Anatomy of a Fall - Review


Jarang-jarang ada film Eropa yang menang Palme d'Or di Cannes Film Festival (penghargaan tertinggi) tayang secara komersil di bioskop tanah air. Apalagi Anatomy of a Fall juga baru membawa pulang 2 piala Golden Globes di kategori Best non-English Language Film dan Best Screenplay. Maka dari itu, nonton di bioskop jadi sebuah keharusan tersendiri. 

Durasi 2 jam 31 menit sama sekali nggak berasa dan nggak memantik rasa bosan. Dari awal, gue sudah dibuat penasaran dan cukup bersimpati pada karakter yang ada di layar. Sang suami meninggal karena jatuh dari ketinggian, sementara sang istri harus menghadapi hukum karena dirinya berada di lokasi kejadian. Sementara anaknya yang buta harus menjadi saksi dan mengalami dilema moral.


Ini bukan saja sebuah kisah tentang hubungan dan dinamika suami dengan istri setelah sebuah kejadian tragis menimpa mereka. Ini bukan pula kisah kriminal dan court-room drama yang penuh perdebatan seru antara pengacara dan jaksa. Tapi menurut gue, kisah ini menunjukkan betapa kita nggak bisa menilai suatu peristiwa hanya dari sekelumit adegan atau kejadian.

Berkali-kali hal tersebut direpresentasikan dalam film. Mulai dari yang paling sederhana, adanya mayat di atas salju dan beberapa petunjuk di sekitarnya. Jelas hal yang terlihat jelas di mata ini tidak cukup untuk mendeskripsikan suatu kejadian. Kemudian ada hal mendengar percakapan sang ibu dan ayah dari kejauhan, sampai gongnya adalah mendengar rekaman pertengkaran sengit antara ibu dan ayah. Tetap saja rekaman pertengkaran itu, meski panjang dan penuh emosi, masih belum cukup menggambarkan hubungan mereka secara komprehensif.


Jadi sulit rasanya untuk menggambarkan satu peristiwa yang lengkap dengan konteksnya hanya berdasarkan sebuah anatomi dari satu adegan. Entah apakah adegan itu melihat dari jauh, mendengar dari jauh, atau bahkan mendengar satu percakapan utuh. Ternyata ada cerita yang lebih rumit, kompleks, dan utuh di balik itu semua. Sebuah cerita yang bahkan masih sulit untuk mendapat kisah utuhnya jika si pencerita kurang piawai menyampaikan lewat kata. Jadi pesan moralnya jelas jangan mudah memberikan label atau cap pada secuplik hal atau kejadian saja.






- sobekan tiket bioskop tanggal 20 Januari 2024 -
----------------------------------------------------------
review film anatomy of a fall
review anatomy of a fall
anatomy of a fall movie review
anatomy of a fall film review
resensi film anatomy of a fall
resensi anatomy of a fall
ulasan anatomy of a fall
ulasan film anatomy of a fall
sinopsis film anatomy of a fall
sinopsis anatomy of a fall
cerita anatomy of a fall
jalan cerita anatomy of a fall

Komentar

  1. Only on selected theaters tho :') anak kabupaten ga kebagian huhu

    BalasHapus

Posting Komentar