Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Not Friends - Review

Gambar
Rumah produksi Thailand kecintaan kita semua, GDH, akhirnya merilis film terbaru yang penuh hati; Not Friends . Kalau tahun 2023 Indonesia punya Jatuh Cinta Seperti di Film-film sebagai surat cinta untuk film, maka tahun 2024 ini Thailan punya Not Friends. Memang kisah sekelompok orang asing yang menemukan kebersamaan dan persahabatan lewat bikin film bareng-bareng bukan hal yang baru. Yang spesial dari Not Friends adalah tipikal film-film Thailand; drama yang menghangatkan hati. Kisahnya juga unik, bikin film berdasarkan cerita dari teman yang baru meninggal. Menurut gue kekuatan utama kisah ini adalah dilema moral yang berlapis. Menggunakan kisah orang yang sudah meninggal, kemudian orang ini sebenarnya nggak terlalu dekat, ditambah twist lainnya yang dibongkar di akhir film.  Nah sebenarnya lapisan dilema moral ini cukup oke karena sukses membelah penonton menjadi dua bagian; yang setuju dan yang tidak. Tapi menurut gue jadi terlalu berlebihan dengan plot twist yang ada di akhir fil

13 Bom di Jakarta - Review

Gambar
Gue ketiduran di tengah film dan gue masih bisa mengikuti jalan cerita. Bener ya kata orang-orang, film ini hanya seru di awal dan di akhir. Ya oke memang ada bom yang meledak, dan ini bisa dibilang salah satu film aksi Indonesia yang paling ambisius. Tapi sayang film ini jatuh pada style over substance . Ledakan bom yang dahsyat tidak dibarengi dengan skenario dan jalan cerita yang kuat. Yang paling penting dari kisah aksi dan kriminal adalah motivasi dari si penjahat. Sayangnya, 13 Bom di Jakarta punya motivasi yang cukup lemah dari si penjahat yang meneror kota Jakarta. Belum lagi respon para penegak hukum, yang di film ini direpresentasikan oleh Badan Aksi Kontra Terorisme, tidak menggambarkan kondisi darurat tersebut. Bayangkan, ada 3 bom yang meledak mulai dari di Bursa Efek Jakarta, di MRT, dan di bandara, tapi respon para penegak hukum ini terlihat seperti situasi normal. Penonton diberikan sudut pandang dari si penjahat dan sekelumit drama dibalik tindakan terornya itu. Tapi m

Anatomy of a Fall - Review

Gambar
Jarang-jarang ada film Eropa yang menang Palme d'Or di Cannes Film Festival (penghargaan tertinggi) tayang secara komersil di bioskop tanah air. Apalagi Anatomy of a Fall juga baru membawa pulang 2 piala Golden Globes di kategori Best non-English Language Film dan Best Screenplay. Maka dari itu, nonton di bioskop jadi sebuah keharusan tersendiri.  Durasi 2 jam 31 menit sama sekali nggak berasa dan nggak memantik rasa bosan. Dari awal, gue sudah dibuat penasaran dan cukup bersimpati pada karakter yang ada di layar. Sang suami meninggal karena jatuh dari ketinggian, sementara sang istri harus menghadapi hukum karena dirinya berada di lokasi kejadian. Sementara anaknya yang buta harus menjadi saksi dan mengalami dilema moral. Ini bukan saja sebuah kisah tentang hubungan dan dinamika suami dengan istri setelah sebuah kejadian tragis menimpa mereka. Ini bukan pula kisah kriminal dan court-room drama yang penuh perdebatan seru antara pengacara dan jaksa. Tapi menurut gue, kisah ini menun

The Beekeeper - Review

Gambar
The Beekeeper membuka tahun 2024 dengan meriah! Nggak ada yang mengira kalau film yang dibintangi Jason Statham ini akan semenyenangkan dan semenghibur ini. The Beekeeper ini terasa campuran antara The Equalizer dengan John Wick karena punya premis dan konsep  yang mirip. Sepanjang film fokus pada adu jotos dan adu tembak dengan motivasi yang sangat humanis; membela yang tidak berdaya. Ketika melihat Jason Statham, mungkin ada banyak penonton yang langsung bilang "ah, film aksi biasa khas Jason Statham yang gebuk-gebukan dan tembak-tembakan doang". Ya benar juga sih karena gue ada di kelompok penonton itu, tapi sebenarnya ada satu-dua film Jason Statham yang punya kualitas baik dan menonjol dari yang lainnya. Sebelum The Beekeeper, ada Wrath of Man (2021) yang punya kisah cerita yang sangat menarik dan berlapis. The Beekeeper sendiri berdiri di atas kejahatan yang sangat dekat dengan keseharian kita; scam yang menargetkan orang tua dan lansia yang gaptek. Sepanjang film

Monster - Review

Gambar
Sebegitu sulitnya kita memahami seseorang, tapi sebegitu mudahnya kita menaruh prasangka (buruk). Sepertinya ini tema besar yang mau diangkat oleh sutradara berbakat asal Jepang, Hirokazu Koreeda yang semakin ke sini semakin piawai mengangkat relasi antar manusia dalam sinema. Film terbarunya ini punya cara uniknya sendiri dalam menampar penonton, termasuk gue. Di awal film gue menaruh prasangka buruk terhadap beberapa karakter, untuk kemudian merasa tertampar bolak-balik di akhir film. Penting diketahui, semakin sedikit kamu tahu tentang jalan cerita film ini maka akan semakin asyik pengalaman menonton kamu. Yang perlu kamu tahu hanyalah film ini menceritakan satu kejadian lewat tiga sudut pandang yang berbeda. Sebenarnya hal ini pun akan mudah dipahami mengingat ada satu plot device yang berulang di setiap awal segmen berupa kebakaran gedung. Lewat Monster, Hirokazu Koreeda memang bermain-main di ranah persepsi manusia. Betapa mudahnya manusia melahirkan asumsi lewat sekilas kejadian

The Boy and the Heron - Review

Gambar
Sutradara Hayao Miyazaki menolak untuk pensiun. Sepuluh tahun sejak The Wind Rises (2013), suhu animasi asal Jepang ini kembali. Memang beda ya rasa dan asa kalau nonton film karya Hayao Miyazaki. Setiap lekuk fantasi yang ada itu benar-benar di luar nurul, tapi juga masih diterima karena punya pesan makna yang berlapis. Konon di era belia, Hayao Miyazaki butuh waktu menghasilkan 5 menit animasi dalam waktu satu bulan bekerja. Lama sekali karena memang ini adalah animasi hasil gambar tangan ya. Tapi di usianya yang sekarang dan khusus The Boy and the Heron, Hayao hanya bisa menghasilkan 1 menit dalam satu satu bulan. Jadi luar biasa sekali usaha yang dikeluarkan untuk menghasilkan film panjang berdurasi 124 menit ini. Hasilnya pun nggak main-main. Gambar dan visualnya sangat cantik. Masih juga konsisten dengan animasi ciri khas Hayao Miyazaki, ada banyak "ma" atau ruang kosong di antara adegan yang berguna memberikan kesempatan bagi penonton untuk bernafas atau merenung. Ban