Postingan

Latest Review

Snow White - Review

Gambar
Melanjutkan misi Disney membuat film live action dari setiap film animasi klasiknya, film Snow White adalah adaptasi dari film animasi Snow White and the Seven Dwarfs (1937). Putri Salju versi tahun 2025 ini juga sekaligus memberikan update yang sesuai dengan situasi modern, di mana perempuan bisa menjaga dirinya sendiri sekaligus mengalahkan tokoh antagonis. Pemilihan Rachel Zegler sebagai Putri Salju dan Gal Gadot sebagai Ratu Jahat memang menuai kontroversi. Rachel Zegler memang punya suara yang brilian dan menghidupkan setiap adegan musikal yang ada. Tapi menurut gue penampilannya masih kurang 100% sebagai seorang putri yang diperdaya untuk kemudian bisa melawan balik. Sementara Gal Gadot resmi menempatkan film ini sebagai akting terburuk dia. Terutama di setiap adegan musikal ketika dia harus menari dan bernyanyi. Gue cukup suka dengan pilihan akhir cerita yang berbeda jauh dengan versi tahun 1937. Di film animasi klasiknya, Putri Salju digambarkan sebagai karakter perempuan yang...

Jumbo - Review

Gambar
Ini dia film animasi karya anak bangsa dari rumah produksi Visinema yang paling ditunggu-tunggu di tahun ini. Tentu saja karena animasinya model 3D yang visualnya sekelas Pixar atau studio animasi Hollywood lainnya. Dikerjakan oleh 400 orang selama 5 tahun benar-benar membuahkan hasil yang luar biasa. Ketika duduk di dalam bioskop, gue langsung dibuat tercengang dan kagum oleh visual animasi yang ada di layar. Benar-benar membuat bangga Indonesia yang akhirnya bisa membuat film animasi sekelas ini. Gambarnya nggak hanya bagus dan mulus, tapi juga penuh dengan tekstur yang detil mulai dari rambut, buku, boneka, hingga baju. Tekstur dalam film animasi ini adalah salah satu teknik yang lumayan sulit, tapi bisa dikerjakan dengan hasil yang luar biasa. Ceritanya sendiri gue cukup suka dan cenderung sederhana. Don yang dijuluki Jumbo oleh teman-temannya berniat ikut pentas tapi suatu hari dikejutkan oleh datangnya hantu anak wanita yang meminta bantuannya untuk mencari hantu orang tuanya. Ja...

Novocaine - Review

Gambar
Novocaine adalah nama dari obat bius lokal yang biasa digunakan dokter gigi, tapi di film ini adalah julukan bagi karakter utama yang menderita sindrom super langka  Congenital Insensitivity to Pain . Premisnya menarik sekali karena orang yang menderita sindrom ini tidak dapat merasakan rasa sakit. Di atas kertas ini seperti kekuatan manusia super, tapi sebenarnya di balik itu ada banyak penderitaan yang dialami oleh penderita. Salah satunya tidak bisa makan makanan solid karena secara tidak sengaja akan menggigit lidah sendiri. Di samping fakta medis yang sedikit banyak dilempar lewat film ini, Novocaine jadi film aksi-komedi yang sangat menghibur. Beberapa kali gue dibuat ketawa ngakak oleh satu-dua adegan yang ada. Rasanya ini juga jadi satu-satunya film yang menampilkan adegan penyiksaan tapi penonton malah dibuat tertawa terbahak-bahak karenanya. Padahal adegannya sangat sadis dan grafis, tapi karena karakter utama kita tidak bisa merasakan sakit jadinya cukup kocak. Yang memb...

Mickey 17 - Review

Gambar
Setelah mengetahui Bong Joon Ho akan mengadaptasi buku Mickey7 karya Edward Ashton, gue menyempatkan diri untuk baca bukunya terlebih dahulu. Semua ini tentu karena ekspektasi berlebih setelah Parasite (2019) yang sukses besar baik di komersial maupun di berbagai penghargaan bergengsi. Apalagi sudah 6 tahun berlalu sejak BJH terakhir merilis filmnya, ditambah Mickey 17 menandakan kembalinya BJH ke Hollywood sejak Okja (2017). BJH masih saja konsisten menelurkan film yang mencampuradukkan kotak-kotak genre yang selama ini kita tahu. Sulit untuk menempatkan Mickey 17 ke dalam kotak genre konvensional; sci-fi iya, komedi iya, romansa juga iya. Yang jelas, film ini jelas dalam menyampaikan pesan tentang tidak etisnya teknologi kloning pada manusia. Tidak ketinggalan juga isu kelas sosial yang selalu ada dalam setiap film karya BJH, meski sangat tipis ada dalam Mickey 17. Tapi menurut gue, jika dibandingkan dengan film-film pendahulunya seperti Parasite (2019) atau Snowpiercer (2013), Micke...

No Other Land - Review

Gambar
Film dokumenter No Other Land adalah salah satu film yang mendapat banyak piala di berbagai penghargaan dan festival sebagai film dokumenter terbaik. Puncaknya tentu di Academy Awards 2025 di mana film ini membawa pulang piala Oscar di kategori Best Documentary Feature . Film ini juga menjadi film Palestina pertama yang membawa pulang piala Oscar. Satu lagi hal spesial yang ada dalam film ini adalah ini hasil kolaborasi antara aktivis Palestina dan jurnalis Israel, Basel Adra dan Yuval Abraham. No Other Land mengabadikan pengusiran warga desa Masafer Yatta oleh militer dan pemukim Israel di daerah Tepi Barat, Palestina. Basel Adra, ditemani oleh teman barunya Yuval Abraham mendokumentasikan setiap pengusiran ini dari tahun 2019 sampai dengan 2023. Nonton film dokumenter berdurasi 1 jam 32 menit ini jelas membuat darah mendidih dan emosi memuncak. Sulit untuk menahan nggak ikutan melempat batu ke layar melihat para tentara dan warga Israel yang semena-mena mengusir warga Palestina ya...

I'm Still Here - Review

Gambar
Setelah perhelatan Academy Awards 2025 usai, memang layak I'm Still Here ditayangkan ulang di bioskop karena membawa pulang Best International Feature di Oscar tahun 2025. Meski sudah bisa ditonton di KlikFilm atau berbagai link bajakan, tapi gue tetap bersikeras untuk menonton film ini di bioskop demi pengalaman menonton yang maksimal. Film asal Brazil ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Marcelo Paiva yang menceritakan kisah nyata penghilangan paksa ayahnya di tahun 1971 oleh rezim militer akibat dituduh subversif dan komunis. Familiar dengan kisahnya? Betul sekali, Brazil yang dikudeta militer tahun 1964 memang termasuk dalam rangkaian kudeta pemerintahan di beberapa negara di seluruh dunia sebagai akibat langsung dari perang dingin Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Ini bedanya antara Brazil dengan Indonesia, yang sudah beberapa langkah lebih maju soal pelanggaran HAM yang terjadi. Pemerintah Brazil sudah mengakui pelanggaran HAM yang pernah terjadi, para sineas sudah ...

The Monkey - Review

Gambar
The Monkey diberkahi 3 nama besar yang membuat gue sangat tertarik nonton film horor ini. Ada nama Stephen King sebagai penulis cerita pendek kisah ini dan terlibat dalam penulisan naskah bersama sutradara dan penulis naskah Osgood Perkins. Ada juga nama James Wan sebagai produser di film ini. Osgood Perkins sebelum ini juga gemilang sebagai sutradara dan penulis naskah dalam Longlegs (2024). Gue baru sadar film ini masuk ranah gore/slasher lewat adegan pembuka dengan violence over-the-top . Adegan pembuka ini juga berhasil set the tone keseluruhan film berdurasi 1 jam 38 menit ini. Selain grafis kekerasan penuh daging dan darah, ada juga selipan dead-beat comedy yang menyeimbangkan tensi. Elemen komedi ini yang membuat gue selalu bingung, harus tersenyum/tertawa atau nggak karena ini menyangkut kematian seseorang dengan cara yang imajinatif dan sangat sadis. Seperti kisah-kisah dari Stephen King lainnya, The Monkey juga kuat dengan kisah hubungan nggak harmonis antara ayah-anak dan...

A Complete Unknown - Review

Gambar
Satu lagi film yang mendapat 8 nominasi Academy Awards 2025 bisa tayang di bioskop Indonesia meski lokasi terbatas. Bercerita tentang biografi Bob Dylan di awal-awal kesuksesannya, memang ini tipikal film niche yang hanya akan menjaring sekelompok kecil orang. Gue bukan pendengar Bob Dylan, tapi senang bisa nonton di depan bapak-bapak yang lafal menyanyikan beberapa lagu yang ada di film. Durasi 2 jam 20 menit jelas cukup untuk menceritakan awal karir Bob Dylan, sekaligus memperdengarkan banyak lagu karya Bob Dylan sekaligus Joan Baez. Gue 100% roaming dengan semua lagu yang ditampilkan, tapi cukup menikmati karena genre folk lumayan familiar di telinga gue. Tapi gue bisa membayangkan fans Bob Dylan akan bersuka ria ketika menonton film ini. Gue juga nggak familiar dengan kisah dan karakteristik Bob Dylan. Tapi lewat film ini gue bisa melihat memang dia ini musisi yang eksentrik dan acuh tak acuh. Sering kali keputusan dan tingkah lakunya membuat orang sebal bahkan sakit hati. Terutama...

Conclave - Review

Gambar
Sebagai seorang Katolik yang mengikuti konklaf 2x selama hidupnya, gue semangat banget mau nonton film ini. Apalagi setelah film ini dapat nominasi Oscar di 8 kategori, masih gurih banget nggak tuh. Ditambah lagi dengan kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang akhir-akhir ini kritis, kisah dalam film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini bisa jadi mendekati akurat. Gambarnya sendiri sangat indah seakan-akan setiap frame adalah lukisan. Cantiknya sinematografi ini sayangnya tidak mendapat nominasi Oscar di bidang sinematografi.  Film ini dimulai dengan adegan yang sangat intens; Paus mangkat! Sede vacante , bahasa latin dari "Tahta Suci kosong", setiap liturgi dan kebiasaan ketika Paus meninggal di dunia dalam film ini sangat akurat dengan aslinya. Sebenarnya nyaris seluruh film ini cukup akurat menggambarkan kebiasaan Vatikan dalam memilih Paus baru, sebuah tradisi yang berumur dua ribu tahun lebih. Jadi betapa senangnya gue bisa melihat lebih dalam apa yang terjadi dala...

Captain America: Brave New World - Review

Gambar
Ini dia film pertama Sam Wilson sebagai Captain America, melanjutkan tongkat estafet dari Steve Rogers. Kisahnya kali ini juga tidak banyak bersinggungan dengan film atau serial MCU lain kecuali Eternals (2021). Mungkin ini adalah salah satu usaha MCU untuk sedikit menaikkan pamor Eternals yang flop, sekaligus mengurangi kewajiban penonton untuk menonton semua film dan serial yang ada dalam MCU. Kisah Brave New World sendiri masih dalam koridor ciri khas film-film Captain America yang berhubungan dengan kejahatan internasional. Kali ini, Thaddeus Ross diperankan oleh Harrison Ford yang menggantikan William Hurt yang meninggal di tahun 2022. Thaddeus Ross berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat, dan sekali lagi Captain America versi Sam Wilson harus mengalami dilematis apakah mengikuti keinginan pemerintah AS atau bergerak secara independen. Untuk kisah investigasi kejahatan internasionalnya sendiri cukup mudah untuk diikuti karena memang film ini juga ditujukan untuk anak-anak. Deret...