Solo penuh dengan tipu daya dan twist macam trilogi Oceans. Yup, ini adalah kisah Star Wars versi anti-hero yang penuh dengan misi pencurian penuh tipu daya di luar angkasa.


Dengan 133 menit, rasanya sangat mudah untuk jatuh hati pada setiap karakter yang muncul dalam film ini. Perkembangan karakter yang sangat baik ini entah pengaruh dari solidnya naskah atau penampilan cemerlang dari setiap aktor dan aktrisnya. Alden Ehrenreich jelas menjawab keraguan semua orang dengan memerankan Han Solo dengan sangat meyakinkan dan sangat kharismatik. Woody Harrelson tidak hanya mempertahankan performa baiknya, tetapi juga sanggup menyeimbangkan diri dengan rekan-rekan "junior"nya. Selain Emilia Clarke yang perlu diberi tepuk tangan berdiri, Donald Glover jelas patut dipuji setinggi-tingginya dalam memerankan Lando Calrissian yang narsis.






USA | 2018 | Action / Adventure | 133 mins | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating Sobekan Tiket Bioskop:


- sobekan tiket bioskop tanggal 21 Mei 2018 -

----------------------------------------------------------
  • review film han solo star wars story
  • review han solo star wars story
  • han solo star wars story movie review
  • han solo star wars story film review
  • resensi film han solo star wars story
  • resensi han solo star wars story
  • ulasan han solo star wars story
  • ulasan film han solo star wars story
  • sinopsis film han solo star wars story
  • sinopsis han solo star wars story
  • cerita han solo star wars story
  • jalan cerita han solo star wars story

Komentar