tag:blogger.com,1999:blog-370783732024-03-18T10:04:15.903+07:00Sobekan Tiket BioskopUlasan film dari dan untuk pecinta filmtimohttp://www.blogger.com/profile/00246505092829271884noreply@blogger.comBlogger1378125tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-15476635662805554292024-03-14T12:03:00.004+07:002024-03-14T12:03:22.374+07:00To Kill A Tiger - Netflix Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BNGM1NzIwODAtNjM5NS00NTgxLWIzMjEtN2QyMjJhNzJhMzZlXkEyXkFqcGdeQXVyMzM2Mzc4NTU@._V1_FMjpg_UX1000_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="533" height="400" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BNGM1NzIwODAtNjM5NS00NTgxLWIzMjEtN2QyMjJhNzJhMzZlXkEyXkFqcGdeQXVyMzM2Mzc4NTU@._V1_FMjpg_UX1000_.jpg" width="267" /></a></div><br /><div>Mungkin film dokumenter ini ada sebagai terapi anger management ya. Coba yang mau ngetes rasa marahnya, nonton ini deh. Lima belas menit pertama kalau nggak marah atau kesel atau gimana, berarti lo punya anger management yang bagus. Tapi ternyata nggak cuma 15 menit pertama aja, bahkan sampai akhir juga loh.</div><div><br /></div><div>To Kill a Tiger adalah film dokumenter yang menggambarkan semua hal yang salah tentang patriarki, sumber daya manusia yang nggak berkualitas, dan sistem hukum yang berantakan. Sayangnya tiga hal ini nyata terjadi juga di Indonesia. Jadi meski berlatar di India, gue berani yakin bahwa kejadian yang ada dalam film dokumenter ini pasti bisa ditemukan juga di Indonesia.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://www.hollywoodreporter.com/wp-content/uploads/2023/12/ToKillATiger_1920x1080p_Clean_Still03_20220725300_EPK-H-2023.jpg?w=1296" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="451" data-original-width="800" height="362" src="https://www.hollywoodreporter.com/wp-content/uploads/2023/12/ToKillATiger_1920x1080p_Clean_Still03_20220725300_EPK-H-2023.jpg?w=1296" width="640" /></a></div><br /><div>Betapa susahnya mengawal proses kekerasan seksual di negara berkembang yang punya budaya patriarki, SDM nggak berkualitas akibat status sosial ekonomi, dan sistem hukum yang nggak bisa diandalkan. Siapa yang menyangka kalau melaporkan kasus kekerasan seksual ke ranah hukum ternyata bisa diintimidasi oleh warga desa? Sudah lapor ke pengadilan pun ternyata harus menyuap petugas administrasi dan lain sebagainya. </div><div><br /></div><div>Meski akhirnya keadilan bisa ditegakkan di tangan hakim. Yang jadi penting adalah keputusan hukum itu nggak cuma bisa jadi preseden untuk kasus kekerasan seksual lainnya. Selain itu, yang lebih berpengaruh adalah kasus ini jadi inspirasi untuk para korban kekerasan seksual lainnya untuk berani menyuarakan dan melaporkan pada hukum yang berlaku.</div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/NmPA2s4Qe1g" width="600" youtube-src-id="NmPA2s4Qe1g"></iframe></div>
<br />
<br />
- ditonton di Netflix -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film to kill a tiger<br />review to kill a tiger<br />to kill a tiger movie review<br />to kill a tiger film review<br />resensi film to kill a tiger<br />resensi to kill a tiger<br />ulasan to kill a tiger<br />ulasan film to kill a tiger<br />sinopsis film to kill a tiger<br />sinopsis to kill a tiger<br />cerita to kill a tiger<br />jalan cerita to kill a tiger<ul>
</ul>
callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-6931128871719387092024-03-12T11:21:00.026+07:002024-03-14T11:45:04.792+07:00Kung Fu Panda 4 - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BZDY0YzI0OTctYjVhYy00MTVhLWE0NTgtYTRmYTBmOTE3YTViXkEyXkFqcGdeQXVyMTUzMTg2ODkz._V1_FMjpg_UX1000_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="505" height="400" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BZDY0YzI0OTctYjVhYy00MTVhLWE0NTgtYTRmYTBmOTE3YTViXkEyXkFqcGdeQXVyMTUzMTg2ODkz._V1_FMjpg_UX1000_.jpg" width="253" /></a></div><br /><div>Setelah Kung Fu Panda 3 (2016), delapan tahun kemudian kita bisa menikmati kelanjutan petualangan Po. Kali ini Po harus mencari penerus Pendekar Naga agar dirinya bisa mengambil peran sebagai Pemimpin Spritual di Lembah Perdamaian. Tantangan muncul ketika ada penjahat baru, Chameleon muncul untuk mencuri Tongkat Kebijaksanaan Po dan membangkitkan kembali penjahat-pejahat dari masa lalu. Po pun bergabung dengan Zhen, seorang rubah pencuri yang berpotensi menjadi penerus Po sebagai Pendekar Naga.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BODJlMGFhM2MtN2Y3Yy00ODgyLWE0N2ItNjliNGYzMGMxZjcxXkEyXkFqcGdeQXVyNzA4NTc5MjE@._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="337" data-original-width="800" height="270" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BODJlMGFhM2MtN2Y3Yy00ODgyLWE0N2ItNjliNGYzMGMxZjcxXkEyXkFqcGdeQXVyNzA4NTc5MjE@._V1_.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Jujur gue sendiri sudah lupa dengan kisah Kung Fu Panda 3, tapi gue masih bisa mengikuti jalan cerita Kung Fu Panda 4 dengan baik dan nggak roaming. Meski gue nggak terlalu excited nonton ini, tapi gue masih bisa terhibur dengan visualnya yang memang sudah jadi standar animasi Hollywood. Ceritanya sendiri memang ditujukan untuk anak-anak, tapi masih bisa dinikmati oleh para dewasa. Makna yang dibawakan juga bagus, tentang perubahan yang pastinya akan kerap ditemui sepanjang hidup.</div><div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/_inKs4eeHiI" width="600" youtube-src-id="_inKs4eeHiI"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>12 Maret 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film kung fu panda 4<br />review kung fu panda 4<br />kung fu panda 4 movie review<br />kung fu panda 4 film review<br />resensi film kung fu panda 4<br />resensi kung fu panda 4<br />ulasan kung fu panda 4<br />ulasan film kung fu panda 4<br />sinopsis film kung fu panda 4<br />sinopsis kung fu panda 4<br />cerita kung fu panda 4<br />jalan cerita kung fu panda 4<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-83970127349372750292024-03-09T10:34:00.084+07:002024-03-10T11:06:28.513+07:00Exhuma - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPva2Q7-E8AX4dVx0G4_wPaOX1yDQdgnl99SzShB4xioLED7M1WB6iElfsu_9biG3k_xvyX17UtYj1H2g5W2-8Tev6x72uoy8aHUZ1c0aqGaWEscFL5BJaM6pLIqWiT-C0pY74cQEeadvVhx7j0ucmzwhzkQl68K7zdQuXElLTT3dGTgUybFS/s900/exhuma%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZPva2Q7-E8AX4dVx0G4_wPaOX1yDQdgnl99SzShB4xioLED7M1WB6iElfsu_9biG3k_xvyX17UtYj1H2g5W2-8Tev6x72uoy8aHUZ1c0aqGaWEscFL5BJaM6pLIqWiT-C0pY74cQEeadvVhx7j0ucmzwhzkQl68K7zdQuXElLTT3dGTgUybFS/s320/exhuma%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpeg" width="213" /></a></div><div><br /></div>Meski sudah baca beberapa reviewnya di media sosial, tapi gue nggak nyangka Exhuma sebagus itu! Film ini otomatis masuk dalam 10 film terbaik yang gue tonton selama tahun 2024, entah posisi nomor berapa. Film ini nggak cuma jualan horor yang bukan tipikal jump scare, tapi surprisingly juga sangat nasionalis dan anti kolonialisme!<div><br /></div><div>Menurut gue, sebenarnya Exhuma ini bukan film horor deh. Film ini bisa masuk genre misteri atau investigatif yang kebetulan aja ada beberapa penampakan hantu yang bikin bulu kuduk begidik. Mirip sama Parasite, film ini berganti plot di tengah ke arah yang lebih gelap dan mengerikan. Kisah pengusiran arwah penasaran bergeser ke kisah nasionalis. Dua kisah ini juga digambarkan dengan dua elemen yang digunakan dalam fengshui; setengah film pertama didominasi air seperti hujan dan setengah film kedua didominasi oleh api.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQCbYUYJd2P1VmneTqudmmig-NoDSGWhevfrfhbu7Gjoa9C54ehxnnK6ySjjsb93CE_44V1P1iQ5n0dfpP_9BDWWPGqxHztKfoI7T6FvDz5Y6MZPyl2t6rb5d_l8Jb-H_tWtc9c3MV-mYEVCcqMtvkr2Qt9uJc5vz7JPhYOdm7rg5fufOlBog1/s1340/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="754" data-original-width="1340" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQCbYUYJd2P1VmneTqudmmig-NoDSGWhevfrfhbu7Gjoa9C54ehxnnK6ySjjsb93CE_44V1P1iQ5n0dfpP_9BDWWPGqxHztKfoI7T6FvDz5Y6MZPyl2t6rb5d_l8Jb-H_tWtc9c3MV-mYEVCcqMtvkr2Qt9uJc5vz7JPhYOdm7rg5fufOlBog1/w640-h360/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpeg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Kalau yang menyangka film ini akan banyak adegan jumpscare atau kaget-kagetan sudah pasti kecewa. Apalagi Exhuma tipikal film slow burn yang plotnya bergerak lamban, sunyi minim dialog, dan banyak adegan yang tidak dijelaskan interpretasinya. Artinya ini adalah film yang pasti memantik diskusi begitu penonton keluar dari studio, apalagi buat mereka yang nggak familar dengan sejarah masa lalu Korea dan Jepang.</div><div><br /></div><div>Untuk yang masih belum paham jalan ceritanya, gue akan mencoba menjelaskan dengan singkat. Tentunya akan sangat spoiler ya, jadi yang belum nonton boleh berhenti baca sampai sini untuk kemudian kembali lagi ke sini setelah nonton.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4AbItrjWTekS_Pxp3c3QeAXo5Q3_9M-BQE1kSx3Pzn29KNeia7uVFq8RP8HjgXL4DFTdQmxFW59M-87JR6WSOHrEThLLA0jg-QtcnGzjYMZw9JE4wmho6daRBnTEGUYaL97ddYsjBONs4iViaGdCnvbe7bJsaXxBPBzownuC0r9BJjLGkTYBU/s1340/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%202.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="754" data-original-width="1340" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4AbItrjWTekS_Pxp3c3QeAXo5Q3_9M-BQE1kSx3Pzn29KNeia7uVFq8RP8HjgXL4DFTdQmxFW59M-87JR6WSOHrEThLLA0jg-QtcnGzjYMZw9JE4wmho6daRBnTEGUYaL97ddYsjBONs4iViaGdCnvbe7bJsaXxBPBzownuC0r9BJjLGkTYBU/w640-h360/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%202.jpeg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Pada tahun 1592 - 1598 Jepang menginvasi Korea yang pada saat itu belum terpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan. Ada seorang jenderal Jepang yang berada di Korea kalah perang kemudian dikubur oleh biksu Gisune asal Jepang yang jahat. Biksu Jepang ini ingin balas dendam kepada Korea karena telah mengalahkan Jepang dalam invasinya. Jadi dia menanamkan seratus pasak di tengah semenanjung Korea, atau di "pinggang harimau" di mana semenanjung Korea ini dipercaya bentuknya mirip harimau. Seratus pasak yang ditanam ini dipercaya yang menjadi kutukan dan memecah Korea menjadi Utara dan Selatan.</div><div><br /></div><div>Nah satu pasak yang paling besar ditanam di dalam tubuh si jendral Jepang biar tidak ditemukan untuk kemudian bisa dicabut oleh orang-orang Korea. Si jendral Jepang pun dikubur secara vertikal, seperti layaknya menanam pasak bumi. Kemudian ada kakek keluarga Park yang seorang pengkhianat karena bekerja sama dengan Jepang, dia juga dikubur oleh biksu Gisune yang menipunya. Dia dikubur persis di atas kuburan si jendral Jepang agar semakin menutupi pasak tersebut. Biksu Gisune pun meyakinkan keluarga Park agar tidak memberikan nama pada batu nisan supaya tidak menarik para pencuri kuburan.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4HFH9furdtm_wkIWpespQY2QEhZk_CtFKlVJ10zzczS7U0yP4sCOxyhDNXb6-AScVUFeiTjZ1gFRTJRwwIfEsu3m4xJmObhHwE8MxB42R0NunHBOAQ1vqEN7JHDJZXBzRdCsOXftdl87aLjL24Cm_SApwx-nyLQNaAvskRGvKdD5Tk5WOTmz/s1340/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%203.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="754" data-original-width="1340" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4HFH9furdtm_wkIWpespQY2QEhZk_CtFKlVJ10zzczS7U0yP4sCOxyhDNXb6-AScVUFeiTjZ1gFRTJRwwIfEsu3m4xJmObhHwE8MxB42R0NunHBOAQ1vqEN7JHDJZXBzRdCsOXftdl87aLjL24Cm_SApwx-nyLQNaAvskRGvKdD5Tk5WOTmz/w640-h360/exhuma%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%203.jpeg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Tidak diberi nama pada batu nisan ini yang menjadikan setiap putra sulung di keluarga Park diganggu oleh arwah kakek moyangnya. Ada tradisi nyekar yang tidak dijalankan oleh keluarga Park, maka arwah si kakek "kelaparan" dan balas dendam pada setiap putra sulung. Ini titik awal film ini dimulai ketika dukun dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tapi ternyata isu ini malah mengantarkan mereka pada permasalahan lebih besar yaitu si arwah jenderal Jepang.</div><div><br /></div><div>Ini yang membuat keempat jagoan kita mau beraksi untuk terakhir kalinya di akhir film tanpa imbalan uang, tapi motivasinya lebih ke pada mencabut sisa-sisa kolonialisme Jepang di tanah air mereka. Tapi layaknya setiap penjajahan pasti menyisakan trauma pada hidup mereka. Makanya di akhir film digambarkan mereka semua masih ada sisa kengerian itu, meski pada akhirnya mereka bisa melanjutkan hidup dengan momen pernikahan, sebagai analogi kehidupan baru.<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/H2O193v3jkM" width="600" youtube-src-id="H2O193v3jkM"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>9 Maret 2023</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film exhuma<br />review exhuma<br />exhuma movie review<br />exhuma film review<br />resensi film exhuma<br />resensi exhuma<br />ulasan exhuma<br />ulasan film exhuma<br />sinopsis film exhuma<br />sinopsis exhuma<br />cerita exhuma<br />jalan cerita exhuma<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-21250719399536011172024-03-02T10:55:00.082+07:002024-03-04T13:11:37.293+07:00Dune: Part Two - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLwxG0HHrYkQl6ik0Es6TR0Sk-uWMxdEJUFror2qG4QKXPp3mum-Z83PpP01tNnt94ZuupPL_IF_PAGhyphenhyphenH_I1pYg_MLZEtst4B0PoB2iTsz4ili6ZV7d7CPAwhog-7_IMFRnWSLvLxnB5h3OgoUuTnmOXlVYduOx5Ih5el7iR-KQMmV-dj34hG/s1000/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="667" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLwxG0HHrYkQl6ik0Es6TR0Sk-uWMxdEJUFror2qG4QKXPp3mum-Z83PpP01tNnt94ZuupPL_IF_PAGhyphenhyphenH_I1pYg_MLZEtst4B0PoB2iTsz4ili6ZV7d7CPAwhog-7_IMFRnWSLvLxnB5h3OgoUuTnmOXlVYduOx5Ih5el7iR-KQMmV-dj34hG/w266-h400/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="266" /></a></div><br /><div>Setelah penantian 7 tahun, akhirnya kita bisa menonton kelanjutan kisah Lisan al Gaib. <i>Dune: Part Two</i> (2024) malah menjadikan <i><a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/2021/10/dune-imax-review.html" target="_blank">Dune </a></i>(2017) tampak seperti kurcaci. Entah mengapa novel Dune karya Frank Herbert yang dirilis tahun 1965 dipecah menjadi dua film yang nggak rata dan berimbang. Tapi mungkin ini memang keputusan kreatif mengingat dua film tersebut fokus pada tema besar yang berbeda; <i>Dune Part One</i> fokus pada tema <i>fear </i>dan <i>Dune: Part Two</i> fokus pada tema <i>faith</i>.</div><div><br /></div><div>Ini adalah ulasan yang penuh spoiler, silakan lanjut kalau anda sudah menonton atau yang nggak masalah dengan spoiler. </div><div><br /></div><div> Dune: Part Two jelas memperlihatkan semesta yang lebih luas dengan banyak karakter baru. βTapi yang gue sangat suka adalah tema besar yang berkembang dan terbilang mengarah ke arah yang berbeda. Dua film ini menutup filmnya dengan visual yang sama tapi dengan makna yang berbeda. Adegannya sama-sama close-up shot Chani yang diperankan Zendaya. Di film pertama, pandangan Chani bisa kita maknai sebagai pandangan hope atau ada harapan baru. Sedangkan di film kedua, pandangannya takut atau ragu akan hal apa yang akan datang. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgysMjLCr0R58pS1viJtez15J0aodis3DPIz41nOGUi2E_m5vy8oeK1xoUEnb5AkX9lcHh_UdaKnzvs9-WBKfkqi1BvAQZXbq5RZrY37Gf0W9BfpSBkmtb-XzeZ-sTCaU51Hp4yb-zp73qkO57AVxTEgFe4HTmBXGQzEHG_rFD0RE1SqLXjm_uB/s1665/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review%20stills%203.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="937" data-original-width="1665" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgysMjLCr0R58pS1viJtez15J0aodis3DPIz41nOGUi2E_m5vy8oeK1xoUEnb5AkX9lcHh_UdaKnzvs9-WBKfkqi1BvAQZXbq5RZrY37Gf0W9BfpSBkmtb-XzeZ-sTCaU51Hp4yb-zp73qkO57AVxTEgFe4HTmBXGQzEHG_rFD0RE1SqLXjm_uB/w640-h360/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review%20stills%203.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Ini jelas berhubungan dengan tema besar yang dibawa masing-masing film. Film pertama yang ceritanya fokus pada ketakutan dan keraguan Paul Atreides untuk menjadi Lisan al Gaib atau penyelamat bangsa Fremen dari penindasan. Untuk kemudian ditangkap oleh Chani sebagai simbol harapan. Sementara film kedua fokus pada iman dan keyakinan. Mulai dari keyakinan apakah Paul benar seorang Lisan al Gaib, sampai bagaimana caranya menyebarkan keyakinan tersebut ke rakyat banyak. Untuk kemudian Chani memandang hal tersebut dengan cara kengerian dan ketakutan karena melihat gelagat Paul sebagai lahirnya seorang diktator atau tirani.</div><div><br /></div><div>Menurut gue, Dune: Part Two adalah film "How to be a Tyrant 101", sekaligus gambaran Indonesia di 10 tahun ke belakang. Bahkan menurut gue, kisah Dune: Part Two paralel dengan Star Wars Episode III: Revenge of the Sith. Luar biasanya, perasaan dan pemikiran penonton bisa berubah 180' dari awal sampai akhir film. Di awal film kita bisa merasa bahwa Paul Atreides adalah seorang pahlawan yang bisa membebaskan Fremen dari penjajahan. Tapi semua itu berubah ketika di akhir film, Paul Usul Muad'Dib tampil mengerikan layaknya seorang diktator. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoinXkJApzlwQQK006PgD31NyBQJsWZrQGYYfvT1OT6Zv3MkVTp7sF6yW4A63bmoJaNUmaw-TjlthvDAPhOTxgLoL8l1SOu_CqOXi3fiizf2VDqCxNZPj0Ll1ypdWvsgMq41_tJjzNgo0S9PkAR9GZVBOlKi1fhcyhoXRZm4dQqDsPbOKlhMIL/s1080/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review%20stills%201.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="520" data-original-width="1080" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoinXkJApzlwQQK006PgD31NyBQJsWZrQGYYfvT1OT6Zv3MkVTp7sF6yW4A63bmoJaNUmaw-TjlthvDAPhOTxgLoL8l1SOu_CqOXi3fiizf2VDqCxNZPj0Ll1ypdWvsgMq41_tJjzNgo0S9PkAR9GZVBOlKi1fhcyhoXRZm4dQqDsPbOKlhMIL/w640-h308/dune%20part%20two%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review%20stills%201.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Pengembangan karakter yang 180' ini jelas jarang ada dalam suatu film, apalagi ini menyangkut karakter utama. Perjalanan from-hero-to-villain atau dari pahlawan menjadi penjahat ini bukanlah suatu hal yang bisa diceritakan dengan mudah. Pasti akan ada banyak titik plot cerita untuk mengarahkan karakter ini, dan semuanya digambarkan dalam satu film. Hanya maestro sineas seperti Denis Villeneuve yang bisa melakukannya.</div><div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/Way9Dexny3w" width="600" youtube-src-id="Way9Dexny3w"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>2 Maret 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film dune part two<br />review dune part two<br />dune part two movie review<br />dune part two film review<br />resensi film dune part two<br />resensi dune part two<br />ulasan dune part two<br />ulasan film dune part two<br />sinopsis film dune part two<br />sinopsis dune part two<br />cerita dune part two<br />jalan cerita dune part two<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-60224587509522106392024-03-02T10:39:00.041+07:002024-03-04T10:54:15.432+07:00Pemandi Jenazah - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMFQBfGzfzEvMjJLSzUUt7sNOssE_GJh4m5BfHddQ0v8p_KXFhO5yhnKC49fIYYesr852jTfpaYagfZLpAhr_ba0uz0zQmaDkCenDlzUTrLj-TCwBJw675kWplLotJ1SElxYbLML02pNaewhioT1km206gM0y-HtRdbnrKhm4W5LaA-kUSWZ4T/s1023/pemandi%20jenazah%20stills%20review%20ulasan%20sobekan%20tiket%20bioskop%20official%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1023" data-original-width="819" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMFQBfGzfzEvMjJLSzUUt7sNOssE_GJh4m5BfHddQ0v8p_KXFhO5yhnKC49fIYYesr852jTfpaYagfZLpAhr_ba0uz0zQmaDkCenDlzUTrLj-TCwBJw675kWplLotJ1SElxYbLML02pNaewhioT1km206gM0y-HtRdbnrKhm4W5LaA-kUSWZ4T/w320-h400/pemandi%20jenazah%20stills%20review%20ulasan%20sobekan%20tiket%20bioskop%20official%20poster.jpg" width="320" /></a></div><br /><div>Harus gue akui, Pemandi Jenazah adalah salah satu film horor lokal terbaik yang gue tonton di tahun ini. Cukup mengejutkan karena ini datang dari rumah produksi baru di mana ini adalah film pertama mereka; VMS Studio. Meski rumah produksi baru, tapi VMS Studio menggunakan talenta terbaik di tanah air; Hadrah Daeng Ratu di kursi sutradara dan Lele Laila sebagai penulis naskah. Gue bisa melihat rasanya mereka berdua diberikan kebebasan idealisme dan tidak banyak campur tangan produser. Terlihat dengan hasil filmnya yang memang berkualitas dan dibuat dari hati.</div><div><br /></div><div>Pemandi Jenazah memberikan kisah yang cukup menyeramkan. Aktivitas memandikan jenazah, apalagi korban pembunuhan, adalah aktivitas yang sudah seram. Nah hal itu jadi tambah menyeramkan ketika karakter si pemandi jenazah adalah seorang yang penakut. Di titik ini, Aghniny Haque sangat efektif menularkan ketakutannya kepada penonton setiap dia memandikan jenazah dan melihat penampakan.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfAsJ0IbEL-JJKumaXWzmp-kldfjqUeYxkYbZBtbhgh8Jh6SDtttjfb4dqKFuWUhn0KSqPXMpjzVBtR8w6UpRB4T_SaNz9lbAVem8P-GqF63UieQoMclNVP87Jzwt277fKoh8HtDcWL42icfkc_Ddfj7qgXHm_PBXJo0j1SNPGa4AickaIQMpb/s1600/pemandi%20jenazah%20stills%20review%20ulasan%20sobekan%20tiket%20bioskop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfAsJ0IbEL-JJKumaXWzmp-kldfjqUeYxkYbZBtbhgh8Jh6SDtttjfb4dqKFuWUhn0KSqPXMpjzVBtR8w6UpRB4T_SaNz9lbAVem8P-GqF63UieQoMclNVP87Jzwt277fKoh8HtDcWL42icfkc_Ddfj7qgXHm_PBXJo0j1SNPGa4AickaIQMpb/w640-h426/pemandi%20jenazah%20stills%20review%20ulasan%20sobekan%20tiket%20bioskop.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Ceritanya sendiri gue sangat suka karena sangat membumi dan sangat banyak bisa ditemui di keseharian kita. Sebuah cerita yang lagi-lagi membuktikan bahwa ada yang lebih jahat daripada setan; manusia - terutama mulut ibu-ibu gosip. Gue bisa melihat kenapa film ini masih laku dan banyak ditonton sampai minggu ketiga penayangannya. Apa lagi kalau bukan tema kedekatan dengan kehidupan (pedesaan) sehari-hari.</div><div><br /></div><div>Jarang gue nonton film horor lokal yang sangat kuat di drama. Luar biasanya, Pemandi Jenazah bisa membuat penonton merasakan dua emosi bertolak belakang di satu adegan yang sama. Ada satu adegan dimana gue benar-benar dibawa sedih, untuk kemudian jadi takut dan ngeri karena penampakan. Tapi dua emosi itu bergejolak dan bisa berjalan beriringan. Kapan lagi coba lo bisa merasakan sedit dan takut di saat yang bersamaan. Luar biasa!<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/rDHEHcp_m5g" width="600" youtube-src-id="rDHEHcp_m5g"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>2 Maret 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film pemandi jenazah<br />review pemandi jenazah<br />pemandi jenazah movie review<br />pemandi jenazah film review<br />resensi film pemandi jenazah<br />resensi pemandi jenazah<br />ulasan pemandi jenazah<br />ulasan film pemandi jenazah<br />sinopsis film pemandi jenazah<br />sinopsis pemandi jenazah<br />cerita pemandi jenazah<br />jalan cerita pemandi jenazah<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-71141644262378785072024-03-01T10:24:00.040+07:002024-03-04T10:38:56.873+07:00The Zone of Interest - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj00TAGHiiHPGLUGWALCTTcz8HMe4-gOXhn7NpZ4KCxpv8h5XDby_3i_YN1sX73ND4bJYKCvEOLORZISdkOz4mVc9X6J5MiAgd1p6MKDYLjxXPCXaeZagzjCy_loDfsX1ZQu_I5LyHWiUj1T7cFfgTMZ-y8YEtKKyT0xLlf7j91ZGqhXmJjhLYB/s2250/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2250" data-original-width="1500" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj00TAGHiiHPGLUGWALCTTcz8HMe4-gOXhn7NpZ4KCxpv8h5XDby_3i_YN1sX73ND4bJYKCvEOLORZISdkOz4mVc9X6J5MiAgd1p6MKDYLjxXPCXaeZagzjCy_loDfsX1ZQu_I5LyHWiUj1T7cFfgTMZ-y8YEtKKyT0xLlf7j91ZGqhXmJjhLYB/w266-h400/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="266" /></a></div><div><br /></div>The Zone of Interest jadi film ke-8 yang gue tonton secara legal dari 10 nominasi Best Motion Picture di Academy Awards 2024. Kecintaan gue pada film dengan tema Perang Dunia II tentu membuat gue cukup mengantisipasi film ini. Ternyata film ini benar-benar fokus pada sisi lain dari kamp konsentrasi Auschwitz di Polandia. Lebih tepatnya, film ini fokus pada latar rumah mewah dan luas dari komandan Rudolf Hoss yang memang ada dan terjadi persis seperti di kejadian nyata.<div><br /></div><div>Menonton The Zone of Interest jelas jadi pengalaman menonton yang unik sekaligus horor. Mata penonton memandang adegan-adegan yang indah dan enak di mata. Rumah yang bagus, halaman rumah yang luas dan dipenuhi tanaman hijau, kolam renang dan mainan anak-anak. Tapi telinga mendengar hal-hal yang sebaliknya. Suara tembakan senjata dan teriakan tahanan di siang bolong, serta suara api di malam hari. Benar-benar kontras dari apa yang dilihat dan apa yang didengar.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3J05xBek8TXmWAIIRkOZHvrA6dwoV4T6ih8SfNCfr72m3QrQgEBd_k7AHu6A3QJr0H-2KFOaaDiMU7BFS6b6bSIucF_aaYVxOMGzP91ncmEl0NlBieYje9aU7e_FizwsgdyP-UNxxJA9kC8wlDL159MYVGq9otBKWXUaKnPCB_HLcUEoqF4N/s1280/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW3J05xBek8TXmWAIIRkOZHvrA6dwoV4T6ih8SfNCfr72m3QrQgEBd_k7AHu6A3QJr0H-2KFOaaDiMU7BFS6b6bSIucF_aaYVxOMGzP91ncmEl0NlBieYje9aU7e_FizwsgdyP-UNxxJA9kC8wlDL159MYVGq9otBKWXUaKnPCB_HLcUEoqF4N/w640-h360/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Nggak heran, film ini mendapat nominasi Oscar di kategori Best Sound. Kepiawaian dalam menampilkan suara-suara mengerikan yang sumbernya dibalik tembok rumah komandan Rudolf Hoss itu benar-benar nyata dan meyakinkan. Apalagi mengingat bahwa sebagian besar yang terjadi di film ini benar-benar terjadi pada saat Nazi mengokupasi negara Polandia.</div><div><br /></div><div>Ceritanya sendiri benar-benar sadis sampai ke ranah absurd. Memang luar biasa iman buta para simpatisan dan tentara Nazi ini. Sang istri komandan bisa-bisanya menolak pindah dari rumah dengan alasan sudah melakukan berbagai renovasi dan percaya bahwa itu adalah lingkungan yang tepat untuk membesarkan anak. Mohon maaf nih, di sebelah itu jutaan orang meninggal karena kamar gas atau dibakar, bahkan abunya sampai masuk ke rumah anda. Bisa-bisanya anda nggak mau pindah??</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9SzvqhxU89ggyQf7O8Rt1j0Hm4gN6ojK-mYTA9A5Vk6O_HeiUCdKkSE3joY_KgaUzz5iYB3fdzspemxmzBvKe49nHoQ5r1prt3oZNZ0hs763VVWTYqmqVJjfIoso9r6M4pCOrf7LOB2QY2kjy0CXchsDlYarOwUBocgB_PZhrQ0tlNpRf4dPC/s1920/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1920" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9SzvqhxU89ggyQf7O8Rt1j0Hm4gN6ojK-mYTA9A5Vk6O_HeiUCdKkSE3joY_KgaUzz5iYB3fdzspemxmzBvKe49nHoQ5r1prt3oZNZ0hs763VVWTYqmqVJjfIoso9r6M4pCOrf7LOB2QY2kjy0CXchsDlYarOwUBocgB_PZhrQ0tlNpRf4dPC/w640-h360/the%20zone%20of%20interest%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills%202.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Menurut gue, The Zone of Interest adalah <i>watching companion</i> dari <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/2017/05/son-of-saul.html" target="_blank">Son of Saul</a> (2015). Film Son of Saul sendiri menceritakan apa yang dialami oleh seorang tahanan di dalam kamp konsentrasi Auschwitz. Filmnya unik, fokus pada sudut pandang karakter utama saja tanpa beralih ke yang lain. Benar-benar paralel dengan sudut pandang The Zone of Interest yang hanya fokus di rumah komandan saja. </div><div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/r-vfg3KkV54" width="600" youtube-src-id="r-vfg3KkV54"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>1 Maret 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film the zone of interest<br />review the zone of interest<br />the zone of interest movie review<br />the zone of interest film review<br />resensi film the zone of interest<br />resensi the zone of interest<br />ulasan the zone of interest<br />ulasan film the zone of interest<br />sinopsis film the zone of interest<br />sinopsis the zone of interest<br />cerita the zone of interest<br />jalan cerita the zone of interest<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-43406349268989375042024-02-27T10:57:00.043+07:002024-02-28T11:22:55.677+07:00The Holdovers - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNoomcCWzEYgN0FjQzocr115l42ofYlAMDnnnVYEQz2EC6dmORKiCeKpRb4Z61wM09DyggxC3VYYq6McPrR5ww32g05-p4HeyI5NDzA34gvyf5LJ8bPmpJrP6VOjRWKVflgKj7X3tt13F9_LshUXrvV-jPbrlXXpVdatQMyWv4iWb2UUmqGarN/s4000/The%20Holdovers%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="2700" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNoomcCWzEYgN0FjQzocr115l42ofYlAMDnnnVYEQz2EC6dmORKiCeKpRb4Z61wM09DyggxC3VYYq6McPrR5ww32g05-p4HeyI5NDzA34gvyf5LJ8bPmpJrP6VOjRWKVflgKj7X3tt13F9_LshUXrvV-jPbrlXXpVdatQMyWv4iWb2UUmqGarN/w270-h400/The%20Holdovers%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="270" /></a></div><br /><div>Film yang malang melintang di berbagai penghargaan bergengsi ini akhirnya bisa tayang di bioskop tanah air. Sebelumnya, The Holdovers bawa pulang dua piala Golden Globes; masing-masing untuk Paul Giamatti sebagai <i>Best Lead Male Actor</i> dan Da'Vine Joy Randolph sebagai <i>Best Supporting Female Actor</i>. Sementara di Academy Awards 2024, film ini dapat 5 nominasi di <i>Best Motion Picture, Best Original Screenplay, Best Editing, Best Lead Male Actor, </i>dan <i>Best Supporting Female Actor</i>. </div><div><br /></div><div>The Holdovers bercerita tentang seorang guru yang harus tinggal dan menemani siswa yang nggak pulang ke rumah di sekolah asrama saat liburan Natal di tahun 1970. Konfliknya adalah guru ini terkenal galak dan nggak populer di kalangan siswa, sedangkan siswa yang harus tinggal di asrama selama liburan ini juga terkenal sebagai anak yang bermasalah. Ternyata selama dua minggu terpaksa tinggal bersama, mereka berdua menjalin persahabatan yang kompleks.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZCnC_4FXJZR9KJIqYLZ2dVY68ddL5iRJQMYaNUD4AZdbRmOw2Rjgdjv6-dc9BojXoMA3_QWO6xk39nzarnixiCLRNOxOgpNw1HFnoWuz82htt2UDyWeY2X8dRUMfJs216CqDh8ceGPkrL_0-XNlCV9N_g6S78YhbD1de-78Vp_nRtp2ahmPlE/s1798/The%20Holdovers%20official%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1798" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZCnC_4FXJZR9KJIqYLZ2dVY68ddL5iRJQMYaNUD4AZdbRmOw2Rjgdjv6-dc9BojXoMA3_QWO6xk39nzarnixiCLRNOxOgpNw1HFnoWuz82htt2UDyWeY2X8dRUMfJs216CqDh8ceGPkrL_0-XNlCV9N_g6S78YhbD1de-78Vp_nRtp2ahmPlE/w640-h384/The%20Holdovers%20official%20stills%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Ini adalah tipikal film dramedy yang menghangatkan hati. Film <i>slice-of-life</i> yang berisi drama kehidupan yang nyata dan dekat dengan keseharian kita. Temanya nggak jauh-jauh dari drama keluarga yang depresinya merembes ke kehidupan sehari-hari. Ada pengembangan karakter yang signifikan dalam film ini, di mana di akhir film kita melihat semua karakter yang ada berhasil mempelajari makna baru dan mengubah perspektif mereka terhadap dunia.</div><div><br /></div><div>Memang layak sih Paul Giamatti dan Da'Vine Joy Randolph memboyong piala Golden Globes, dan bisa jadi membawa pulang piala Oscar nantinya. Mereka berdua nggak hanya kuat dalam range emosi mulai dari marah hingga menangis, dan juga tampil sangat natural dan meyakinkan. Ceritanya juga unik mengingat ini adalah tipikal kisah biasa yang mudah dipandang sebelah mata jika terjadi di kehidupan nyata. Tapi ternyata ada pesan dan makna yang berharga yang bisa dipetik dari kisah biasa ini.<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/AhKLpJmHhIg" width="600" youtube-src-id="AhKLpJmHhIg"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>27 Februari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film the holdovers paul giamatti<br />review the holdovers paul giamatti<br />the holdovers paul giamatti movie review<br />the holdovers paul giamatti film review<br />resensi film the holdovers paul giamatti<br />resensi the holdovers paul giamatti<br />ulasan the holdovers paul giamatti<br />ulasan film the holdovers paul giamatti<br />sinopsis film the holdovers paul giamatti<br />sinopsis the holdovers paul giamatti<br />cerita the holdovers paul giamatti<br />jalan cerita the holdovers paul giamatti<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-36212512291430187902024-02-22T17:54:00.050+07:002024-02-27T15:45:29.177+07:00Women from Rote Island - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIMJvwkTwDHQFIPPA3gJebdP__HlhagwAChdYlmhy9K0aNtJMGyis6mzZA2ugBWPJAfK6E8IqyRTwct2C-sZt6Kn-ZPWLHKaEs27vCGlU1CmeXRIEiyAXMG5p3lsp_zJbrdZlrbR14ANAEY7UtIx_OYxpmRGgteY4ozSAcRrmNYjnArYuk1-GP/s576/women%20from%20rote%20island%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="433" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIMJvwkTwDHQFIPPA3gJebdP__HlhagwAChdYlmhy9K0aNtJMGyis6mzZA2ugBWPJAfK6E8IqyRTwct2C-sZt6Kn-ZPWLHKaEs27vCGlU1CmeXRIEiyAXMG5p3lsp_zJbrdZlrbR14ANAEY7UtIx_OYxpmRGgteY4ozSAcRrmNYjnArYuk1-GP/w301-h400/women%20from%20rote%20island%20official%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="301" /></a></div><br /><div>Sebenarnya yang bikin gue tambah penasaran adalah <i>Women from Rote Island / Perempuan Berkelamin Darah</i> menang piala Film Terbaik di Festival Film Indonesia tahun 2023. Ditambah gue sangat suka mengintip kehidupan di Indonesia Timur, khususnya di Nusa Tenggara Timur yang menjadi latar film ini. Keluar bioskop, gue merasa tercekat dan <i>speechless</i>. Entah <i>in a good way</i> atau <i>in a bad way</i>, mungkin malah dua-duanya. </div><div><br /></div><div>Gue bahas positifnya dulu deh ya, film ini sangat artistik dan indie. Dengan banyak aktor aktris yang tidak kita tahu sebelumnya, nonton film ini seakan melihat kehidupan nyata di pulau Rote lewat kamera. Dialog-dialog yang ada juga mengalir natural, ekspresi dan emosi para aktor dan aktris juga nggak kalah dari aktor/aktris pemenang piala Citra.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQspH_iu4R-eywrleVaDL4ssodigrTZRbdpPG6ktrIwNLvYU2QRfYjzXEpKVMujBAwv6v4Gg5U4MjqXWDW3krXcM9_QbHnXOJYNdDvGhWGvBQfJfuznxtkBrhxWONcUueFvtfN7BGJKXtgvKnok1zpXkVcEX6VoLwsXxAVnv1GEPVKAFsRaK3/s1000/women%20from%20rote%20island%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills%202.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihQspH_iu4R-eywrleVaDL4ssodigrTZRbdpPG6ktrIwNLvYU2QRfYjzXEpKVMujBAwv6v4Gg5U4MjqXWDW3krXcM9_QbHnXOJYNdDvGhWGvBQfJfuznxtkBrhxWONcUueFvtfN7BGJKXtgvKnok1zpXkVcEX6VoLwsXxAVnv1GEPVKAFsRaK3/w640-h426/women%20from%20rote%20island%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills%202.webp" width="640" /></a></div><br /><div><i>Camera work</i>-nya gue suka banget! Banyak adegan-adegan <i>long shot</i> yang efektif menangkap dan menyalurkan emosi dari layar ke penonton. Khususnya adegan pemakaman yang menyorot semua hal di 360 derajat, benar-benar memaksa penonton menyerap emosi pedih yang dirasakan oleh para karakter. Didukung pula oleh akting nyaris sempurna para aktor/aktris yang bisa dibilang pendatang baru ini. Ditambah pula pemandangan pulau Rote yang sangat cantik, menjadikan setiap frame terlihat seperti lukisan.</div><div><br /></div><div>Film ini memang fokus pada isu pelecehan seksual yang dialami oleh kaum perempuan di daerah terpencil, khususnya di pulau Rote di Nusa Tenggara Timur. Gue percaya beberapa kejadian pelecehan seksual di film ini pernah terjadi adanya, meski ditambah beberapa dramatisasi. Kemudian betapa lemahnya posisi perempuan di daerah pelosok yang masih sangat patriarki. Digambarkan seorang perempuan harus berkali-kali minta maaf jika ada salah kepada seorang laki-laki. Pedih memang, tapi ini kenyataan yang terjadi di daerah terpencil.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnXxoP4mZvXQ8Zdc1OWiwrWgUqx_7ItdT4gmPh6zKMG8oLdJ8WowoZtdXgcjcSn8ss7L7Kd8-jQeotf6YteJAo_PqbB5EvlTP1-dnPQkXiTuAlXJ6ry0VPoxW1tyteqb1wjCEIEV7rDU9fQrcf1DP4g9CA7VmmIkueqC9Ox7D04U2Yra_vvqLh/s800/women%20from%20rote%20island%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="800" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnXxoP4mZvXQ8Zdc1OWiwrWgUqx_7ItdT4gmPh6zKMG8oLdJ8WowoZtdXgcjcSn8ss7L7Kd8-jQeotf6YteJAo_PqbB5EvlTP1-dnPQkXiTuAlXJ6ry0VPoxW1tyteqb1wjCEIEV7rDU9fQrcf1DP4g9CA7VmmIkueqC9Ox7D04U2Yra_vvqLh/w640-h360/women%20from%20rote%20island%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.webp" width="640" /></a></div><br /><div>Nah untuk hal yang membuat gue nggak sreg adalah ternyata film ini masih memegang man gaze. Sutradara dan penulis naskah Jeremias Nyangoen tampaknya tidak bisa menggambarkan dan memandang film ini dari sudut pandang perempuan. Hasilnya adalah sebuah film yang sangat mengobjektifikasi perempuan lewat deretan kejadian biadab yang bertubi-tubi. </div><div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/yd7hO9obltw" width="600" youtube-src-id="yd7hO9obltw"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>22 Februari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film women from rote island perempuan berkelamin darah<br />review women from rote island perempuan berkelamin darah<br />women from rote island perempuan berkelamin darah movie review<br />women from rote island perempuan berkelamin darah film review<br />resensi film women from rote island perempuan berkelamin darah<br />resensi women from rote island perempuan berkelamin darah<br />ulasan women from rote island perempuan berkelamin darah<br />ulasan film women from rote island perempuan berkelamin darah<br />sinopsis film women from rote island perempuan berkelamin darah<br />sinopsis women from rote island perempuan berkelamin darah<br />cerita women from rote island perempuan berkelamin darah<br />jalan cerita women from rote island perempuan berkelamin darah<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-89339360071685813402024-02-17T11:28:00.001+07:002024-02-19T11:35:21.981+07:00Tiger Stripes - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCdUo0FJ2WYRLGwXjj4F_ZE-57d6JOe05YpxGmWOv9at5oSWkRrw9xJt23peMP2r3CFYYSD5xMvSeui5Oww89dBTy7jFlNQCmxvFy96gNwDTwL67XMmUitVVVD8hQR2S2xZvrIZwagc1JSj0WGgHEqHK5YVytDUCtJrNWcxn46EzXmN1496ExL/s470/tiger%20stripes%202023%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="370" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCdUo0FJ2WYRLGwXjj4F_ZE-57d6JOe05YpxGmWOv9at5oSWkRrw9xJt23peMP2r3CFYYSD5xMvSeui5Oww89dBTy7jFlNQCmxvFy96gNwDTwL67XMmUitVVVD8hQR2S2xZvrIZwagc1JSj0WGgHEqHK5YVytDUCtJrNWcxn46EzXmN1496ExL/w315-h400/tiger%20stripes%202023%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="315" /></a></div><div><br /></div><div>Jadi di jaman dulu (atau jaman sekarang di daerah pedesaan), remaja perempuan yang menstruasi atau datang bulan itu dianggap kotor. Apalagi kalau bukan karena darah kotor yang keluar, ditambah jerawat dan emosi yang meledak-ledak. Anggapan itu jelas karena minim informasi tentang pubertas, menstruasi, gejolak hormon dan lain sebagainya.</div><div><br /></div><div>Parahnya, "penyakit" datang bulan ini dianggap menular karena remaja perempuan lainnya juga mengalami hal yang sama. Ketika ada hal aneh tidak bisa dijelaskan, ke mana masyarakat akan bersandar? Tentu saja AGAMA. Tapi apakah agama (dan ruqyah) dapat menyelesaikan persoalan datang bulan? π€£ <--- ini jawaban gue tanpa bermaksud spoiler. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCHluIKyYMR4-5QGcQ8BGw9BLtNnU1A6MUV_CM2IV3itAlOj1K0n4GIgil-I8IBjuEVULVGDz1Ht_lid9enpxDRGdiV3lnmnEqBcHHrgZRItopJkY713Rik9hb-sEuDvFAVp3FyCJ23fAeCVhNhS4PmDNPV9q71mZGWBWBAh6aqJQEFZlp6KBr/s1000/tiger%20stripes%202023%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20stills%203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="563" data-original-width="1000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCHluIKyYMR4-5QGcQ8BGw9BLtNnU1A6MUV_CM2IV3itAlOj1K0n4GIgil-I8IBjuEVULVGDz1Ht_lid9enpxDRGdiV3lnmnEqBcHHrgZRItopJkY713Rik9hb-sEuDvFAVp3FyCJ23fAeCVhNhS4PmDNPV9q71mZGWBWBAh6aqJQEFZlp6KBr/w640-h360/tiger%20stripes%202023%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20stills%203.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Tiger Stripes jadi film hiperbola tentang anggapan kotor pada remaja perempuan yang mengalami menstruasi. Menariknya, filmnya berlatar modern dengan iPhone terbaru dann wabah TikTok. Yang artinya SEHARUSNYA informasi tentang pubertas dapat diakses dengan mudah. Tapi sayangnya yang terjadi adalah kisah mistis dan hoax yang lebih banyak di konsumsi. Ini menandakan bahwa pendidikan bukan tergantung pada akses informasi atau gadget atau instrumen lainnya, tapi kembali pada sumber daya manusianya dan cara memilah informasi yang benar.</div><div><br /></div><div>Tiger Stripes sangat berhasil menjadi film yang mengolok-olok pandangan purba masyarakat terhadap penyakit datang bulan. Tidak hanya itu, film ini juga sekaligus menggambarkan perilaku perundungan yang ternyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Seakan kurang jauh, sutradara dann penulis naskah Amanda Nell Eu juga memasukkan unsur (mabuk) agama ke dalam film ini ππΌππΌππΌ Setelah La Luna, rasanya sineas Malaysia semakin ke sini semakin berani mengkritisi agama ya.</div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="322" src="https://www.youtube.com/embed/Q7lu0KoD5so" width="400" youtube-src-id="Q7lu0KoD5so"></iframe></div>
<br />
<br />
- ditonton di netflix -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film tiger stripes<br />review tiger stripes<br />tiger stripes movie review<br />tiger stripes film review<br />resensi film tiger stripes<br />resensi tiger stripes<br />ulasan tiger stripes<br />ulasan film tiger stripes<br />sinopsis film tiger stripes<br />sinopsis tiger stripes<br />cerita tiger stripes<br />jalan cerita tiger stripes<ul>
</ul>
callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-85846497087427327802024-02-03T15:09:00.037+07:002024-02-05T15:29:48.011+07:00Agak Laen - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8tyeR5bFODGQf9XrnHOokBsqYD_HFlNzdzQ815NjS0vZqLrMK7QUdxqDyq4TbBZmmvKaMKpc_xSwh828U7rwa7m2TvIjXgVKq66JC3s_6s6apE31bSaqrZXddFpCPUYSJjpDGIcaxkuRdhhxFT19WMP4iLuKuGLT2oRWbNHjeLsleMIHzvilX/s551/agak%20laen%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20review%20ulasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="551" data-original-width="480" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8tyeR5bFODGQf9XrnHOokBsqYD_HFlNzdzQ815NjS0vZqLrMK7QUdxqDyq4TbBZmmvKaMKpc_xSwh828U7rwa7m2TvIjXgVKq66JC3s_6s6apE31bSaqrZXddFpCPUYSJjpDGIcaxkuRdhhxFT19WMP4iLuKuGLT2oRWbNHjeLsleMIHzvilX/w349-h400/agak%20laen%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20review%20ulasan.jpg" width="349" /></a></div><div><br /></div>Agak Laen pecah banget sih, gue udah lama banget nggak ngakak sampai nangis di bioskop. Parah, film ini kocak maksimal sih. Perlu diketahui, gue itu sebenarnya agak pilih-pilih sama film komedi Indonesia karena dari beberapa yang gue tonton gue relatif nggak cocok sama selera komedinya. Tapi surprisingly, Agak Laen punya selera komedi yang universal. Dalam artian berbagai jenis dan selera komedi ditampilkan jadi satu-dua bit pasti kena ke semua jenis penonton. Kalau satu-dua bit sudah kena, untuk selanjutkan akan cenderung mudah untuk memancing tawa.<div><br /></div><div>Selain soal komedi yang universal dan berbagai macam, gue juga salut dengan jalan ceritanya. Idenya segar dan memang agak laen. Rumah hantu yang jadi serem beneran karena ada orang yang meninggal di dalamnya? Premis yang sangat sederhana dan merakyat ini ternyata bisa dieksekusi sedemikian rupa jadi film komedi tragedi. Oiya, ini adalah tipikal film komedi yang menyelesaikan masalah dengan masalah. Jadi setiap keputusan yang mereka ambil, pasti berujung masalah baru dan sama sekali tidak menyelesaikan masalah.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnHfYHR0RWVejAXrP6kldEMJ10SOukVE5qHunrWyoEfAmelCVALfoMJ_yVTbAi4yNgJVGKf_azReOy58cVqSjnnPZYN-UwhQn2NTjbaiE-fJ7FItKxV7qXOcgAB9GcS9svaRx4xCr2chI84CrAMMWBR-F8OlFZUV-XUl_SUtBDGZhbn71NIYOb/s1280/agak%20laen%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20review%20ulasan%20still.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnHfYHR0RWVejAXrP6kldEMJ10SOukVE5qHunrWyoEfAmelCVALfoMJ_yVTbAi4yNgJVGKf_azReOy58cVqSjnnPZYN-UwhQn2NTjbaiE-fJ7FItKxV7qXOcgAB9GcS9svaRx4xCr2chI84CrAMMWBR-F8OlFZUV-XUl_SUtBDGZhbn71NIYOb/w640-h360/agak%20laen%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20review%20ulasan%20still.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Agak Laen ini juga mengambil konsep film Warkop dalam artian menggunakan nama karakter yang sama dengan nama pemeran aslinya, tentunya dengan karakter yang berbeda. Konsep ini digunakan demi mempererat hubungan antara penonton dengan karakternya, yang di luar film sebenarnya kita sudah mengenal sedikit siapa itu Boris, Jegel, Oki, dan Bene.</div><div><br /></div><div>Perlu dicatat, ini adalah film ketiga dari sutradara dan penulis naskah Muhadkly Acho. Sayangnya gue kurang cocok dengan komedi dan drama yang ditawarkan di dua film dia sebelumnya, <i>Gara-gara Warisan</i> (2022) dan <i>Ghost Writer 2</i> (2022). Tapi ternyata di tangan produser yang tepat, Ernest Prakasa dan Imajinari, Acho bisa menghadirkan film yang nggak hanya kuat di komedi tapi juga drama dan pengembangan karakter meski punya empat pemeran utama. Ini juga jadi film ketiga dari Imajinari yang sama-sama menoreh sukses baik dari capaian jumlah penonton dan kualitas film, setelah <i>Ngeri-ngeri Sedap </i>(2022) dan <i>Jatuh Cinta Seperti di Film-film</i> (2023). <br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/0YLSPyGA4h0" width="600" youtube-src-id="0YLSPyGA4h0"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>3 Februari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film agak laen<br />review agak laen<br />agak laen movie review<br />agak laen film review<br />resensi film agak laen<br />resensi agak laen<br />ulasan agak laen<br />ulasan film agak laen<br />sinopsis film agak laen<br />sinopsis agak laen<br />cerita agak laen<br />jalan cerita agak laen<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-62110541386429798622024-02-03T14:03:00.046+07:002024-02-05T15:09:28.085+07:00Eksil - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-lQ5MaihDIBcJP05uFdp0gO82H_BQ9pJQE4_o2yw03k2txJ6cnx7zvBgRMJdL6Mb5m01D-FQUsGDIVkdmEgsEPOja5TTD7852xLPK2pplD3GfyIQ6Vub68KCNJpkI4_LPU74YnYIxFD-DRgqtY3RXFlWq5bwUcKvAoI6-ml3eX8uusvoJP9tx/s535/eksil%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="535" data-original-width="377" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-lQ5MaihDIBcJP05uFdp0gO82H_BQ9pJQE4_o2yw03k2txJ6cnx7zvBgRMJdL6Mb5m01D-FQUsGDIVkdmEgsEPOja5TTD7852xLPK2pplD3GfyIQ6Vub68KCNJpkI4_LPU74YnYIxFD-DRgqtY3RXFlWq5bwUcKvAoI6-ml3eX8uusvoJP9tx/w281-h400/eksil%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" width="281" /></a></div><div><br /></div>Setelah selesai membaca novel Pulang dari Leila S. Chudori, gue cukup menantikan film dokumenter Eksil ini. Sebelum ini, kisah para eksil politik korban tragedi 1965 hanya diangkat secara fiksi lewat film <i>Surat dari Praha</i> (2016). Novel Pulang pun memang karya fiksi meski banyak terinspirasi dari kehidupan para eksil politik di beberapa negara di Eropa. Tapi dokumenter Eksil akan memberikan gambaran yang paling nyata tentang orang-orang yang terbuang dari Republik Indonesia ini.<div><br /></div><div>Dokumenter Eksil diproduksi tahun 2015, dan butuh kurang lebih 9 tahun sampai akhirnya film ini rilis ke publik lewat layar bioskop. Untuk ukuran film dokumenter, gue suka sekali dengan <i>production value</i> yang ada. Warnanya cantik dan enak di mata. Editing yang ada juga cukup engaging, gue suka di pembuka film shot di Indonesia lalu masuk ke terowongan, kemudian keluar terowongan latar pun berganti dengan kota di Eropa.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHN6VtBKg1XaPmplB2RTbOqtd_YHcwlhaSDaRxuTKRKb3xaDBJni7wqVztacP6GFZoUBgIFnTRZoW6JhBqLqW4B2II5n0xKxWuc5b5R82_wKeRu9GYaSdSnn9UqzdIMo36lWEn9JKj3u06P8XPLDqEDc0iBZVHbdB4DabcAOj9oWDHJq-keWRP/s640/eksil%20politik%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20still%20review%20ulasan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHN6VtBKg1XaPmplB2RTbOqtd_YHcwlhaSDaRxuTKRKb3xaDBJni7wqVztacP6GFZoUBgIFnTRZoW6JhBqLqW4B2II5n0xKxWuc5b5R82_wKeRu9GYaSdSnn9UqzdIMo36lWEn9JKj3u06P8XPLDqEDc0iBZVHbdB4DabcAOj9oWDHJq-keWRP/w640-h360/eksil%20politik%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster%20still%20review%20ulasan.png" width="640" /></a></div><br /><div>Eksil benar-benar menjelaskan dengan detil apa yang terjadi pada mereka, kenapa mereka terdampar, sampai kenapa masih tidak bisa pulang padahal rezim sudah berganti dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Gemes banget sih nontonnya padahal Presiden Gus Dur sudah mencabut Tap 25 MPR di mana negara tidak lagi memberikan label eksil politik pada mereka. Tapi ternyata diskriminasi itu masih ada.</div><div><br /></div><div>Kalau ada keluhan tentang dokumenter ini, rasanya penceritaannya yang perlu sedikit dirapikan lagi agar lebih mulus dari awal sampai akhir. Gue merasa nonton ini penceritaannya agak lompat-lompat dan maju-mundur. Paham sih mungkin ini adalah keputusan kreatif agar menjaga perhatian penonton. Tapi efeknya buat gue jadi lelah untuk mengikuti kisah seusai dengan linimasa yang sebenarnya, hasilnya jadi ngantuk. <br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/nZPlNHItG-8" width="600" youtube-src-id="nZPlNHItG-8"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>3 Februari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film eksil <br />review eksil<br />eksil movie review<br />eksil film review<br />resensi film eksil<br />resensi eksil<br />ulasan eksil<br />ulasan film eksil<br />sinopsis film eksil<br />sinopsis eksil<br />cerita eksil<br />jalan cerita eksil<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-13497429727206601842024-01-28T16:14:00.038+07:002024-01-30T16:58:03.792+07:00Not Friends - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6GmU-ViYhlJZHzkvrGdlHHm13pEJCVt6KuYB2et-uNGu3lge0lf1Pb5CgT5zPgxDox3jKuoLcvBGPPSs5wAn_tGzIbL20zGKZEZNPEwnG89GuEWz_RGi8IUv5la1MDMZMSOHOGj3sTkWlEXicn6QWfuG9QRV1YzwIkKV_mOm8FbI0eMMYNa7F/s1429/not%20friends%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1429" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6GmU-ViYhlJZHzkvrGdlHHm13pEJCVt6KuYB2et-uNGu3lge0lf1Pb5CgT5zPgxDox3jKuoLcvBGPPSs5wAn_tGzIbL20zGKZEZNPEwnG89GuEWz_RGi8IUv5la1MDMZMSOHOGj3sTkWlEXicn6QWfuG9QRV1YzwIkKV_mOm8FbI0eMMYNa7F/w280-h400/not%20friends%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="280" /></a></div><div><br /></div>Rumah produksi Thailand kecintaan kita semua, GDH, akhirnya merilis film terbaru yang penuh hati; <i>Not Friends</i>. Kalau tahun 2023 Indonesia punya Jatuh Cinta Seperti di Film-film sebagai surat cinta untuk film, maka tahun 2024 ini Thailan punya Not Friends. Memang kisah sekelompok orang asing yang menemukan kebersamaan dan persahabatan lewat bikin film bareng-bareng bukan hal yang baru. Yang spesial dari Not Friends adalah tipikal film-film Thailand; drama yang menghangatkan hati.<div><br /></div><div>Kisahnya juga unik, bikin film berdasarkan cerita dari teman yang baru meninggal. Menurut gue kekuatan utama kisah ini adalah dilema moral yang berlapis. Menggunakan kisah orang yang sudah meninggal, kemudian orang ini sebenarnya nggak terlalu dekat, ditambah twist lainnya yang dibongkar di akhir film. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfhyXKEd_3VdWSDc0xmxQbA6XJKptyh_fLhfRC_CzSi7TJVHFElb_T2sjAbS1Cnxo4cpAxL_cyuF1TsJWK0XwExbqoOMaPthOwsCGzcTx0I0lKrzLOCkLOpUr8b5v_rkwX-YhRbHuLzlC3KqtNF1RGHV_7TFix7P1BicDtGuS80_gnWFHBeRi5/s1504/not%20friends%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="1504" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfhyXKEd_3VdWSDc0xmxQbA6XJKptyh_fLhfRC_CzSi7TJVHFElb_T2sjAbS1Cnxo4cpAxL_cyuF1TsJWK0XwExbqoOMaPthOwsCGzcTx0I0lKrzLOCkLOpUr8b5v_rkwX-YhRbHuLzlC3KqtNF1RGHV_7TFix7P1BicDtGuS80_gnWFHBeRi5/w640-h426/not%20friends%20poster%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Nah sebenarnya lapisan dilema moral ini cukup oke karena sukses membelah penonton menjadi dua bagian; yang setuju dan yang tidak. Tapi menurut gue jadi terlalu berlebihan dengan plot twist yang ada di akhir film. Eksplorasi emosi penonton jadi nggak maksimal, belum juga selesai berdilema dengan kisah yang sebelumnya, kemudian ditambah lagi dengan dilema moral yang hadir di plot twist. Andai nggak pakai plot twist ini juga masih oke kok. Ketika ada plot twist, gue pribadi malah jadi yang "terserah elo deh mau gimana".</div><div><br /></div><div>Pada akhirnya, Not Friends masih tetap jadi film <i>coming-of-age</i> yang menyentuh dan menghangatkan hati. Apalagi kisah persahabatan yang memberikan makna baru bagi pertemanan di usia sekolah. Benar juga yang ditawarkan oleh film ini, bisa jadi kita "tidak berteman" atau "not friends" di masa sekolah tapi nanti di usia kerja bisa jadi berteman karena satu dan lain hal. <br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/AUnlm3Jsyng" width="600" youtube-src-id="AUnlm3Jsyng"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>28 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film not friends<br />review not friends<br />not friends movie review<br />not friends film review<br />resensi film not friends<br />resensi not friends<br />ulasan not friends<br />ulasan film not friends<br />sinopsis film not friends<br />sinopsis not friends<br />cerita not friends<br />jalan cerita not friends<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-48733685770437555062024-01-21T10:53:00.039+07:002024-01-23T11:06:04.484+07:0013 Bom di Jakarta - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwuziEDs5HSGsWwb6OWdaIe751-k7JZkNmr4aH1Px3q53GDk2s8tELSGSjq31oA2BLAalmQbYyoXUV4XtlzZphZan0OkBg8O-xjSFzwIJe8xh0Ex7EJeAWOiCWidcZXh-dGVXKcpGOR7OYzo4fSg0vNu_usJhWt_WvGE1IX7d7CxqhuLpycvC/s450/13%20bom%20di%20jakarta%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="304" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOwuziEDs5HSGsWwb6OWdaIe751-k7JZkNmr4aH1Px3q53GDk2s8tELSGSjq31oA2BLAalmQbYyoXUV4XtlzZphZan0OkBg8O-xjSFzwIJe8xh0Ex7EJeAWOiCWidcZXh-dGVXKcpGOR7OYzo4fSg0vNu_usJhWt_WvGE1IX7d7CxqhuLpycvC/w270-h400/13%20bom%20di%20jakarta%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" width="270" /></a></div><div><br /></div>Gue ketiduran di tengah film dan gue masih bisa mengikuti jalan cerita. Bener ya kata orang-orang, film ini hanya seru di awal dan di akhir. Ya oke memang ada bom yang meledak, dan ini bisa dibilang salah satu film aksi Indonesia yang paling ambisius. Tapi sayang film ini jatuh pada <i>style over substance</i>. Ledakan bom yang dahsyat tidak dibarengi dengan skenario dan jalan cerita yang kuat.<div><br /></div><div>Yang paling penting dari kisah aksi dan kriminal adalah motivasi dari si penjahat. Sayangnya, 13 Bom di Jakarta punya motivasi yang cukup lemah dari si penjahat yang meneror kota Jakarta. Belum lagi respon para penegak hukum, yang di film ini direpresentasikan oleh Badan Aksi Kontra Terorisme, tidak menggambarkan kondisi darurat tersebut. Bayangkan, ada 3 bom yang meledak mulai dari di Bursa Efek Jakarta, di MRT, dan di bandara, tapi respon para penegak hukum ini terlihat seperti situasi normal.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTcgfu-UWIfQC7R56kkI81xiQwiA1aA9Gb_TpIGCqA8KktFxcCqkjur_CPuIPxMhmpB2a82ZXneFPlUJpp9sDaUq2R70XPA84CSksI7UNAYLpWh9TRbMhveT9wg-MekXpLUopIIWQ3SOnYUOtESqdu6g75VqLbqJkNzO-VzCv3JNvLVTOay-V9/s1000/13%20bom%20di%20jakarta%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20still.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="661" data-original-width="1000" height="424" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTcgfu-UWIfQC7R56kkI81xiQwiA1aA9Gb_TpIGCqA8KktFxcCqkjur_CPuIPxMhmpB2a82ZXneFPlUJpp9sDaUq2R70XPA84CSksI7UNAYLpWh9TRbMhveT9wg-MekXpLUopIIWQ3SOnYUOtESqdu6g75VqLbqJkNzO-VzCv3JNvLVTOay-V9/w640-h424/13%20bom%20di%20jakarta%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20still.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div>Penonton diberikan sudut pandang dari si penjahat dan sekelumit drama dibalik tindakan terornya itu. Tapi motivasi untuk mengubah ekonomi saat ini menjadi ekonomi berbasis kripto sangat kurang <i>believable </i>menurut gue. Selain ada banyak cara lain menuju ke sana, tapi pertanyaan dasarnya adalah ya kenapa kripto juga sih? Memang ada kisah tragis yang dialami oleh kerabat para teroris ini, tapi tetap solusi yang mereka tawarkan kurang dapat dipercaya. </div><div>
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/uXJHPMKLgiI" width="600" youtube-src-id="uXJHPMKLgiI"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>21 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film 13 bom di jakarta<br />review 13 bom di jakarta<br />13 bom di jakarta movie review<br />13 bom di jakarta film review<br />resensi film 13 bom di jakarta<br />resensi 13 bom di jakarta<br />ulasan 13 bom di jakarta<br />ulasan film 13 bom di jakarta<br />sinopsis film 13 bom di jakarta<br />sinopsis 13 bom di jakarta<br />cerita 13 bom di jakarta<br />jalan cerita 13 bom di jakarta<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-52270430689592928512024-01-20T10:33:00.055+07:002024-02-28T11:24:44.506+07:00Anatomy of a Fall - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdfIvy6whqLMy8CioQK-M7MKp5S4N4mGcEB0ce544poXQMqc1bqK1qi_IJWLnKd8KOYpxueKfunv9EinFdcHE-V3h7hNal5WFDIdjZ5JZYib3yZuXQL2abZHcS9nXCJg1OCTvmbNvLYthGUhdI0BRKkXksrLBlO7P6kIFeFZH_0Vs8Qn7DP-Et/s1467/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1467" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdfIvy6whqLMy8CioQK-M7MKp5S4N4mGcEB0ce544poXQMqc1bqK1qi_IJWLnKd8KOYpxueKfunv9EinFdcHE-V3h7hNal5WFDIdjZ5JZYib3yZuXQL2abZHcS9nXCJg1OCTvmbNvLYthGUhdI0BRKkXksrLBlO7P6kIFeFZH_0Vs8Qn7DP-Et/w273-h400/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" width="273" /></a></div><div><br /></div>Jarang-jarang ada film Eropa yang menang Palme d'Or di Cannes Film Festival (penghargaan tertinggi) tayang secara komersil di bioskop tanah air. Apalagi Anatomy of a Fall juga baru membawa pulang 2 piala Golden Globes di kategori Best non-English Language Film dan Best Screenplay. Maka dari itu, nonton di bioskop jadi sebuah keharusan tersendiri. <div><br /></div><div>Durasi 2 jam 31 menit sama sekali nggak berasa dan nggak memantik rasa bosan. Dari awal, gue sudah dibuat penasaran dan cukup bersimpati pada karakter yang ada di layar. Sang suami meninggal karena jatuh dari ketinggian, sementara sang istri harus menghadapi hukum karena dirinya berada di lokasi kejadian. Sementara anaknya yang buta harus menjadi saksi dan mengalami dilema moral.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_QOfVcAfyFtxjM8YCQRwAk1qcjDZikf2prHwAdY-XxecdiHOQbcvBwANCchU8rRHay0Z8u3zAL6nSlqMDAAnJ8kvZOidk2Dgi1b5Uz1-PyalDLik6myKggefIiDqslpBGXKFUfpNERayErnHZTPtzXf3EWktbYTXUGWBLv2Z7hLVaQupmcYro/s5342/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20still.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3005" data-original-width="5342" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_QOfVcAfyFtxjM8YCQRwAk1qcjDZikf2prHwAdY-XxecdiHOQbcvBwANCchU8rRHay0Z8u3zAL6nSlqMDAAnJ8kvZOidk2Dgi1b5Uz1-PyalDLik6myKggefIiDqslpBGXKFUfpNERayErnHZTPtzXf3EWktbYTXUGWBLv2Z7hLVaQupmcYro/w640-h360/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20still.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Ini bukan saja sebuah kisah tentang hubungan dan dinamika suami dengan istri setelah sebuah kejadian tragis menimpa mereka. Ini bukan pula kisah kriminal dan court-room drama yang penuh perdebatan seru antara pengacara dan jaksa. Tapi menurut gue, kisah ini menunjukkan betapa kita nggak bisa menilai suatu peristiwa hanya dari sekelumit adegan atau kejadian.</div><div><br /></div><div>Berkali-kali hal tersebut direpresentasikan dalam film. Mulai dari yang paling sederhana, adanya mayat di atas salju dan beberapa petunjuk di sekitarnya. Jelas hal yang terlihat jelas di mata ini tidak cukup untuk mendeskripsikan suatu kejadian. Kemudian ada hal mendengar percakapan sang ibu dan ayah dari kejauhan, sampai gongnya adalah mendengar rekaman pertengkaran sengit antara ibu dan ayah. Tetap saja rekaman pertengkaran itu, meski panjang dan penuh emosi, masih belum cukup menggambarkan hubungan mereka secara komprehensif.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJdYeCfRXoGSFWAnvIllsqI0SxNpVg4o3Cgr6kWPTOjHexktxT7tjJW4BtSJaARqpu9ZmazVLjPomf6_kvS60EDOp4szJzwm2c_fPEDC35KHRksPum2Ccu4ttjliyo-NtvRodc-H9AYNoycCdCoq1BmaYuggKntUufPS2-ulfW-bTkcDDiq8NR/s2560/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1384" data-original-width="2560" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJdYeCfRXoGSFWAnvIllsqI0SxNpVg4o3Cgr6kWPTOjHexktxT7tjJW4BtSJaARqpu9ZmazVLjPomf6_kvS60EDOp4szJzwm2c_fPEDC35KHRksPum2Ccu4ttjliyo-NtvRodc-H9AYNoycCdCoq1BmaYuggKntUufPS2-ulfW-bTkcDDiq8NR/w640-h346/anatomy%20of%20a%20fall%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20stills.jpg" width="640" /></a></div><br /><div>Jadi sulit rasanya untuk menggambarkan satu peristiwa yang lengkap dengan konteksnya hanya berdasarkan sebuah anatomi dari satu adegan. Entah apakah adegan itu melihat dari jauh, mendengar dari jauh, atau bahkan mendengar satu percakapan utuh. Ternyata ada cerita yang lebih rumit, kompleks, dan utuh di balik itu semua. Sebuah cerita yang bahkan masih sulit untuk mendapat kisah utuhnya jika si pencerita kurang piawai menyampaikan lewat kata. Jadi pesan moralnya jelas jangan mudah memberikan label atau cap pada secuplik hal atau kejadian saja.</div><div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/fTrsp5BMloA" width="600" youtube-src-id="fTrsp5BMloA"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>20 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film anatomy of a fall<br />review anatomy of a fall<br />anatomy of a fall movie review<br />anatomy of a fall film review<br />resensi film anatomy of a fall<br />resensi anatomy of a fall<br />ulasan anatomy of a fall<br />ulasan film anatomy of a fall<br />sinopsis film anatomy of a fall<br />sinopsis anatomy of a fall<br />cerita anatomy of a fall<br />jalan cerita anatomy of a fall<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-18649573293035312872024-01-14T14:11:00.039+07:002024-01-16T14:23:41.135+07:00The Beekeeper - Review<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjFNaPn0fr6vfimdcR4GXqIjsmcNcBicYiLOwtVd3i6yZ81emudvHLDDQzHA1T1pMxzEtQw4qtp3EJIL6TPmt0FJwGjjPfT-FumbnOLZkKgqAl1NmB9xEoj6OnN_Nyqg5o3YHeLli47ASDSyTrTwnSg4OgxFLu9DGeyzmhhumJlCEZE6ectN7/s512/the%20beekeeper%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="346" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSjFNaPn0fr6vfimdcR4GXqIjsmcNcBicYiLOwtVd3i6yZ81emudvHLDDQzHA1T1pMxzEtQw4qtp3EJIL6TPmt0FJwGjjPfT-FumbnOLZkKgqAl1NmB9xEoj6OnN_Nyqg5o3YHeLli47ASDSyTrTwnSg4OgxFLu9DGeyzmhhumJlCEZE6ectN7/w270-h400/the%20beekeeper%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster.jpg" width="270" /></a></div></div><i><div><i><br /></i></div>The Beekeeper</i> membuka tahun 2024 dengan meriah! Nggak ada yang mengira kalau film yang dibintangi Jason Statham ini akan semenyenangkan dan semenghibur ini. <i>The Beekeeper</i> ini terasa campuran antara <i>The Equalizer</i> dengan <i>John Wick</i> karena punya premis dan konsep yang mirip. Sepanjang film fokus pada adu jotos dan adu tembak dengan motivasi yang sangat humanis; membela yang tidak berdaya.<div><br /></div><div>Ketika melihat Jason Statham, mungkin ada banyak penonton yang langsung bilang "ah, film aksi biasa khas Jason Statham yang gebuk-gebukan dan tembak-tembakan doang". Ya benar juga sih karena gue ada di kelompok penonton itu, tapi sebenarnya ada satu-dua film Jason Statham yang punya kualitas baik dan menonjol dari yang lainnya. Sebelum The Beekeeper, ada <i>Wrath of Man</i> (2021) yang punya kisah cerita yang sangat menarik dan berlapis.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsBDOz8XaFNmyuCSKT6cAH6xcA_eO_gldyzShfuUGkJhnmdQ_rRlBRhztNs0XDu00od5SuvTBh49N4aab85AsK-TwL_vPKkQ9rYITqm3KJv7XkDdut-yRxOtdPxfhq0LtL6Kyz8CipMtS_39YGImTBzJosAyubQQl80kPMDD7bJjnXrXIiSCUr/s750/the%20beekeeper%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster%20still.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="422" data-original-width="750" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsBDOz8XaFNmyuCSKT6cAH6xcA_eO_gldyzShfuUGkJhnmdQ_rRlBRhztNs0XDu00od5SuvTBh49N4aab85AsK-TwL_vPKkQ9rYITqm3KJv7XkDdut-yRxOtdPxfhq0LtL6Kyz8CipMtS_39YGImTBzJosAyubQQl80kPMDD7bJjnXrXIiSCUr/w640-h360/the%20beekeeper%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%20poster%20still.jpg" width="640" /></a></div><br /><div><i>The Beekeeper</i> sendiri berdiri di atas kejahatan yang sangat dekat dengan keseharian kita; scam yang menargetkan orang tua dan lansia yang gaptek. Sepanjang film, gue sama sekali nggak menaruh simpati dan empati pada para penjahatnya. Malah menunggu-nunggu kapan dan bagaimana mereka akan mati di tangan Jason Statham. Tenang saja karena variasi cara matinya pun cukup di luar nulur dan memuaskan hati setiap penonton. </div><div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/dE0KFHYiQ4s" width="600" youtube-src-id="dE0KFHYiQ4s"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>14 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film the beekeeper jason statham<div>review the beekeeper jason statham<br />the beekeeper jason statham movie review<br />the beekeeper jason statham film review<br />resensi film the beekeeper jason statham<br />resensi the beekeeper jason statham<br />ulasan the beekeeper jason statham<br />ulasan film the beekeeper jason statham<br />sinopsis film the beekeeper jason statham<br />sinopsis the beekeeper jason statham<br />cerita the beekeeper jason statham<br />jalan cerita the beekeeper jason statham<ul>
</ul>
</div></div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-5780731944346819782024-01-07T14:16:00.037+07:002024-01-08T14:26:58.842+07:00Monster - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xRxvqA0xGx6L8BV_YOjCzn-4GwbzzIKVlbWY-W39Vx9pMEpU24xm6cXBgGXKo5iBm5Mn7AG0zyOXQBhtunlPx_T-rmeyHlTsSc1JeDzcfxFGOdmFvmrIKjGY-KWqsbvP3Y-Np7jNLmOStTbQahC2tqypOUlGweM_BuUtGu3UhKZ08rHAuz6R/s1466/Monster%202023%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1466" data-original-width="1000" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xRxvqA0xGx6L8BV_YOjCzn-4GwbzzIKVlbWY-W39Vx9pMEpU24xm6cXBgGXKo5iBm5Mn7AG0zyOXQBhtunlPx_T-rmeyHlTsSc1JeDzcfxFGOdmFvmrIKjGY-KWqsbvP3Y-Np7jNLmOStTbQahC2tqypOUlGweM_BuUtGu3UhKZ08rHAuz6R/w273-h400/Monster%202023%20sobekan%20tiket%20bioskop%20poster.jpg" width="273" /></a></div><div><br /></div>Sebegitu sulitnya kita memahami seseorang, tapi sebegitu mudahnya kita menaruh prasangka (buruk). Sepertinya ini tema besar yang mau diangkat oleh sutradara berbakat asal Jepang, Hirokazu Koreeda yang semakin ke sini semakin piawai mengangkat relasi antar manusia dalam sinema. Film terbarunya ini punya cara uniknya sendiri dalam menampar penonton, termasuk gue. Di awal film gue menaruh prasangka buruk terhadap beberapa karakter, untuk kemudian merasa tertampar bolak-balik di akhir film.<div><br /></div><div>Penting diketahui, semakin sedikit kamu tahu tentang jalan cerita film ini maka akan semakin asyik pengalaman menonton kamu. Yang perlu kamu tahu hanyalah film ini menceritakan satu kejadian lewat tiga sudut pandang yang berbeda. Sebenarnya hal ini pun akan mudah dipahami mengingat ada satu plot device yang berulang di setiap awal segmen berupa kebakaran gedung.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf8TqdMKJzS2kZPNnSO8mX1JgW1h8LtMRfHUXWEOoFIsB0tr_5lurIeCrkK-8D00_Ntqv_J-e01ra8-XoafMZCNgsdWJUcyOoF9uCH7z5292gEQN1Q1MY0IE_N5pxoRIYRLhBm7jGa4jhaHTeSXUOsICbG-E0q37E9Xcr1bs-emwQQFXN0vixs/s990/monster%202023%20sobekan%20tiket%20bioskop%20hirokazu%20koreeda.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="660" data-original-width="990" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf8TqdMKJzS2kZPNnSO8mX1JgW1h8LtMRfHUXWEOoFIsB0tr_5lurIeCrkK-8D00_Ntqv_J-e01ra8-XoafMZCNgsdWJUcyOoF9uCH7z5292gEQN1Q1MY0IE_N5pxoRIYRLhBm7jGa4jhaHTeSXUOsICbG-E0q37E9Xcr1bs-emwQQFXN0vixs/w640-h426/monster%202023%20sobekan%20tiket%20bioskop%20hirokazu%20koreeda.jpeg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Lewat Monster, Hirokazu Koreeda memang bermain-main di ranah persepsi manusia. Betapa mudahnya manusia melahirkan asumsi lewat sekilas kejadian saja. Memang sulit untuk memahami satu kejadian secara keseluruhan tanpa adanya komunikasi yang jelas dan lancar. Tapi betapa asumsi dan prasangka tersebut dapat menggulung menjadi bola liar, yang bahkan mengancam nyawa.</div><div><br /></div><div>Jadi siapa yang monster? Pertanyaan ini yang terus diulang selama film, meski dalam konteks permainan anak-anak. Jika belajar dari apa yang disajikan dalam film ini, maka akan sulit untuk menunjuk satu orang dan memberinya label monster. Situasinya sangat kompleks dan campur aduk, di mana sering kejadian akan lebih mudah untuk mencari kambing hitam demi menghentikan narasi kehebohan - persis yang terjadi dalam cerita di film ini. <br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/JYIRWnnatBU" width="600" youtube-src-id="JYIRWnnatBU"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>7 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film monster hirokazu koreeda kore-eda<br />review monster hirokazu koreeda kore-eda<br />monster hirokazu koreeda kore-eda movie review<br />monster hirokazu koreeda kore-eda film review<br />resensi film monster hirokazu koreeda kore-eda<br />resensi monster hirokazu koreeda kore-eda<br />ulasan monster hirokazu koreeda kore-eda<br />ulasan film monster hirokazu koreeda kore-eda<br />sinopsis film monster hirokazu koreeda kore-eda<br />sinopsis monster hirokazu koreeda kore-eda<br />cerita monster hirokazu koreeda kore-eda<br />jalan cerita monster hirokazu koreeda kore-eda<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-50270265054583067482024-01-06T13:28:00.041+07:002024-02-28T11:25:13.411+07:00The Boy and the Heron - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiru7y64D5cp5fBnjlo4QP4g-Ke3OBbakpMu0ikGbfOZKS70EYD5sw4oUWlCL1CKAVAhV5ZJUZcquaLVnI5lGdbDv5FOX_1y6PJp85-BaBKfd3pUjDW8RmZ0noFGDWH8ZsHH6Xlcq-DmBADIg-rnct1vYEEUC-Eul2WzKIOCav7FpKpc1o711Oe/s517/the%20boy%20and%20the%20heron%20sobekan%20tiket%20bioskop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="517" data-original-width="350" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiru7y64D5cp5fBnjlo4QP4g-Ke3OBbakpMu0ikGbfOZKS70EYD5sw4oUWlCL1CKAVAhV5ZJUZcquaLVnI5lGdbDv5FOX_1y6PJp85-BaBKfd3pUjDW8RmZ0noFGDWH8ZsHH6Xlcq-DmBADIg-rnct1vYEEUC-Eul2WzKIOCav7FpKpc1o711Oe/s320/the%20boy%20and%20the%20heron%20sobekan%20tiket%20bioskop.jpg" width="217" /></a></div><div><br /></div>Sutradara Hayao Miyazaki menolak untuk pensiun. Sepuluh tahun sejak <i>The Wind Rises</i> (2013), suhu animasi asal Jepang ini kembali. Memang beda ya rasa dan asa kalau nonton film karya Hayao Miyazaki. Setiap lekuk fantasi yang ada itu benar-benar di luar nurul, tapi juga masih diterima karena punya pesan makna yang berlapis.<div><br /></div><div>Konon di era belia, Hayao Miyazaki butuh waktu menghasilkan 5 menit animasi dalam waktu satu bulan bekerja. Lama sekali karena memang ini adalah animasi hasil gambar tangan ya. Tapi di usianya yang sekarang dan khusus The Boy and the Heron, Hayao hanya bisa menghasilkan 1 menit dalam satu satu bulan. Jadi luar biasa sekali usaha yang dikeluarkan untuk menghasilkan film panjang berdurasi 124 menit ini.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE4kfvM3w5lplFJvb7m7p6l7h_jYMQ2S47nIEYD4Q8uAOzRnBJ-lD5Sz6iGEY1BfQnG1VEyGA_D6SzbFQeZQa9C6kLFmAxguT3UE7TJt1rKXYal2XxORkpkfyCE65o9acVkA1S6dJktiFojzvBBqJR-4QlWJY_kzHTx7MKjU0DHeWqgXZKMsyN/s3840/the%20boy%20and%20the%20heron%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2160" data-original-width="3840" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE4kfvM3w5lplFJvb7m7p6l7h_jYMQ2S47nIEYD4Q8uAOzRnBJ-lD5Sz6iGEY1BfQnG1VEyGA_D6SzbFQeZQa9C6kLFmAxguT3UE7TJt1rKXYal2XxORkpkfyCE65o9acVkA1S6dJktiFojzvBBqJR-4QlWJY_kzHTx7MKjU0DHeWqgXZKMsyN/w640-h360/the%20boy%20and%20the%20heron%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div>Hasilnya pun nggak main-main. Gambar dan visualnya sangat cantik. Masih juga konsisten dengan animasi ciri khas Hayao Miyazaki, ada banyak "ma" atau ruang kosong di antara adegan yang berguna memberikan kesempatan bagi penonton untuk bernafas atau merenung. Banyak pula adegan-adegan kecil seperti karakter tersandung atau karakter membetulkan sepatunya, demi membuat kisah ini semakin nyata.</div><div><br /></div><div>Kisahnya sendiri meski fantasinya luar biasa imajinatif, sebenarnya kisahnya sangat dekat dengan keseharian kita. Pada dasarnya ini adalah kisah coming-of-age tentang remaja yang menilai ulang relasinya dengan ibu tirinya, tentunya seperti biasa diselipkan kisah ekologi dan keseimbangan ekosistem. Mahito yang pada awalnya menutup diri dari ibu tirinya, harus mengalami petualangan di dunia magis untuk dapat menerima sepenuh hati sekaligus mengatasi rasa dukanya terhadap ibu kandungnya yang meninggal.<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/t5khm-VjEu4" width="600" youtube-src-id="t5khm-VjEu4"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>6 Januari 2024</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film the boy and the heron hayao miyazaki<br />review the boy and the heron hayao miyazaki<br />the boy and the heron hayao miyazaki movie review<br />the boy and the heron hayao miyazaki film review<br />resensi film the boy and the heron hayao miyazaki<br />resensi the boy and the heron hayao miyazaki<br />ulasan the boy and the heron hayao miyazaki<br />ulasan film the boy and the heron hayao miyazaki<br />sinopsis film the boy and the heron hayao miyazaki<br />sinopsis the boy and the heron hayao miyazaki<br />cerita the boy and the heron hayao miyazaki<br />jalan cerita the boy and the heron hayao miyazaki<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-10646113372396489322023-12-15T17:00:00.002+07:002023-12-15T17:29:02.502+07:00Sobekan Tiket Terbaik 2023<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWTuKC5ySIFhk6pTFXwAMckdKmY9pD6uPRRqJw4-D16CCE_V6iXXeSRdhOlPS0Xq_Sbwtul0c-HzU76nCjipj7Y3RfpJnrAf-RjT5RHyL0x4cWbqm-Y8x0gB-G0jMbRKvSKqjlWDIhGk0NeNWzEVAqp20ngWo535lgnW3He90IKhhSz6M2qD3b/s911/Sobekan%20Tiket%20Terbaik%20Banner%202023.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="227" data-original-width="911" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWTuKC5ySIFhk6pTFXwAMckdKmY9pD6uPRRqJw4-D16CCE_V6iXXeSRdhOlPS0Xq_Sbwtul0c-HzU76nCjipj7Y3RfpJnrAf-RjT5RHyL0x4cWbqm-Y8x0gB-G0jMbRKvSKqjlWDIhGk0NeNWzEVAqp20ngWo535lgnW3He90IKhhSz6M2qD3b/w640-h160/Sobekan%20Tiket%20Terbaik%20Banner%202023.png" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Tahun ini adalah tahun ke-17 gue mengumpulkan film-film terbaik yang gue tonton selama tahun kalender 2023. Masih seperti beberapa tahun terakhir, gue menggabungkan film panjang yang gue tonton di bioskop maupun yang gue tonton di platform digital. Daftar ini disusun berdasarkan film yang gue tonton di tahun kalender 2023, terlepas kapan film tersebut dirilis.</div><div><br /></div><div>Menurut gue, tahun ini adalah tahunnya film Indonesia. Banyak film Indonesia yang berkualitas sangat baik di rilis di tahun ini. Tiga yang terbaik di antaranya masuk dalam Sobekan Tiket Terbaik di 2023. Malah tiga-tiganya berada di peringkat atas. Bagi gue sendiri, ini jelas prestasi yang meningkat drastis dari Sobekan Tiket Terbaik 2022 yang sama-sama ada 3 film Indonesia tapi masih di peringkat bawah.</div><div><br /></div></div><div>Mengumpulkan daftar 10 film panjang terbaik menurut gue tahun ini cukup mudah. Tercatat ada 7 film yang gue kasih bintang 5 yang gue tonton di tahun ini. Memilih 3 sisanya juga tidak begitu sulit, karena ada 6 film yang gue kasih bintang 4. Kemudian gue urutkan dari peringkat 1 sampai dengan 10 berdasarkan subjektifitas pribadi dan seberapa besar gue mau nonton ulang film tersebut. </div><div><br /></div><div>Pada akhirnya, ini adalah 10 film panjang terbaik yang gue tonton selama tahun 2023 dan gue sangat puas dengan daftar ini. Kalau ada yang nggak setuju atau ada film favorit kalian yang nggak ada di daftar ini, silakan komen di bawah!</div><div><br /><a name='more'></a><br /><div style="text-align: center;">|</div><div style="text-align: center;">|</div><div style="text-align: center;">|</div><div style="text-align: center;">|</div><div style="text-align: center;">|</div><div><br /></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-large;">10</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/08/talk-to-me-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tap gambar untuk baca ulasan lengkap" border="0" data-original-height="1715" data-original-width="2560" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4QYBIc3Bq8TILtSpAHqC3cNaVq_LmMJGvlhoq2GhAwwHkJkA-hVFkXwZl_8_V-W8oIXsmk0aujAAmYKsnZ11KyQRM2PppI4HPaTeAf_j5LKuPVd5G4koWUtk_4FZgZ6fCdkOZurjFVNQizSjpa7AqHUAwKelvfhCeXBY3y8jfCby39mSK2XKJ/w640-h428/talk%20to%20me%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" title="Tap gambar untuk baca ulasan lengkap" width="640" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b><i>Talk to Me</i></b> adalah film horor terbaik yang gue tonton tahun ini. Kisah kedukaan yang dibawa film ini memang bukan barang baru di film horor. Tapi cara penyampaian dan eksekusi ceritanya yang sangat menarik, apalagi dengan teknik sinematografi yang out-of-the-box dan efektif menambah ketegangan. Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</div><div style="text-align: center;"><br />|<br />|<br />|<br />|<br />|<br /><div><br /></div><div><b><span style="font-size: x-large;">9</span></b></div><div><b><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/09/no-one-will-save-you-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="502" data-original-width="1200" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmKKuoD0JmrPvnDMG36q3Z6lAZ2QMpbxgM-Z0_gM33q76zGuaVD9VxyJpR_ZW5fTFWQXH5JmTFNkCIz_qiBU1m29HQHrl_-k04fx2ux1l6_9jCHHlPrhaXP0dwnVen6hnf76Y_6bsXQSDxrXxGJKk47541urF9sGgCtZbuHTY7fma7XemJ_-jI/w640-h268/no%20one%20will%20save%20you%20sobekan%20tiket%20bioskop.jpg" width="640" /></a></div></b></div></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><b><i>No One Will Save You</i></b> jadi film horor paling keren yang pernah gue tonton di tahun ini. Kapan lagi nonton film horor/thriller tapi sangat minim dialog? Tercatat cuma ada 2 dialog di film berdurasi 93 menit ini. Siapa sangka film horor/thriller tetap bisa menakutkan dan menegangkan walaupun nyaris tanpa dialog? Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />|</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">|<br />|<br />|<br />|<br /><div><br /></div><div><span style="font-size: x-large;"><b>8</b></span></div><div><span><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/11/are-you-there-god-its-me-margaret-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM_B7jMcIgpsRgaWS6VwT_2GCz0KwF6hYs5QLTTNXLxED5XBoEBoNygokjGijsbQl2WEhHttsVe5r1DeIJ2T0s7jtq2T44U4P66k3MWL3DxQE6mtXeSSrYrr48VUC0Ig47S-FAJjBNNXx-xXenJ1lkjnTfvbPBgjOVDrMRdeXzdOfeEs1QBJSU/w640-h480/are%20you%20there%20god%20its%20me%20margaret%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%202.jpg" width="640" /></a></div><b><i><div style="font-size: medium;"><span style="font-size: x-large;"><b style="font-size: medium;"><i><br /></i></b></span></div>Are You There God? It's Me Margaret</i></b><span> adalah film <i>coming-of-age</i> yang paling menghangatkan hati di tahun ini. Nggak cuma bahas soal remaja perempuan yang lagi di masa puber, ternyata film ini juga bahas soal agama dan religiusitas. Sebuah tontonan <i>slice of life</i> yang penuh dengan lapisan makna dan pesan. </span></span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</div><div><span><br /><span style="font-size: medium;">|</span></span></div><div><span>|<span style="font-size: medium;"><br /></span><span style="font-size: medium;">|</span><br style="font-size: medium;" /><span style="font-size: medium;">|</span><br style="font-size: medium;" /><span style="font-size: medium;">|</span><br style="font-size: medium;" /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div><span style="font-size: x-large;"><b>7</b></span></div></span><div><span><span><span><span><span><span><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/07/oppenheimer-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2553" data-original-width="4873" height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGf0QeFtib9GS68ttP-naL7kHIJeBrNe7DuW5o_9vS5IbAlLDtGr6vcV5xH-5WDLwXqFU1zf-BMXqsxzBrHblp6iC3yEOE4Z1k0YH60UYNzI0aKDieyen_td4-OQN56J9CO1_UYstBt-wA-KigJ074jA7C5XiV-Pq3B8dPAdHTUUjEQWudu73a/w640-h336/oppenheimer%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="640" /></a></div></span><b><i><div style="font-size: xx-large;"><span style="font-size: x-large;"><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></span></div>Oppenheimer</i></b><span> adalah film biografi paling seru yang gue tonton di tahun ini. Meski durasinya 3 jam, tapi sama sekali nggak berasa bosan sekalipun. Christopher Nolan mengukuhkan dirinya jadi sutradara berbakat yang bisa mengaduk-aduk emosi penontonnya. </span></span></span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span><br /><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;">|</span></span></div></span></span><div><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span><span style="font-size: medium;"><br /></span><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>6</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/10/killers-of-flower-moon-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="2138" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYeCzfoEtwl3y6rokrnBEcS9mBMEqVXuGvjxZ9XyCvy2OzmjbcQrbYhqrqIcabOLorOYwGHsd-9DdkLRcqHUoq-7LSSFJ-XHSmeM1Io9z6f0iSAjcSZmyHYbXUn9zR-1rmMy99Z2GAoSxv4b7Px8Ibg4KdYM0Rm9HAJTpSERyVStPcEIC-Hqif/w640-h360/killers%20of%20the%20flower%20moon%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="640" /></a></div><span><b><i><div><span><b><i><br /></i></b></span></div></i></b><span><b><i>Killers of the Flower Moon </i></b>adalah jadi film yang spesial karena meski durasi 3 jam 26 menit, tapi ga berasa karena seru banget. Lewat</span></span><span><span>film ini kita belajar betapa jahatnya mengambil hak milik orang lain pakai modus cinta. </span></span><span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span></div></span></span></span><div><span><span><span><br style="font-size: medium;" /><div><span><span>|</span></span></div></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span></span></span></span><br /></span></span></span></span>|</span><br /></span></span></span>|</span><br /></span></span></span>|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>5</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/01/autobiography-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="266" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3LWxZEytq2BvzhGvPmH14ZDruN5R7iRgiezQtRnz6xZZ60bHrN_SFcIJXr_45HtUeVocoPkANU-GtoAh8HjRapid7f9_HarBQCXCJ2JPiSW0CydBSVxnXC_Lpd6K34OVPK6c1yBqx1dKMrUYkS6iOQntpMlNX-IgKUgFQExqt5Iafu4yC_0C6/w640-h266/autobiography%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="640" /></a></div><span><b><i><div style="font-size: xx-large;"><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div>Autobiography </i></b>memang dirilis tahun 2022, tapi baru masuk bioskop di bulan Januari 2023. Meski gue tonton di awal tahun, jelas film ini langsung mengamankan tempat di Sobekan Tiket Terbaik tahun 2023. Ini adalah film drama nasional yang sangat unik dan langka. Permainan power play yang intens dan menegangkan, yang menghasilkan tontonan yang menyeramkan dan menakutkan. </span><span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span></div></span></span></span></span><div><span><span><span><span><br /><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;">|</span></span></div></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span><span style="font-size: medium;"><br /></span><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>4</b></div><div><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/07/barbie-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1124" data-original-width="1499" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7NEHq7CXXJOdClsuYye07_4VV-ln9qFD00DLbiTfFYUqFycISou834pqEOOAurSPYDCdssiRsb61_HFeHsELmxzDOwS35NpDfeoah_u3ab5SBm7frzqP-xF-og3LrMgaXp2EIrfCGWfqzXC1ko2avEs609Sntz63HkgtvUBFQXvYlJ2ZhUuq3/w640-h480/barbie%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="640" /></a></div><span><b><i><div style="font-size: xx-large;"><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div>Barbie </i></b>memenangkan fenomena Barbenheimer kalau menurut gue. Pantas saja Warner Bros ngotot menempatkan Barbie rilis bersamaan dengan Oppenheimer, karena memang mereka percaya dengan kualitasnya. Sutradara dan penulis naskah Greta Gerwig berhasil membuat film adaptasi mainan jadi film yang meta, filosofis, dan penuh lapisan makna untuk kita semua. </span><span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span></div></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><br /><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;">|</span></span></div></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span><span style="font-size: medium;"><br /></span><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>3</b></div></span></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><span><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/11/budi-pekerti-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSBxX0Bi7ss5QThFd0WYlar7eS3Kt6TTi8bx4YYnmDnO1ufaFV_stV0ygxA26kB6JqkxwIkEV8H9XN8LS-aGTYNNBID4ii06NGpb12Qh0SXiReAYTySBYYzCoX-7CkhXyEn_RH1BPNWw8Lti1AISzmzU0k2EXsaGoDMgMhbanpXGMrLJdXa7p0/w640-h360/budi%20pekerti%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.png" width="640" /></a></div></span></span></span></span></span><b><i><div style="font-size: xx-large;"><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div>Budi Pekerti </i></b>jadi film Indonesia yang sangat penting untuk ditonton oleh semua orang. Kisah tentang cancel culture dan efek (buruk) media sosial pada masyarakat jelas jadi tamparan dan kritik sosial yang tak lekang oleh waktu. </span></span></span></span></span></span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span><br /><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;">|</span></span></div></span></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span><span style="font-size: medium;"><br /></span><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><span style="font-size: medium;">|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>2</b></div></span></span></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/10/past-lives-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="973" data-original-width="1730" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs5CuGWTDFVMUUnPCB4h0nieitxHAufybmxKHrnI5oxgcfC4FtMXbRfUZeOuZMBdXFkNJWj80HEYRl3Mls2nu8cVCYwwrhFmRDuvqLJu5upuhNybQrmRSXGaAInsYP09Ogr2rAKEhIHp0cTQjpsFY9fAPYAsFRUx-CsGGSbGuUqXaYvfbQbDiF/w640-h360/past%20lives%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan.jpg" width="640" /></a></div><span><b><i><div style="font-size: xx-large;"><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div>Past Lives </i></b>adalah film romansa favorit gue di tahun ini, dan di beberapa tahun belakangan ini. Film ini adalah kepuasan maksimal bagi para hopeless romantic. Apalagi kisah cinta di usia dewasa yang matang dan realistis jarang diangkat dalam film. </span><span>Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</span><br /><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;"><br /></span></span></div><div style="font-size: medium;"><span><span style="font-size: medium;">|</span></span></div></span></span></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><span><span style="font-size: small;">|</span><span><br /></span><span>|</span><br /><span>|</span><br /><span>|</span><br /><div style="font-size: medium;"><br /></div><div style="font-size: xx-large;"><b>1</b></div></span></span></span></span></span></span></span></span><div><span><span><span><span><span><span><span><span><div class="separator" style="clear: both; font-size: xx-large; text-align: center;"><a href="https://tiketbioskop.blogspot.com/2023/11/jatuh-cinta-seperti-di-film-film-review.html" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="544" data-original-width="970" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4xef_RkZDTn8kDm_Ie5OM79fUJFNUfKptUp8LGKYOlRifHK_6wpQIp9uOJe1Haa-_FrctbmSUbr7jb_5XDkSKwt43nGZkJCreY5QGk__hOr2amWW9VG2oI82kekWvMC3W48mvsWjt_ocQip7zferb1gZ2o4woRctATIK_t_Ol6U4I4EF8eUfn/w640-h358/jatuh%20cinta%20seperti%20di%20film%20film%20sobekan%20tiket%20bioskop%20ulasan%20review.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-size: medium;"><b><i><div><span style="font-size: medium;"><b><i><br /></i></b></span></div></i></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span><b>Jatuh Cinta Seperti di Film-film</b> jelas menjadi film terbaik menurut gue di tahun ini. Langka sekali ada film Indonesia yang membuat film sebagai surat cinta untuk film dan industrinya. Apalagi dikemas dalam kisah romansa dan dengan gaya bercerita yang meta. Sutradara dan penulis naskah Yandy Laurens jelas harus dilestarikan dan dijaga idealismenya! Ketuk gambar untuk baca ulasan lengkapnya.</div><span><span><span><span><span><span><span><span><div style="font-size: xx-large;"></div></span></span></span></span></span></span></span></span></div></div><span><span><span><span><span><span><span><div style="font-size: xx-large;"></div></span></span></span></span></span></span></span></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div></div><ul>
</ul>
callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-20849956073047473282023-12-10T12:40:00.039+07:002023-12-11T13:05:17.690+07:00Wonka - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://deadline.com/wp-content/uploads/2023/11/WONKA_INSTA_VERT_MAIN_1638x2048_DOM.jpg?w=800" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="640" height="400" src="https://deadline.com/wp-content/uploads/2023/11/WONKA_INSTA_VERT_MAIN_1638x2048_DOM.jpg?w=800" width="320" /></a></div><div><br /></div>Entah apa yang ada di balik benak para eksekutif Warner Brothers untuk memberikan lampu hijau pada kisah prekuel Charlie Wonka ini. Apalagi kali ini tidak ada Johnny Depp, dan digantikan oleh Timothee Chalamet sebagai pemeran Wonka di masa muda. Tapi ya untungnya Wonka menjadi film musical fantasy yang cocok sekali ditonton di hawa-hawa liburan akhir tahun seperti ini.<div><br /></div><div>Dari sutradara Paul King dan penulis naskah Simon Farnaby, dua orang dibalik kesuksesan <i>Paddington 2</i> (2017), nggak heran Wonka jadi sajian film panjang untuk keluarga dan sangat ramah anak. Meski begitu, ceritanya juga tidak serta-merta kekanak-kanakan dan masih bisa gue nikmati. Kisahnya sih bagus ya, tentang bagaimana Willy Wonka muda yang baru datang dan mau berjualan coklat tapi dipersulit oleh para pengusaha yang berkomplot dengan polisi.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://media.vanityfair.com/photos/656a1a0623d28182821f1aab/3:2/w_1242,h_828,c_limit/vf1223-wonka-review.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://media.vanityfair.com/photos/656a1a0623d28182821f1aab/3:2/w_1242,h_828,c_limit/vf1223-wonka-review.png" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Deretan lagu yang ada juga cukup ear-catching meski kemudian mudah dilupakan. Kecuali lagu fenomenal Pure Imagination yang dinyanyikan kembali oleh Timothee Chalamet dan melodi instrumennya jadi score utama dalam film ini. Hal ini jelas jadi keputusan yang tepat mengingat betapa melegendanya lagu tersebut dan tidak muncul pada film <i>Charlie and the Chocolate Factory</i> (2005).</div><div><br /></div><div>Oya jarang-jarang juga gue bisa nonton Olivia Colman berperan sebagai tokoh antagonis. Lengkap pula dengan Rowan Atkinson yang kembali bermain film sejak 5 tahun lalu di Johnny English Reborn (2018). Pujian jelas harus diarahkan pada Timothee Chalamet yang menurut gue berhasil menghidupkan Willy Wonka masa muda dan belum begitu eksentrik seperti karakter masa tuanya. <br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/wYmtRhKvmVE" width="600" youtube-src-id="wYmtRhKvmVE"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>10 Desember 2023</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film wonka charlie and the chocolate factory<br />review wonka charlie and the chocolate factory<br />wonka charlie and the chocolate factory movie review<br />wonka charlie and the chocolate factory film review<br />resensi film wonka charlie and the chocolate factory<br />resensi wonka charlie and the chocolate factory<br />ulasan wonka charlie and the chocolate factory<br />ulasan film wonka charlie and the chocolate factory<br />sinopsis film wonka charlie and the chocolate factory<br />sinopsis wonka charlie and the chocolate factory<br />cerita wonka charlie and the chocolate factory<br />jalan cerita wonka charlie and the chocolate factory<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-89422661050000785662023-11-30T09:27:00.047+07:002023-12-01T10:23:56.155+07:00Jatuh Cinta Seperti di Film-Film - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://asset.tix.id/wp-content/uploads/2023/11/13JCSD.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="441" data-original-width="300" height="441" src="https://asset.tix.id/wp-content/uploads/2023/11/13JCSD.jpg" width="300" /></a></div><div><br /></div>Mau nonton film yang dibuat dari hati? Mau nonton film Indonesia yang nggak cuma horor dan drama romansa remaja? Mau nonton film Indonesia komedi romansa di usia 30-an yang 80% filmnya hitam putih? Nah ini saatnya, yang menurut gue Jatuh Cinta Seperti di Film-film jelas jadi salah satu film terbaik Indonesia di tahun ini.<div><br /></div><div>Ceritanya sebenarnya sederhana dan sudah banyak kita temui; seorang pria mau menyatakan perasaannya kepada sahabat masa kecilnya yang sedang berduka karena baru menjanda. Tapi cara menuju ke sana yang unik; dia menulis naskah film panjang tentang setiap pertemuan mereka berdua - yang kemudian beneran dijadikan film panjang!</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://media.suara.com/pictures/970x544/2023/11/27/41943-jatuh-cinta-seperti-di-film-film-imdb.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="449" data-original-width="800" height="359" src="https://media.suara.com/pictures/970x544/2023/11/27/41943-jatuh-cinta-seperti-di-film-film-imdb.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Jadilah sebuah film yang sangat meta - filmception banget deh. Bahkan nama asli karakternya pun dipakai di dalam film. Kisah nyata yang dijadikan dalam film, sampai kita penonton sudah nggak bisa memisahkan lagi mana kenyataan dan mana yang film. Di titik ini, bukan tugas penonton lagi untuk membedakan mana fakta dan mana fiksi. Tugas kita hanya tinggal menikmati kisah romansa dan komedi yang tersaji indah di layar.</div><div><br /></div><div>Kisah cinta di usia dewasa yang dibawakan juga nggak kalah romantisnya dengan kisah cinta remaja yang meluap-luap. Di awal film gue mulai membandingkan film ini dengan Past Lives (2023) yang sama-sama membawakan kisah cinta dewasa yang bertemu dengan wanita masa lalu. Tapi seiring berjalannya film, ternyata film ini bergerak ke arahnya sendiri dan jauh berbeda. Ada bahasan soal duka juga, dan yang paling penting adalah refleksi diri sendiri yang harus dialami setelah melihat kesalahan sendiri di depan layar.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/10/04/jesedef.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="800" height="426" src="https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2023/10/04/jesedef.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Nah karena bahasannya tentang pembuatan film, sutradara dan penulis naskah Yandy Laurens sekalian juga menyindir semua elemen industri film. Mulai dari produser, sutradara, penulis naskah, editor, kru film, sampai ke penonton, semua kena sindir! Untuk beberapa lelucon memang terkesan inside-joke atau lelucon yang hanya dipahami oleh pelaku industri film. Tapi masih banyak lelucon yang bisa bikin penonton awam ngakak, tentunya soal tren film nasional dan perilaku penonton film Indonesia.</div><div><br /></div><div>Jelas film ini adalah sebuah surat cinta untuk film, yang membuat para pecinta film tambah jatuh cinta dengan film, seperti di film-film. Sebenarnya film yang merupakan sebuah love letter for cinema itu sudah ada beberapa. Di Hollywood ada <i>Babylon</i> (2022) karya Damien Chapelle dan <i>Once Upon a Time in Hollywood</i> (2019) karya Quentin Tarantino. Di Indonesia juga sudah ada film yang juga meta, <i>Aum!</i> (2021) karya Bambang Kuntara Mukti. Tapi <i>Jatuh Cinta Seperti di Film-Film</i> jelas jadi superior karena mengangkat tema yang sangat universal dan kena di hati setiap orang. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p2/124/2023/10/04/JCSDFF-2306202439.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="427" src="https://static.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p2/124/2023/10/04/JCSDFF-2306202439.png" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Sebagai film panjang kedua dari Yandy Laurens, jelas orang ini perlu lebih banyak diberi kepercayaan oleh banyak produser film dan investor. Konon butuh waktu 5 tahun agar film panjang keduanya ini bisa terealisasi, apalagi kalau bukan banyak produser yang menolak karena konsepnya film hitam putih? Untung Yandy Laurens bertemu dengan produser dan investor yang tepat, dan penonton diberkahi karya seni dari hati yang sangat indah dan magis ini. Terima kasih!<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/FmsljtjpvpU" width="600" youtube-src-id="FmsljtjpvpU"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>30 November 2023</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />review jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens movie review<br />jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens film review<br />resensi film jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />resensi jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />ulasan jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />ulasan film jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />sinopsis film jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />sinopsis jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />cerita jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<br />jalan cerita jatuh cinta seperti di film-film yandy laurens<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-52628113770082732822023-11-28T12:14:00.066+07:002023-11-29T12:53:04.654+07:00Napoleon - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BNDU2ZmFkMmYtMWQ4Mi00ZGM0LTljNzEtZGZjYzJmMzYxNTMwXkEyXkFqcGdeQXVyODk4OTc3MTY@._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="540" height="400" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BNDU2ZmFkMmYtMWQ4Mi00ZGM0LTljNzEtZGZjYzJmMzYxNTMwXkEyXkFqcGdeQXVyODk4OTc3MTY@._V1_.jpg" width="270" /></a></div><div><br /></div>Buat gue yang belum pernah nonton film biografi tentang Napoleon Bonaparte, gue sangat menikmati karya terbaru dari sutradara Ridley Scott ini. Apalagi diperankan oleh duet Joaquin Phoenix dan Vanessa Kirby, dua aktor dan aktris yang sama-sama berbakat dan kali ini beradu akting bersama. Film Napoleon di tahun 2023 ini juga menandakan reuni antara Ridley Scott dan Joaquin Phoenix setelah Gladiator (2000).<div><br /></div><div>Kalau film berdurasi 2 jam 38 menit ini jadi video essay di YouTube, mungkin judulnya jadi "The Rise and Fall of Napoleon Bonaparte". Biografi ini memang menceritakan dari awal Napoleon meraih posisi puncak pemerintahan Perancis sampai kejatuhannya di dalam periode 20 tahun. Dari awal ketika posisinya masih Kolonel, kemudian perlahan naik jadi Brigadir Jenderal, kemudian Jenderal, hingga Kaisar.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://a.ltrbxd.com/resized/sm/upload/az/g5/7j/gb/napoleon-2023-1200-1200-675-675-crop-000000.jpg?v=288592e181" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://a.ltrbxd.com/resized/sm/upload/az/g5/7j/gb/napoleon-2023-1200-1200-675-675-crop-000000.jpg?v=288592e181" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Lewat biografi ini gue juga belajar betapa ternyata Napoleon Bonaparte begitu dicintai oleh para serdadunya. Ini karena hal sederhana dan membumi yang dia lakukan secara konsisten; selalu berada di garis depan, bertempur bersama para serdadu, hingga membagikan makanan di perkemahan prajurit. Ternyata Napoleon memang sedekat itu dengan para bawahannya, ini yang membuat para serdadu sangat loyal terhadapnya.</div><div><br /></div><div>Gue belum nonton film Beau is Afraid, tapi Joaquin Phoenix benar-benar seorang aktor berbakat. Gaya interpretasi dia terhadap karakter Napoleon Bonaparte benar-benar menarik dan sangat logis. Lewat akting Joaquin Phoenix, Napoleon Bonaparte digambarkan sebagai seorang pribadi yang canggung, bucin, dan <i>insecure</i>. Nah gue menyimpulkan <i>insecure</i> ini karena melihat bagaimana interaksi kocak antara Napoleon dan Josephine di dalam kamar tidur. Josephine benar-benar mengisi kekosongan kepercayaan diri Napoleon, sekaligus menjadi bensin bagi ambisi Napoleon menaklukkan dunia.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://dailyresearchplot.com/wp-content/uploads/2023/05/12478963-89.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://dailyresearchplot.com/wp-content/uploads/2023/05/12478963-89.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Secara keseluruhan, gue kok melihat film biografi Napoleon karya Ridley Scott ini sebagai kisah cinta tragis antara Napolen dan Josephine. Dengan deretan adegan perang yang ciamik dan manuver politik sebagai latar belakang saja. Pada intinya semua yang dilakukan Napoleon adalah atas dasar cintanya pada Josephine - dan juga negara Perancis tentunya. Tapi sayang kisah cinta mereka harus berakhir tragis dan jauh dari kata bahagia.<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/OAZWXUkrjPc" width="600" youtube-src-id="OAZWXUkrjPc"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>28 November 2023</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />review napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />napoleon ridley scott joaquin phoenix movie review<br />napoleon ridley scott joaquin phoenix film review<br />resensi film napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />resensi napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />ulasan napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />ulasan film napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />sinopsis film napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />sinopsis napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />cerita napoleon ridley scott joaquin phoenix<br />jalan cerita napoleon ridley scott joaquin phoenix<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-78072627901434423382023-11-13T13:43:00.020+07:002023-12-07T13:49:49.858+07:00Are You There God? It's Me, Margaret - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BN2M5MDk1OTMtM2ZlMi00NzNiLWE2NWEtZmNkNzQ4ODExNzQ3XkEyXkFqcGdeQXVyMTUzMTg2ODkz._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="519" height="400" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BN2M5MDk1OTMtM2ZlMi00NzNiLWE2NWEtZmNkNzQ4ODExNzQ3XkEyXkFqcGdeQXVyMTUzMTg2ODkz._V1_.jpg" width="260" /></a></div><div><br /></div><div><i>Are You There God? It's Me, Margaret</i> bagus banget yaaaa. Gue ga nyangka loh ternyata film ini tentang eksplorasi agama di mata anak 12 tahun. Ya sebenernya udah keliatan dari judul sih. Tapi gue kira ini film coming-of-age biasa. Ternyata lebih dari itu! Film ini ngikutin karakter Margaret, anak 12 tahun yang baru pindah kota, ketemu teman-teman dan sekolah baru. Momennya bertepatan pula dengan masa pubertas, ditambah lagi masa lalu kakek-nenek dari sang ibu. Semuanya numpuk jadi satu dan jadi beban.</div><div><br /></div><div>Ini tipikal film slice of life yang dekat banget dengan keseharian kita. Meski berlatar tahun 70-an, tapi ini timeless banget. Meski di film masih pakai telepon kabel, tapi masalah pubertas, bullying, agama, orang tua, masih banget ada sampai 2023 ini. Nah biasanya tipikal film slice of life itu kan datar dan tanpa tensi. Film ini bisa banget bikin klimaks yang bertensi tinggi. Adegannya memang biasa aja dan gue ga mau cerita biar ga spoiler. Tapi karena kita tahu background story-nya, tensinya jadi tinggi kaya "nah loh" gitu</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM_B7jMcIgpsRgaWS6VwT_2GCz0KwF6hYs5QLTTNXLxED5XBoEBoNygokjGijsbQl2WEhHttsVe5r1DeIJ2T0s7jtq2T44U4P66k3MWL3DxQE6mtXeSSrYrr48VUC0Ig47S-FAJjBNNXx-xXenJ1lkjnTfvbPBgjOVDrMRdeXzdOfeEs1QBJSU/s1400/are%20you%20there%20god%20its%20me%20margaret%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1050" data-original-width="1400" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM_B7jMcIgpsRgaWS6VwT_2GCz0KwF6hYs5QLTTNXLxED5XBoEBoNygokjGijsbQl2WEhHttsVe5r1DeIJ2T0s7jtq2T44U4P66k3MWL3DxQE6mtXeSSrYrr48VUC0Ig47S-FAJjBNNXx-xXenJ1lkjnTfvbPBgjOVDrMRdeXzdOfeEs1QBJSU/w640-h480/are%20you%20there%20god%20its%20me%20margaret%20sobekan%20tiket%20bioskop%20review%20ulasan%202.jpg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Oya filmnya cewek banget ya, yang gue bayangin kalau cewek yang nonton pasti akan bilang "gue dulu gini nih!" berkali-kali π€£ Tapi gue sebagai cowo sih suka-suka aja nontonnya, karena ya dulu pas SD gue juga ngalamin dan ngeliat juga kan. Jadi masih relatable kok. Tentang agama, kita bisa lihat ya ada loh orang yang gak beragama, tapi bisa berdoa sama Tuhan. Alasan dia ga mau beragama? Menghindari konflik katanya π€£ Make sense banget ya. Buat dia yang penting ya bisa ngobrol, mengucap syukur, dan minta sama Tuhan langsung ππΌ</div><div><br /></div><div>Film ini adaptasi novel karya Judy Blume yang dicetak tahun 1970. Tenar banget karena bisa bahas hal kompleks meski karakternya berusia 12 tahun. </div><div><br /></div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/LzRzojHC3iE" width="600" youtube-src-id="LzRzojHC3iE"></iframe></div>
<br />
<br />
- ditonton di Netflix -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film Are You There God? It's Me, Margaret<br />review Are You There God? It's Me, Margaret<br />Are You There God? It's Me, Margaret movie review<br />Are You There God? It's Me, Margaret film review<br />resensi film Are You There God? It's Me, Margaret<br />resensi Are You There God? It's Me, Margaret<br />ulasan Are You There God? It's Me, Margaret<br />ulasan film Are You There God? It's Me, Margaret<br />sinopsis film Are You There God? It's Me, Margaret<br />sinopsis Are You There God? It's Me, Margaret<br />cerita Are You There God? It's Me, Margaret<br />jalan cerita Are You There God? It's Me, Margaret<ul>
</ul>
callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-70276604382950797612023-11-04T22:00:00.000+07:002023-11-06T09:57:04.423+07:00Budi Pekerti - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/a/ad/Official_Poster_Film_Budi-Pekerti_resize.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="312" data-original-width="250" height="312" src="https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/a/ad/Official_Poster_Film_Budi-Pekerti_resize.jpg" width="250" /></a></div><div><br /></div>Dua kali gue nonton film panjang karya sutradara dan penulis naskah Wregas Bhanuteja, dua kali pula gue dibuat merasa digampar dan nggak bisa berkata-kata. Padahal dia baru dua kali pula bikin film panjang! Setelah <i>Penyalin Cahaya / The Photocopier</i> (2021) yang rilis di Netflix dan membahas kekerasan seksual di lingkungan kampus, sekarang Wregas membahas <i>cyber-bullying</i> dan <i>cancel culture</i> lewat <i>Budi Pekerti</i> yang tayang di bioskop. Dua film ini meski membawa tema yang berbeda, tapi bisa bikin gue tertegun, bengong, dan kagum saking unik dan filmnya punya atmosfer yang mencekik - <i>in a good way</i>.<div><br /></div><div>Pertama-tama, ini bukan film nasional pertama yang membahas tentang <i>cyber-bullying</i> dan <i>cancel culture</i>. Sebelumnya sudah ada <i>Like & Share</i> (2022) meski fokusnya lebih ke kekerasan seksual. Tapi Budi Pekerti jadi spesial karena sepanjang filmnya fokus pada isu tersebut, malah lebih jauh mengobrak-abrik norma dan dilematis sosial sebagai efek bola liar dari <i>cyber-bullying</i> dan <i>cancel culture</i>. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://sukabumi.jabarekspres.com/wp-content/uploads/2023/11/budi-pekerti-sinopsis-922326454-1024x576.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://sukabumi.jabarekspres.com/wp-content/uploads/2023/11/budi-pekerti-sinopsis-922326454-1024x576.webp" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Masalah jadi kompleks ketika subjek utama adalah seorang guru BK, sebuah profesi yang sejatinya jadi tolok ukur kompas moral di institusi pendidikan. Menariknya, ada paradoks dalam keluarganya; anak laki-lakinya adalah seorang <i>content creator</i> yang mendapat penghasilan dari setiap karya di media sosial, dan anak perempuannya adalah <i>online seller</i> yang juga mendapat penghasilan dari jualan di daring. Kita diberi gambaran yang nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari; apa yang terjadi pada ibunya di internet, punya efek buruk pula terhadap anak-anaknya yang eksistensinya lebih bisa di dunia maya ketimbang dunia nyata.</div><div><br /></div><div>Menurut gue, Wregas Bhanuteja sudah bisa diklasifikasikan sebagai sineas prodigy. Talentanya unik dan luar biasa, yang bisa menghasilkan naskah yang solid dan rapat dari berbagai sisi. Senada dengan Penyalin Cahaya, karakter utama dalam Budi Pekerti juga menjadi korban tragis dari penghakiman massa. Benar dialog yang ditulis; perkara benar atau salah itu hanya dari banyak-banyakan mana yang berbicara. Dua film panjangnya juga punya ciri khas sudah jatuh tertimpa tangga. Ada bola liar yang terjadi dari setiap satu titik tragedi. Ada <i>unintended consequence</i> yang meski berniat baik, tapi ternyata bisa berakibat buruk pada diri sendiri dan orang lain.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://imgx.parapuan.co/crop/0x187:1080x884/360x240/photo/2023/10/15/jadwal-tayang-film-budi-pekerti-20231015011457.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="360" height="427" src="https://imgx.parapuan.co/crop/0x187:1080x884/360x240/photo/2023/10/15/jadwal-tayang-film-budi-pekerti-20231015011457.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Kok ya bisa kepikiran bikin adegan makan bakso hangat dibawah guyuran hujan, seakan menggambarkan cinta kasih dan kebersamaan keluarga meski di tengah nestapa. Kok ya bisa kepikiran bikin adegan pengakuan tragis tapi ada selipan komedi, seakan menyeimbangkan kisah tragis dengan penggambaran adegan yang teatrikal dan komikal. Hanya lewat tangan sutradara berbakat yang bisa meramu adegan dan menyusun jalan cerita seperti ini.</div><div><br /></div><div>Naskah yang luar biasa brilian ini juga didukung dengan arahan sutradara yang nggak main-main. Kita bisa lihat hasil tangan besinya lewat akting dari empat karakter utama kita. Potensi dan talenta terpendam mereka bisa diperas dan dikeluarkan dengan maksimal. Mulai dari range emosi Sha Ine Febriyanti dan Dwi Sasono, sampai akting di luar zona nyaman pada Angga Yunanda dan Prilly Latuconsina. Mereka berempat bisa mengeluarkan penampilan yang rata, tidak ada yang menonjol atau saling melangkahi. Meski tepuk tangan tetap harus diarahkan pada Sha Ine Febriyanti yang sanggup membawa emosi film ini lewat raut wajah dan matanya.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://assets.ayobandung.com/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/290/2023/10/17/film-Budi-Pekerti-tayang-Dimana-3584166363.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="427" src="https://assets.ayobandung.com/crop/0x0:0x0/750x500/webp/photo/p1/290/2023/10/17/film-Budi-Pekerti-tayang-Dimana-3584166363.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Visual dan sinematografinya juga luar biasa cantik. Konsisten dengan tema media sosial yang tipikal dengan <i>frame</i> dan bisa dengan mudah kena <i>framing</i>, dalam sinematografinya juga menggunakan <i>frame</i> di dalam <i>frame</i>. Karakter tertentu selalu ditempatkan dalam simetri kotak atau persegi panjang, bisa mulai di antara jeruji pagar atau di antara bingkai jendela. Jelas maksudnya adalah setiap karakter ini terjebak dalam satu bingkai spesifik, padahal kehidupan dan kejadian nyatanya bisa lebih dari itu. Bahwa yang kejadian sebenarnya punya cerita yang lebih besar ketimbang video 2 detik yang tersebar. Siapa kita yang bisa dengan enak memberi stigma?</div><div><br /></div><div><br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/ir7i-QpMOHQ" width="600" youtube-src-id="ir7i-QpMOHQ"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal 4 November 2023 -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film budi pekerti wregas bhanuteja<br />review budi pekerti wregas bhanuteja<br />budi pekerti wregas bhanuteja movie review<br />budi pekerti wregas bhanuteja film review<br />resensi film budi pekerti wregas bhanuteja<br />resensi budi pekerti wregas bhanuteja<br />ulasan budi pekerti wregas bhanuteja<br />ulasan film budi pekerti wregas bhanuteja<br />sinopsis film budi pekerti wregas bhanuteja<br />sinopsis budi pekerti wregas bhanuteja<br />cerita budi pekerti wregas bhanuteja<br />jalan cerita budi pekerti wregas bhanuteja<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-71805269022935566552023-11-04T18:44:00.003+07:002023-11-04T18:44:31.221+07:00Gadis Kretek - Series Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoSflBlo-OgGznk7QhdyH4sLg4CpVNFn44bd02b-yyT0O2bz3jFTKs8fZZjoNzeY_SX2KY6zHk4umm4xOWYBugx64pqr-jCJKx49PAQtwVbfssKTZgaQzN4UWlC_qf1778DfwuefVE4LZB2nYVCQn1FiMklZIMCoy6MODwVfJeJVxul07jAcbC/s674/IMG_0057.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="674" data-original-width="455" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoSflBlo-OgGznk7QhdyH4sLg4CpVNFn44bd02b-yyT0O2bz3jFTKs8fZZjoNzeY_SX2KY6zHk4umm4xOWYBugx64pqr-jCJKx49PAQtwVbfssKTZgaQzN4UWlC_qf1778DfwuefVE4LZB2nYVCQn1FiMklZIMCoy6MODwVfJeJVxul07jAcbC/s320/IMG_0057.JPG" width="216" /></a></div><div><br /></div><div>Lewat serial Gadis Kretek, kita jadi tahu dan mengalami, kaya gini toh nonton hasil karya yang dibuat dengan hati dan idealisme. Kualitasnya terbaik dari bahan baku sampai barang jadi, sama seperti kualitas Kretek Gadis dari tembakau, cengkeh, mawar, saus, sampai jadi kretek ππΌ</div><div><br /></div><div>Coba absen dulu siapa yang ga pernah skip intro di setiap episodenya? Pas baca cast and crew yang terlibat, ini semua yang terbaik di industri film nasional. Hasilnya gambarnya cantik banget, desain produksi detil, warna cantik, pilihan soundtrack meski modern tapi masuk. </div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpQari9iibAEtwsw2Tb2coab881oKdNVAt9EVZjhHFzEOnPLDPyT6JNknp9CADENKOMPzdpFG9h1oZIJkYzErGObSVOGhCD5PBcqvfggvrMjFqAluT78JHAeuFdq52w1OtceB5Fq0UCHZKtajL1Ca2eXGztu_h8TQr4aVwU8A4FeNKEiURccCZ/s500/IMG_0062.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="333" data-original-width="500" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpQari9iibAEtwsw2Tb2coab881oKdNVAt9EVZjhHFzEOnPLDPyT6JNknp9CADENKOMPzdpFG9h1oZIJkYzErGObSVOGhCD5PBcqvfggvrMjFqAluT78JHAeuFdq52w1OtceB5Fq0UCHZKtajL1Ca2eXGztu_h8TQr4aVwU8A4FeNKEiURccCZ/w640-h426/IMG_0062.JPG" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Penata musiknya Ricky Lionardi, aransemen scoringnya cakep banget! Kurasi lagu soundtrack juga asyik banget, ga usah didengerin protes netizen yang bilang ga masuk sama jamannya. Belum nonton film-filmnya Sofia Coppola sama Baz Luhrmann aja tuh.</div><div><br /></div><div>Audio dan visual sudah cantik dan memikat mata dan telinga. Nah dari ceritanya sendiri gue malah suka banget. Ini adalah adaptasi buku yang adil dan apik. Serial dan novelnya punya tujuan yang sama, tapi mengambil jalan yang berbeda. Jadinya masing-masing bisa berdiri sendiri.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtVxYReXUdhDlIxMNppZ33Uyh2gDA3rFekgfqpU3QMO8wVA7UAE0o6htedL76CwmXWQk906xgb1-nwtVqHSOv5wQblcpUyPXya_l4yqzV8R8feYLO-3QO2wzu4C5I-nsf2SEbYRPaocum0trBo2oEWb10919MYAwDCXzDZyftJiaO24KTHciGs/s650/IMG_0065.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtVxYReXUdhDlIxMNppZ33Uyh2gDA3rFekgfqpU3QMO8wVA7UAE0o6htedL76CwmXWQk906xgb1-nwtVqHSOv5wQblcpUyPXya_l4yqzV8R8feYLO-3QO2wzu4C5I-nsf2SEbYRPaocum0trBo2oEWb10919MYAwDCXzDZyftJiaO24KTHciGs/w640-h360/IMG_0065.JPG" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Gue baca bukunya suka, karena jalan ceritanya memang terbaik untuk medium tulisan yang penuh romantisasi. Gue nonton serialnya juga suka, karena itu jalan cerita terbaik untuk medium audio visual yang penuh stimulus untuk mata dan telinga.</div><div><br /></div><div>Gue suka sama palet warna di adegan modern, banyak aksen warna biru di setiap adegan. Mulai dari pintu ruang saus, dinding rumah sakit, taplak meja, sampai setiap kostum Lebas dan Arum. Kenapa biru? Tentu karena mereka representasi generasi kedua, atau "karya" dari Kretek Gadis.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQk2O5n_PivmTMWOOfKKsOucCJ-N9-E_VKgouU2c9vu6HV7ctld4qCR7gIjwaBlcm4syI1U_7qC8quBZxtQUKOU5ewlmM8gc1ZT7lJoiRL1uF1dJjwk1Iq4vNBBs5eqYaKGv5utXoLrA6ivTml8gCBj7U-06iln8iwd_6meM3usrhpz4ayhFlu/s700/IMG_0066.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQk2O5n_PivmTMWOOfKKsOucCJ-N9-E_VKgouU2c9vu6HV7ctld4qCR7gIjwaBlcm4syI1U_7qC8quBZxtQUKOU5ewlmM8gc1ZT7lJoiRL1uF1dJjwk1Iq4vNBBs5eqYaKGv5utXoLrA6ivTml8gCBj7U-06iln8iwd_6meM3usrhpz4ayhFlu/w640-h360/IMG_0066.JPG" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Ngomongin Lebas, gue mau kasih pujian setinggi-tingginya buat Arya Saloka. He's so damn good!!! Gue pernah baca artikel wawancara pas dia lagi tenar-tenarnya karena sinetron Ikatan Cinta. Dia bilang mau maenin karakter yang menantang. Gue tangkep, dia mau lepas dari Aldebaran.</div><div><br /></div><div>And he did it, so well! Meski mbak Dian jadi maskot serial ini, gue bilang justru Arya Saloka yang membawa roh serial ini dari ep 1 sampai ep 5. Puncaknya di ep 5 yang wow banget aktingnya ππΌππΌππΌ Catet, nama dia bakal banyak dipakai di film-film lain. Asal jangan horor ya ππΌπ</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdaaQWLUEIhrZeiSD_CsZs3otkW7YrChHLlCFaTIKx3ZCgccbrXpJT74Z3yAD3eHXLrh2nTEx9qoOb6TWyTPWI6_9b64q5k2zLiDUwNfwUfc6dL6doa1WqihcIvqVE3G3c8FjX9hdY9TaUF6aVJ3qfD6lnk09ZOB6LRwLWViNu9aoPVzcSa-6K/s1265/IMG_0071.WEBP" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="711" data-original-width="1265" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdaaQWLUEIhrZeiSD_CsZs3otkW7YrChHLlCFaTIKx3ZCgccbrXpJT74Z3yAD3eHXLrh2nTEx9qoOb6TWyTPWI6_9b64q5k2zLiDUwNfwUfc6dL6doa1WqihcIvqVE3G3c8FjX9hdY9TaUF6aVJ3qfD6lnk09ZOB6LRwLWViNu9aoPVzcSa-6K/w640-h360/IMG_0071.WEBP" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Oya gue mau muji juga kostumnya yang bikin banyak penonton salfok. Udahlah ga perlu bahas "em4ng di t4hun 60an ud4h 4da itu?" Iya ini keputusan artistik, dan hasilnya ciamik! Mulai dari mas mbak di pasar sampai setiap kebaya priyayi, khususnya Jeng Yah beserta aksesorisnya.</div><div><br /></div><div>Salut buat Hagai Pakan, penata kostumnya. Gue mulai mengagumi karyanya sejak Losmen Bu Broto yang kebetulan banyak karakter pakai kebaya. Kayaknya forte dia di kebaya deh π€£ Tapi di kostum lain juga oke kok, detil dan subtil. Yang penting membangun cerita, and it works.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnAnre-erEU3OHTZaKgiZVJ2cZ_N6WNJ-V6_mkyZfJc86ZI6BRKPzWpwddTP9aAtXt0ip4mIJX156Mi_FqKsUStl99KK1jkPq37ItrnOeFaZTP7JmIhDuBNK-ROFMGAzsNjC7_rdfLsPhWYrWPK3WfsyZg78q4CWBxF2DqoeTRhaBBsRGIPsMe/s678/IMG_0061.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnAnre-erEU3OHTZaKgiZVJ2cZ_N6WNJ-V6_mkyZfJc86ZI6BRKPzWpwddTP9aAtXt0ip4mIJX156Mi_FqKsUStl99KK1jkPq37ItrnOeFaZTP7JmIhDuBNK-ROFMGAzsNjC7_rdfLsPhWYrWPK3WfsyZg78q4CWBxF2DqoeTRhaBBsRGIPsMe/w640-h426/IMG_0061.JPG" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Ngomongin perempuan, udah jelas serial ini mau angkat soal ketidakberdayaan perempuan. Dari peran gender aja udah ga berdaya, ditambah pula stigma partai merah - dan ini nyata terjadi. Tanpa spoiler, ini kenapa Arum diakui anaknya "dia" bukan "dia", biar ga kena cap dan sitgma.</div><div><br /></div><div>Oya sbg pecinta film pendek Tilik, gue bersorak gembira pas cameo "beliau" nongol! Seneng banget gue, kaya bisa nyaingin cameonya Asri Welas π€£</div><div><br /></div><div>Yang belum nonton atau belum selesai nonton, yuk disegerakan.</div><div>Yang sudah nonton, beberapa bulan ke depan asyik buat ditonton ulang ya?</div>
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/PJybk11EIm8" width="600" youtube-src-id="PJybk11EIm8"></iframe></div>
<br />
<br />
- ditonton di Netflix -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film gadis kretek<br />review gadis kretek<br />gadis kretek movie review<br />gadis kretek film review<br />resensi film gadis kretek<br />resensi gadis kretek<br />ulasan gadis kretek<br />ulasan film gadis kretek<br />sinopsis film gadis kretek<br />sinopsis gadis kretek<br />cerita gadis kretek<br />jalan cerita gadis kretek<ul>
</ul>
callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-37078373.post-91385121197576055662023-10-28T10:17:00.070+07:002024-02-28T11:25:43.267+07:00Past Lives - Review<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BOTkzYmMxNTItZDAxNC00NGM0LWIyODMtMWYzMzRkMjIyMTE1XkEyXkFqcGdeQXVyMTAyMjQ3NzQ1._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="540" height="400" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BOTkzYmMxNTItZDAxNC00NGM0LWIyODMtMWYzMzRkMjIyMTE1XkEyXkFqcGdeQXVyMTAyMjQ3NzQ1._V1_.jpg" width="270" /></a></div><div><br /></div>Kayaknya gue udah ketemu deh film terbaik versi gue di tahun 2023 ini. <i>Past Lives</i> adalah film <i>hopeless romantic</i> paling maksimal dan realistis. Buat jiwa-jiwa hopeless romantic seperti gue, Past Lives itu menyodorkan segala macam kisah romantis yang paling romantis dan penuh harapan (palsu) secara total dan vulgar. Gila sih ini, bener-bener memanggil dan mengingatkan gue akan era-era superbucin gue di masa remaja dulu. Tapi kisah Past Lives ini di usia 30-an yang sangat-sangat realistis dan dewasa. Nggak ada tuh keputusan impulsif dan penuh nafsu, semuanya penuh pertimbangan yang masak dan perhitungan kompleks.<div><br /></div><div>Oke kita bahas kulit luarnya dulu ya. Past Lives ini punya premis sederhana dan terbilang pasaran; seorang wanita yang sudah menikah dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya di masa kecil. Sebuah premis yang sudah sering kita temukan, tapi karena ini buatan A24 dan CJ Entertainment jadi punya kemasan yang artistik dan idealis. Sepanjang film punya nuansa dan atmosfer yang sunyi, tenang, dan menghanyutkan. Nggak ada adegan yang tensinya naik atau bikin penonton deg-degan. Lewat berbagai insert yang teduh dan menenangkan, sepanjang film benar-benar bermaksud memberikan ketenangan jiwa pada penontonnya.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BZjhmNWNiNmMtN2E2MS00MDc1LWJlMzMtYmY3NmY2YWI3MzI5XkEyXkFqcGdeQXZ3ZXNsZXk@._V1_.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="360" src="https://m.media-amazon.com/images/M/MV5BZjhmNWNiNmMtN2E2MS00MDc1LWJlMzMtYmY3NmY2YWI3MzI5XkEyXkFqcGdeQXZ3ZXNsZXk@._V1_.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Hal ini konsisten dengan kisah yang dibawakan dalam filmnya. Ketenangan di depan mata tapi punya kedalaman emosi dan jiwa dibaliknya. Hal ini terlihat dari akting supernya Greta Lee, yang setiap dialog yang terucap punya makna sepositif mungkin dan tidak ada satupun hal negatif yang keluar. Tapi dari setiap tatapan tajam matanya dan kerutan di alis dan kening, kita bisa paham dan merasakan betapa kuat dilematis dan pertentangan emosi yang sedang dirasakannya. Tepuk tangan dulu soal ini!</div><div><br /></div><div>Past Lives juga punya adegan-adegan penuh simbol sosio-kultural, layaknya film-film Korea Selatan yang sukses di AS lainnya seperti Parasite dan Minari. Mengupas lapisan lebih dalam, film romansa ini juga mau membahas isu imigrasi orang-orang Korea Selatan ke Amerika Serikat demi kehidupan yang lebih baik. Mulai dari hal sederhana seperti kemampuan berbahasa Inggris, pilihan pekerjaan dan pemasukan, sampai kedudukan perempuan di tempat kerja. Tentu kita tahu betapa Korea Selatan masih jauh tertinggal dalam isu kesetaraan gender.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://static2.showtimes.com/gallery/660x350/past-lives-170171.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="660" height="343" src="https://static2.showtimes.com/gallery/660x350/past-lives-170171.jpg" width="640" /></a></div><div><br /></div><div>Mari kita bahas apakah karakter Greta Lee ini lebih jahat ketimbang Summer di 500 Days of Summer? Di usia kepala tiga, sudah menikah 7 tahun, tapi masih bermain api kecil? Atau bagaimana dia yang ingin istirahat dulu dari hubungan LDR tapi kemudian tiba-tiba menikah? Atau memang itu hanya life happens? Ya memang itulah kenyataan hidup yang sedang terjadi, sulit pula memberikan penilaian apakah itu hal baik atau buruk yang terjadi. Yang jelas menurut gue, jalan hidup mereka berdua sudah berbeda jauh ketika si cewe memilih untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dan si cowo memilih untuk berpuas diri pada keadaan yang ada.<br />
<br />
<script async="" src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<br />
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-7320473449903749" data-ad-format="fluid" data-ad-layout="in-article" data-ad-slot="4281238677" style="display: block; text-align: center;"></ins><script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="498" src="https://www.youtube.com/embed/kA244xewjcI" width="600" youtube-src-id="kA244xewjcI"></iframe></div>
<br />
<br />
- <a href="http://tiketbioskop.blogspot.com/">sobekan tiket bioskop</a> tanggal <b>28 Oktober 2023</b> -
<br />
----------------------------------------------------------<br />
review film past lives greta lee<br />review past lives greta lee<br />past lives greta lee movie review<br />past lives greta lee film review<br />resensi film past lives greta lee<br />resensi past lives greta lee<br />ulasan past lives greta lee<br />ulasan film past lives greta lee<br />sinopsis film past lives greta lee<br />sinopsis past lives greta lee<br />cerita past lives greta lee<br />jalan cerita past lives greta lee<ul>
</ul>
</div>callmetimohttp://www.blogger.com/profile/16024049857003591024noreply@blogger.com0