Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Wind River - Review

Gambar
"Drama kriminal dengan visual yang cantik, serta gaya bercerita penuh misteri yang efektif menarik emosi" Di sebuah daerah terpencil dengan musim dingin hebat, ditemukan mayat seorang wanita keturunan asli Amerika dengan penyebab kematian yang misterius. Agen FBI yang tampak belum pengalaman pun dipanggil untuk menginvestigasi. Dia dibantu oleh seorang pemburu dan pelacak lokal yang familiar dengan tempat tersebut. Penyelidikan itu pun membawa mereka kepada fakta gelap tentang kehidupan masyarakat Native Americans di tempat yang terisolir tersebut. Taylor Sheridan adalah penulis naskah yang namanya sudah malang-melintang di Oscar setiap tahunnya, dengan Sicario (2015) dan Hell or High Water (2016). Tahun ini, Taylor Sheridan pun menduduki kursi sutradara untuk film yang ditulisnya sendiri dalam Wind River . Konon, film ini adalah seri terakhir dari trilogi "American Frontier" dengan Sicario dan Hell or High Water , yang notabene akan memiliki tema yang paral

Detroit - Review

Gambar
"Dramatisasi kisah nyata isu rasialis yang sangat menegangkan sekaligus menggemaskan" Film ini bercerita tentang kisah nyata kerusuhan rasial di Detroit tahun 1967. Setelah penyerbuan polisi terhadap sebuah klub malam milik kulit hitam, mayoritas warga kulit hitam pun melakukan kerusuhan dengan penjarahan dan pembakaran toko-toko di kota Detroit. Kemudian tindak kekerasan mengerucut di Motel Algiers, di mana gugus tugas gabungan polisi dan tentara menyerbu setelah terdengar letusan senjata di motel tersebut. Para tamu motel pun menjadi korban kekerasan para penegak hukum, yang hingga kini detil kejadiannya masih simpang siur. Detroit adalah film drama kriminal yang sangat kental dengan isu sosial, yang bertujuan untuk menjadi pengingat pahit insiden yang terjadi 50 tahun lalu. Sebuah insiden pahit yang sangat disayangkan, mengingat isu rasialis ini terjadi di era modern. Jika anda termasuk penonton yang sangat miris melihat 12 Years A Slave (2013), maka Detroit akan m

Pengabdi Setan - Review

Gambar
"Horor yang tidak saja menyajikan visual yang cantik, tetapi juga dengan mitologi cerita yang sangat kuat" Rini dan empat adiknya harus pindah ke rumah neneknya di pinggir kota, setelah rumah mereka dijual untuk pengobatan ibunya. Setelah ibunya meninggal setelah sakit selama dua tahun, sang ayah harus pergi ke kota untuk mengurus beberapa hal. Hanya berempat bersama nenek, mereka semua mulai diganggu oleh makhluk halus yang mirip dengan ibunya. Rini menemukan fakta bahwa ternyata ada misteri gelap yang meliputi kehidupan ibu di masa lalu. Sebelum semuanya terlambat, Rini harus berusaha untuk menyelamatkan nyawa adik-adiknya. Akhirnya, Joko Anwar menelurkan film horor pertamanya. Konon, bang Joko membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk meyakinkan Rapi Film - sebagai pemegang lisensi Pengabdi Setan (1982) - untuk membuat ulang filmi horor fenomenal pada masanya ini. Ternyata, kombinasi antara potensi bang Joko dengan materi film yang sangat kuat, menghasilkan film horor

Kingsman: The Golden Circle - Review

Gambar
"Sekuel dengan intensitas yang meningkat, mulai dari adegan aksi, hingga humornya yang cheesy" Markas Kingsman hancur lebur oleh serangan organisasi misterius, menyisakan Eggsy dan Merlin untuk mencari tahu siapa dalangnya. Kekurangan sumber daya, mereka harus meminta bantuan pada organisasi mata-mata yang merupakan saudara jauh dari Kingsman yang berbasis di AS; Statesman. Menyatukan kekuatan, dua organisasi rahasia ini harus melacak dan menghentikan teroris yang menjadikan penduduk bumi sebagai sandera dari teror terbarunya. Melanjutkan kisah dari The Secret Service (2014), konsep komedi dan kekerasan yang brutal pun tetap dibawa - dan bahkan di eskalasi - dalam The Golden Circle . Namun jangan lupa, Kingsman merupakan  franchise action comedy yang bermain di ranah humor nyeleneh, di mana selera humornya bisa saja tidak cocok dengan sebagian penonton. Meski begitu, The Golden Circle tetap menyajikan adegan aksi yang stylish dan maksimal, dibungkus dengan penataan k

Stranger Things - Season 1 Review

Gambar
Ninety-nine out of a hundred times, the missing kid is with a parent or relative. / What about the other time? The one, what about the one? Sembilan puluh sembilan dari seratus kali, anak yang hilang ternyata bersama orang tua atau saudara. Tapi bagaimana dengan yang satu? Sembilan puluh sembilan dari seratus, bagaimana dengan yang satu? Ketika  It (2017) rilis, maka itu sudah menjadi pertanda bahwa gue memang harus mengulas serial Stranger Things yang sudah gue selesaikan tahun lalu. Apalagi Season 2 sudah di depan mata. Tetapi apa hubungannya antara Stranger Things dengan It ? Serial Stranger Things memang dibuat sebagai surat cinta terhadap film-film horor tahun 80-an, khususnya film-film karya Steven Spielberg. Konon, kreator The Duffer Brothers memberikan penghormatan tertinggi pada mini seri It yang rilis di televisi tahun 1990. Dengan premis yang paralel (anak-anak bersepeda di kota kecil mencari temannya yang hilang dan berhadapan dengan makhluk lain), sulit untuk t

When Marnie Was There

Gambar
"Kisah dua remaja wanita yang indah, ketika orientasi seksual tidak menjadi fokus melainkan rasa cinta itu sendiri" Anna, seorang remaja dengan penyakit asma dikirim ke daerah pedesaan untuk menyembuhkan diri. Di desa tersebut, Anna bertemu dengan seorang perempuan cantik berambut pirang, Marnie. Dengan cepat, persahabatan di antara mereka berdua pun terjalin semakin dalam. Namun ada satu syarat dari Marnie yang harus ditaati oleh Anna, bahwa hubungan mereka berdua harus dirahasiakan. Sampai suatu ketika Anna menemukan fakta yang mengejutkan tentang Marnie. Ini adalah (kemungkinan besar) film terakhir dari Studio Ghibli sebelum mereka memutuskan untuk hiatus. Keputusan yang tidak jauh berselang dari pernyataan Hayao Miyazaki untuk pensiun di tahun 2014. When Marnie Was There diadaptasi dari novel berjudul sama keluaran tahun 1967 oleh pengarang Inggris, Joan G. Robinson. Konon, adaptasi filmnya sangat setia dengan kisah dalam bukunya. Termasuk kisah persahabatan Anna d

Atypical - Review

Gambar
"Serial remaja autistik yang ingin punya pacar ini sangat sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, serta penuh dengan karakter-karakter yang sangat mudah untuk dicintai" Kapan terakhir kali anda menonton film layar lebar dengan pemeran utama yang berada dalam spektrum autisme? Yang paling baru jelas Power Rangers (2017) meski si karakter ini harus berbagi porsi dengan karakter-karakter lain. Kalau di tahun sebelumnya ada The Accountant (2016) dengan Ben Affleck yang menampilkan karakter autistik tetapi malah terkesan misterius seperti prekuel dari Batman versi Affleck. Tetapi dua film tersebut bergenre aksi dan menggunakan spektrum autisme sebagai gimmick saja. Kalau film yang benar-benar menceritakan tentang autisme dan pengaruhnya terhadap orang-orang di sekitarnya, yang terbaik yang bisa gue ingat adalah Rain Man (1988), meski favorit gue tetap pada Extremely Loud & Incredibly Close (2011) meski ceritanya harus disambungkan dengan tragedi 9/11. K

It - Review

Gambar
"Film horor yang sangat menyenangkan untuk ditonton, dengan karakter anak-anak yang sangat menggemaskan sebagai penyeimbang karakter Pennywise yang sangat mengerikan" Di kota kecil Derry, satu demi satu anak menghilang tanpa jejak, termasuk adik dari Bill yang lebih dulu menghilang setahun yang lalu. Bill dan teman-temannya pun mulai mengalami teror dari iblis jahat yang mengambil bentuk sebagai badut. Ketika nyawa mulai terancam, mereka pun harus bekerja sama dan bersatu untuk mengungkap teror si badut Pennywise. Kisah novel Stephen King yang pernah diadaptasi dalam bentuk televisi miniseri dengan dua episode tahun 1990 ini, akhirnya mendapatkan tempat adaptasi dalam bentuk layar lebar. Pada masanya, kisah antara badut Pennywise dengan anak-anak 12 tahun ini sangat fenomenal sebagai perpaduan antara drama coming-of-age dan horor. Fenomena ini yang kemudian menginspirasi banyak sineas, dan salah satunya termanifestasi dengan sangat baik dalam serial Stranger Things , l

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 - Review

Gambar
"Komedi absurd yang berlanjut, meski kali ini cukup sedikit menghibur lewat penghormatan terhadap film-film Indonesia lawas" Dono, Kasino, dan Indro melanjutkan petualangannya dalam mencari harta karun agar mereka tidak dipenjara. Di Malaysia, mereka harus mengikuti gadis cantik bernama Nadia yang tidak sengaja membawa tas mereka. Bersama Nadia, mereka dibawa ke berbagai tempat hingga ke sebuah pulau tidak berpenghuni. Ternyata pulau misterius tersebut menjadi penentu nasib mereka di masa depan. Ketidakcocokan gue dengan lelucon absurd Warkop DKI Reborn dari Part 1 ternyata berlanjut ke Part 2. Meski kali ini, Part 2 sudah lebih bercerita dan menghadapi konflik ketimbang Part 1 yang seakan gabungan dari deretan sketsa komedi. Namun tetap saja, cerita yang ada pun hanya menjadi perahu bagi komedi-komedi absurd yang nyaris semua tidak membuat gue tertawa atau bahkan tersenyum. Apalagi ada beberapa bit komedi yang jelas terlihat dipanjang-panjangkan sehingga kehilangan mom

Castle in the Sky - Review

Gambar
"Animasi penuh dengan daya imajinasi tinggi yang sangat menghibur dan menghangatkan hati" Pazu, anak laki-laki yang bekerja di tambang batu bara, suatu malam menemukan Sheeta yang jatuh ke bumi secara melayang perlahan. Mereka menemukan fakta bahwa sekelompok bajak laut (atau bajak udara) dan tentara sedang mengejar Sheeta untuk memperoleh batu ajaib yang dimilikinya. Demi menyelamatkan nyawa Sheeta, Pazu pun terlibat petualangan di atas awan dengan berbagai kendaraan terbang yang ada. Petualangannya pun membawa kenangan masa kecilnya, tentang pencarian mendiang ayahnya terhadap Laputa, sebuah istana yang terbang di atas awan. Castle in the Sky adalah film pertama dari Studio Ghibli sejak rumah produksi animasi tersebut dibuka pada tahun 1985. Sutradara dan penulis naskah Hayao Miyazaki harus membuang kata "Laputa" dari judul film ini karena sebelumnya tidak tahu ternyata dalam bahasa Spanyol ' la puta ' berarti ' the whore '. Lewat film ini,

Colossal - Review

Gambar
"Film lintas genre dengan premis yang sangat segar dan menarik, meski cukup sulit untuk menikmatinya" Gloria yang pengangguran dan diminta pergi untuk keluar dari apartemennya oleh pacarnya, akhirnya kembali ke rumah masa kecilnya di sebuah kota kecil. Ketika berita melaporkan adanya monster raksasa yang menghancurkan kota Seoul, Gloria menemukan fakta bahwa monster tersebut berhubungan dengan dirinya. Sebelum segala hal terjadi di luar kendali, Gloria harus menentukan mengapa kehadirannya yang insignifikan ternyata memiliki efek kolosal terhadap keberlanjutan dunia. Film ini menjadi sangat menggoda untuk ditonton dengan premisnya yang menarik; seorang wanita yang memiliki keterhubungan dengan monster raksasa yang muncul di Korea Selatan. Premis yang sangat nyeleneh ini ternyata dieksekusi dengan film lintas genre, yang juga banyak menyorot kehidupan romansa Gloria sekaligus drama kehidupan orang-orang di sekitarnya. Sampai pada titik tersebut, film lintas genre seperti

Black Mirror: The Entire History of You - Review

Gambar
Di masa depan nanti, setiap orang akan memiliki teknologi chip yang ditanam di kepala untuk merekam apa yang mereka lihat dan dengar - untuk kemudian bisa diputar kembali di mata atau di layar. Sepasang suami istri yang telah memiliki anak pun terlibat konflik rumah tangga ketika, Liam mencurigai Fion memiliki rasa terhadap laki-laki lain. Dengan teknologi tersebut, ingatan dan pengalaman pun dapat diputar kembali dan diselidiki tanpa batas. Resikonya pun menjadi sangat personal dan dilematis; kebenaran yang pahit. Episode ketiga sekaligus penutup dari musim pertama Black Mirror menjadi jauh lebih personal. Yang disorot penuh adalah kehidupan romansa pasangan suami-istri dengan efek teknologi canggih terhadap hubungan personal mereka berdua. Ini adalah sebuah sudut pandang yang unik dan sederhana, mengingat dengan premis teknologi tersebut bisa saja penulis naskah mengambil sudut pandang kriminal atau peperangan. Tetapi tentunya sudut pandang kisah romansa menjadi sangat mudah untuk